Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan : 1. Perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus dengan jarak interkantal pada mahasiswa Indonesia FKG USU angkatan 2011-2014 suku Proto-Melayu secara keseluruhan 1 : 0,9259, pada laki-laki 1 : 0,9416, dan pada perempuan 1 : 0,9089. Pada suku Deutro-Melayu secara keseluruhan yaitu 1 : 0,9051, pada laki-laki 1 : 0,9019 dan perempuan 1 : 0,9083. Hasil perbandingan diperoleh dengan membandingkan rerata lebar enam gigi anterior rahang atas dengan jarak interkantal. Rerata lebar enam gigi anterior rahang atas pada suku Proto-Melayu lebih besar dibandingkan suku Deutro-Melayu, sementara berdasarkan jenis kelamin diperoleh rerata lebar enam gigi anterior rahang atas yang lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan dan hal ini juga terlihat pada rerata lebar interkantal yang menunjukkan rerata lebih besar pada suku Proto-Melayu dibandingkan suku Deutro-Melayu serta rerata jarak interkantal yang lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan. 2. Perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus dengan lebar interalar pada mahasiswa Indonesia FKG USU angkatan 2011-2014 suku Proto-Melayu secara keseluruhan 1 : 1,0929, pada laki-laki 1 : 1,1135, dan pada perempuan 1 : 1,0708. Pada suku Deutro-Melayu secara keseluruhan yaitu 1 : 1,0944, pada laki-laki 1 : 1,1190 dan perempuan 1 : 1,0696. Hasil perbandingan diperoleh dengan membandingkan rerata lebar enam gigi anterior rahang atas dengan lebar interalar. Rerata lebar enam gigi anterior rahang atas pada suku Proto-Melayu lebih besar dibandingkan suku Deutro-Melayu, sementara berdasarkan jenis kelamin diperoleh rerata lebar enam gigi anterior rahang atas yang lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan dan hal ini juga terlihat pada rerata lebar interalar yang menunjukkan rerata lebih besar pada suku Proto-Melayu dibandingkan suku Deutro-Melayu serta rerata lebar interalar yang lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan. 3. Hasil uji-t menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas dengan jarak interkantal antara laki-laki dan perempuan suku Proto-Melayu yaitu p = 0,284 p0,05. Pada suku Deutro-Melayu antara laki-laki dan perempuan juga tidak terdapat perbedaan yaitu p = 0,739 p0,05 Perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas dengan jarak interkantal antara suku Proto-Melayu dan Deutro-Melayu secara keseluruhan yaitu p = 0,266 p0,05 juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan diantara kedua suku tersebut. 4. Hasil uji-t menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas dengan lebar interalar antara laki-laki dan perempuan suku Proto-Melayu p = 0,237 p0,05. Pada suku Deutro-Melayu antara laki-laki dan perempuan juga tidak terdapat perbedaan yaitu p = 0,120 p0,05. Perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas dengan lebar interalar suku Proto-Melayu dan Deutro-Melayu secara keseluruhan yaitu p = 0,972 p0,05 juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan diantara kedua suku tersebut. 5. Terdapat korelasi antara perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus dengan jarak interkantal dan lebar interalar pada suku Proto-Melayu secara keseluruhan yaitu r = 0,580 dan P = 0,001, laki-laki r = 0,520 dan P = 0,047 serta perempuan r = 0,616 dan P = 0,014 yang semuanya menunjukkan hubungan yang kuat. Berbeda halnya antara perbandingan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus dengan jarak interkantal dan lebar interalar pada suku Deutro-Melayu menunjukkan tidak adanya korelasi baik secara keseluruhan dengan nilai r = 0,086 dan P = 0,651, laki-laki r = 0,317 dan P = 0,250 maupun perempuan r = -,0,072 dan P = 0,799. Adapun nilai koefisien korelasi r pada pada perempuan suku Deutro-Melayu adalah negatif yang artinya bila perbandingan antara lebar enam gigi anterior dengan jarak interkantal makin besar maka akan diikuti oleh makin kecilnya perbandingan antara lebar enam gigi anterior dengan lebar interalar atau sebaliknya bila perbandingan antara lebar enam gigi anterior dengan jarak interkantal makin kecil maka akan diikuti oleh makin besarnya perbandingan antara lebar enam gigi anterior dengan lebar interalar. Untuk aplikasi klinis pedoman menentukan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus dapat diperkirakan dengan dua cara yaitu perkalian dan pembagian. Perkiraan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus diperoleh dengan mengalikan jarak interkantal dengan 1,0620 pada laki-laki suku Proto-Melayu , 1,1001 pada perempuan Proto-Melayu dan 1,1087 pada laki-laki Deutro-Melayu serta 1,1008 pada perempuan Deutro-Melayu. Cara lain dapat juga ditentukan melalui cara pembagian dengan cara jarak interkantal dibagi 0,9416 pada laki-laki suku Proto-Melayu, 0,9089 pada perempuan Proto-Melayu dan 0,9019 pada laki-laki Deutro-Melayu serta 0,9083 pada perempuan Deutro-Melayu. Selain jarak interkantal, pedoman menentukan lebar enam gigi anterior rahang atas dapat diperkirakan melalui metode lebar interalar. Perkiraan lebar enam gigi anterior rahang atas yang diukur melalui jarak puncak interkaninus diperoleh dengan mengalikan lebar interalar dengan 0,8980 pada laki- laki suku Proto-Melayu , 0,9338 pada perempuan Proto-Melayu dan 0,8936 pada laki-laki Deutro-Melayu serta 0,9349 pada perempuan Deutro-Melayu. Cara lain dapat juga ditentukan melalui cara pembagian dengan cara lebar interalar dibagi 1,1135 pada laki-laki suku Proto-Melayu, 1,0708 pada perempuan Proto-Melayu dan 1,1190 pada laki-laki Deutro-Melayu serta 1,0696 pada perempuan Deutro-Melayu.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas dengan Konsep Golden Proportion dan Konsep Recurring Esthetic Dental (RED) Proportion pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2010-2013

12 114 122

Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas dengan Jarak Interkantal dan Jarak Bizigomatik pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2008-2011

0 52 68

Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

2 83 79

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

5 45 82

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 4

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 6

PERBANDINGAN LEBAR ENAM GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN JARAK INTERKANTAL DAN LEBAR INTERALAR PADA MAHASISWA INDONESIA FKG USU ANGKATAN 2011-2014

0 0 42

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Anasir Gigitiruan Anterior Rahang Atas - Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

0 1 6

PERBANDINGAN LEBAR ENAM GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN JARAK INTERKANTAL DAN LEBAR INTERALAR PADA MAHASISWA INDONESIA FKG USU ANGKATAN 2011-2014

0 0 18