Proses Peleburan Alkali Fermentasi Glukosa

14 CH 3 CHCOOH + 52 O 2 COOH 2 + CO 2 + HNO 3 + H 2 O Pada langkah pertama, propilen dicampurkan pada suhu 10-40 o C dengan asam nitrat, konsentrasi dijaga pada 50-75 dan perbandingan rasio molar untuk propilena 0,01- 0,5 hingga terkonversi menjadi asam α-nitrolaktat dan asam laktat. Pada tahap kedua asam α-nitrolaktat teroksidasi oleh oksigen dengan adanya katalis pada suhu 45-100 o C untuk menghasilkan asam oksalat dihidrat. Secara keseluruhan dengan konsentrasi propilen lebih besar dari 90 diperoleh konversi propilen 77,5 [21].

4. Proses Dialkil Oksalat

Asam oksalat dihasilkan dengan hidrolisis diester asam oksalat dengan gas CO dengan produk samping alkohol. Pada tahun 1978 UBE Industries Jepang mengkomersialisasikan proses dua-langkah ini. Sintesis pertama yang dilaporkan dengan menggunakan contoh PdCl 2 - CuCl 2 dalam sistem redoks dengan persamaan reaksi berikut : 2CO + 2ROH + ½ O 2 COOR 2 + H 2 O Karbon Dioksida Alkohol Oksigen Dialkil Oksalat Air COOR 2 + H 2 O COOH 2 + 2ROH Dialkil Oksalat Air As.Oksalat Alkohol

5. Proses Peleburan Alkali

Pembuatan asam oksalat dengan proses peleburan alkali dilakukan menggunakan bahan baku yang mengandung selulosa tinggi seperti serbuk gergaji, sekam padi, tongkol jagung, dan lain-lain. Bahan ini dilebur dengan alkali hidroksida seperti natrium hidroksida atau kalsium hidroksida pada suhu 240 – 285 ºC. Produk yang diperoleh direaksikan dengan asam sulfat untuk membentuk asam oksalat dan kalsium sulfat [21]. ONO 2 α-nitrolaktat Oksigen As.Oksalat Karbon dioksida As.Nitrat Air Universitas Sumatera Utara 15 Berikut reaksi-reaksi yang terjadi pada proses peleburan alkali menggunakan CaOH 2 : 2C 6 H 10 O 5 n + 3n CaOH 2 + 132n O 2 n CaC 2 O 4 + n Ca CH 3 COO 2 + Selulosa Kalsium Hidroksida Oksigen Kalsium Oksalat Kalsium Asetat n CaCOOH 2 + 9 n H 2 O + 4n CO 2 Kalsium Formiat Air Karbon dioksida CaC 2 O 4 + H 2 SO 4 C 2 H 2 O 4 + CaSO 4 Kalsium Oksalat As. Sulfat Asam Oksalat Kalsium Sulfat Kemurnian dari proses peleburan alkali adalah sebesar 60 [21].

6. Fermentasi Glukosa

Asam oksalat dapat dihasilkan dengan menggunakan proses fermentasi gula dengan menggunakan jamur seperti Aspergillum atau Penicillium sebagai pengurainya. Produk yang diperoleh kemudian disaring, diasamkan dan dihilangkan warnanya. Setelah itu, produk dinaikkan konsentrasinya dengan evaporator dan hasilnya dikristalkan. Kemudian dilakukan pengeringan untuk memisahkan produk dengan airnya. Hasil dari asam oksalat tergantung dari nutrient nitrogen yang ditambahkan. Berikut Tabel 2.3 yang menunjukkan perbedaan dari beberapa metode sintesis asam oksalat secara ringkas. Tabel 2.3 Perbedaan Keuntungan dan Kerugian pada Berbagai Proses Sintesis Asam Oksalat Metode Keuntungan Kerugian 1. Oksidasi Karbohidrat  Dihasilkan asam oksalat dalam jumlah besar yield 63-65 .  Bahan bakunya mahal seperti tepung tapioka, tepung jagung dan lain- lain.  Diperlukan katalis tertentu yaitu V 2 O 5 Fe 3+ . 2. Etilen Glikol  Dihasilkan asam oksalat dalam jumlah besar yield 90 .  Menggunakan bahan baku yang mahal, yaitu etilen glikol. Universitas Sumatera Utara 16 3. Proses Propilen  Dihasilkan asam oksalat dalam jumlah besar yield 75  Menggunakan proses yang cukup sulit. 4. Proses Dialkil Oksalat  Selain menghasilkan asam oksalat, juga dihasilkan alkohol sebagai produk samping yang memiliki nilai ekonomi  Menggunakan proses yang kompleks. 5. Proses Peleburan Alkali  Bahan yang digunakan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak, seperti sabut kelapa, serbuk gergaji, sekam padi, dll.  Proses yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya dengan penambahan alkali hidroksida, CaCl 2, dan H 2 SO 4 .  Kemurnian asam oksalat yang dihasilkan sebesar 60 6. Fermentasi Glukosa  Bahan utama yang berasal dari karbohidrat mudah didapat.  Prosesnya yang cukup panjang yaitu gula difermentasikan terlebih dahulu dengan menggunakan jamur aspergillus atau penicillium.

2.3.2 KEGUNAAN ASAM OKSALAT