Uji normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis

lxxiii karena selisih rata-rata tidak dibicarakan maka = d , dengan: kontrol kelompok nilai rataan = 1 X eksperimen kelompok nilai rataan = 2 X kontrol kelompok nilai variansi = 2 1 s eksperimen kelompok nilai variansi = 2 2 s kontrol kelompok siswa jumlah = 1 n eksperimen kelompok siswa jumlah = 2 n d. Daerah kritik þ ý ü î í ì - = v ; 2 α atau ; 2 t t t t t DK v a e. Keputusan uji H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik.

2. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur ujinya sebagai berikut: 1 Hipotesis lxxiv H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 1 H : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Taraf Sertifikasi : α = 0,05 3 Statistik Uji i i z S z F Maks L - = Dengan: = Z i s X X i - , s= Standar deviasi 1 n n X - X n = s 2 i 2 i 2 t ฀ ฀ = i z F ≤ i z Z P 1 , ~ N Z i i x z untuk r terstanda skor = 4 Daerah Kritik { } n L L L DK ; a = 5 Keputusan Uji H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H 1 ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:170

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai variansi sama. Uji homogenitas menggunakan metode Lilliefors dengan statistik uji Bartlett sebagai berikut: 1 Hipotesis lxxv 2 2 2 2 1 : k H s s s = = = L populasi- populasi homogen : H tidak semua variansi sama populasi-populasi tidak homogen 2 Taraf Signifikansi : a = 0,05 3 Satistik Uji å = 2 2 log - RKG log f 303 , 2 j j s f c c Dengan: 1 2 2 ~ - k c c k = banyaknya populasi N = banyaknya seluruh nilai ukuran j n = banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j k j s n f j j j ,..., 2 , 1 ; untuk kebebasan derajat 1 2 = = - = å = = - = k j j f k N f 1 = derajat kebebasan untuk RKG ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - - + = å f f k c j 1 1 1 3 1 1 ; RKG = rataan kuadrat galat = å å j j f SS 2 2 2 1 j j j j j j s n n X X SS - = - = å å 4 Daerah Kritik { } 1 , 2 2 2 - = k DK a c c c 5 Keputusan Uji lxxvi H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:176-177

c. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan ukuran sel tak sama, sebagai berikut: ijk ij j i ijk X e ab b a m + + + + = Dengan: ijk X = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j m = rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean i a = efek baris ke-i pada variable terikat j b = efek baris ke-k pada variable terikat ij ab = kombinasi efek baris ke-i dan efek kolom ke-j pada variable terikat ijk e = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ij m yang berdistribusi normal dengan rataan 0 disebut galat atau error i = 1,2; dengan 1 = model pembelajaran cooperative tipe STAD 2 = model pembelajaran Group Investigation j = 1,2,3; dengan 1 = Kemandirian belajar tinggi 2 = Kemandirian belajar sedang 3 = Kemandirian belajar rendah k = 1,2, ..., ij n ; dengan ij n = banyaknya data amatan pada sel ij. Budiyono, 2004:228-230 1 Hipotesis lxxvii : = i A H a untuk setiap i = 1,2 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat : 1 A H paling sedikit ada satu i a yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat : = j B H b untuk setiap j = 1,2,3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat : 1 B H paling sedikit ada satu j b yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat : = ij AB H ab untuk setiap i = 1,2 dan setiap j = 1,2,3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat : 1 AB H paling sedikit ada satu ij ab yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat 2 Komputasi a Notasi dan tata letak data. Tabel 3.4. Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Kemandirian Belajar Peserta Didik Model Pembelajaran Tinggi 1 b Sedang 2 b Rendah 3 b Cacah data 11 n 12 n 13 n Jumlah data å 11 X å 12 X å 13 X Rataan 11 X 12 X 13 X Jumlah Kuadrat å 2 12 X å 2 12 X å 2 13 X Suku Korelasi 11 C 12 C 13 C STAD 1 a Variansi 11 SS 12 SS 13 SS lxxviii ij n Cacah data 21 n 22 n 23 n Jumlah data å 21 X å 22 X å 23 X Rataan 21 X 22 X 23 X Jumlah Kuadrat å 2 21 X å 2 22 X å 2 23 X Suku Korelasi 21 C 22 C 23 C Group Investiga tion 2 a Variansi 21 SS 22 SS 23 SS Dengan ij ij ij ij ij ij C X SS n X C - = = å å 2 ; Tabel 3.5. Rataan dan Jumlah Rataan faktor b faktor a 1 b 2 b 3 b Total 1 a 11 ab 12 ab 13 ab 1 A 2 a 21 ab 22 ab 23 ab 2 A Total 1 B 2 B 3 B G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut: = banyaknya data amatan pada sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = å j i ij n pq , 1 å = j i ij n N , = banyaknya seluruh data amatan ijk k ijk k ijk ij n X X SS 2 2 ÷ ø ö ç è æ - = å å = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij B A = rataan pada sel ij å = j ij i B A A = jumlah rataan pada baris ke-i lxxix å = j ij j B A B = jumlah rataan pada kolom ke-j å = j i ij B A G , = jumlah rataan semua sel b Komponen Jumlah Kuadrat Didefinisikan : 1 pq G 2 = 2 å j i ij SS , 3 å = i i q A 2 4 å = j j p B 2 5 å = j i ij B A , 2 c Jumlah Kuadrat JK JKA = h n { } 1 3 - JKB = h n { } 1 4 - JKAB= h n { } 4 3 5 1 - - + JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Dengan: JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total d Derajat Kebebasan dk dkA = p-1 dkB = q-1 dkAB = p-1q-1 dkG = N-pq dkT = N-1 lxxx e Rataan Kuadrat RK dkA JKA RKA = dkB JKB RKB = dkAB JKAB RKAB = dkG JKG RKG = 3 Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: a Untuk A H adalah RKG RKA F a = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1 dan N-pq. b Untuk A H adalah RKG RKB F b = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q-1 dan N-pq. c Untuk A H adalah RKG RKAB F ab = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1q-1 dan N-pq. 4 Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F, daerah kritiknya adalah sebagai berikut: 1. Daerah kritik untuk a F adalah DK = { } F F F pq - N 1, - p ; a 2. Daerah kritik untuk b F adalah DK = { } F F F pq - N 1, - q ; a 3. Daerah kritik untuk ab F adalah DK = { } F F F pq - N 1, - 1q - p ; a 5 Keputusan Uji 6 Rangkuman Analisis Variansi Tabel 3.6. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK Dk RK F obs F α lxxxi Baris A JKA p-1 RKA F a F Kolom B JKB q-1 RKB F b F Interaksi AB JKAB p-1q-1 RKAB F ab F Galat G JKG N-pq RKG - - Total JKT N-1 - - -

d. Uji Komparasi Ganda

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

1 44 370

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Penalaran Matematika Pada Siswa Ke

0 3 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Penalaran Matematika Pada Siswa Ke

0 4 20

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA.

0 0 10

penelitian adi wijaya

0 0 7