BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Suplemen
Suplemen adalah zat tambahan, bukan zat pengganti zat gizi atau obat, sebab tidak ada suplemen yang dapat menggantikan khasiat dan keaslian dari zat-zat gizi
yang berasal dari makanan alami. Suplemen dapat digolongkan menjadi dua yaitu, suplemen natural dan suplemen sintetis. Suplemen natural adalah hasil ekstraksi dari
sumber makanan yang mengandung unsur-unsur alami berasal dari jaringan tubuh hewan dan organisme tumbuh-tumbuhan sedangkan tumbuhan sintetis pada
umumnya merupakan rekayasa di dalam laboratorium walaupun keduanya dianggap sama efektifnya karena mempunyai struktur kimia yang sama kecuali vitamin E
Gunawan, 1999. Istilah suplemen makanan berbeda-beda di beberapa negara, seperti Healthy
Food Cina. Healthy Supplement Food Korea, Dietary Supplement Amerika,
Complementary Product. Sedangkan di Indonesia digunakan istilah Suplemen
Makanan Hardiansyah, 2002. Suplemen makanan didominasi oleh vitamin dan mineral yang diproduksi
dalam bentuk kapsul, tablet, bubuk organik bentuk lainnya. Secara fungsional suplemen diperuntukan menambah intake zat gizi khususnya vitamin dan mineral
Walter Glinsmen, 1996. Makanan fungsional tidak sama dengan suplemen, meskipun dengan merk dagangnya banyak jenis suplemen diklaim sebagai makanan
fungsional. Hal ini perlu dapat perhatian yang serius dikalangan profesi kesehatan
9 yang memberi penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat luas Karyadi
Hermana,1995 Berdasarkan sumbernya, Wirakusumah 1995 membedakan suplemen
menjadi tiga kategori yaitu suplemen vitamin dan mineral, suplemen atau jamu, dan suplemen khusus yang berasal dari bahan tertentu seperti beepollen, sirip paus, dan
cuka badak. Sedangkan berdasarkan kandungannya Hendler membedakan suplemen sebagai vitamin, mineral, asam amino, asam nukleat, asam lemak, serta kelompok
lainnya meliputi L.Carnitine, serta makanan, garlic, ginseng, asam pengamik, superoxide,
dismitase, beepollen, royal jelly, dan lain-lain. Makanan suplemen terdiri dari dua jenis yaitu yang berasal dari alam dan
buatan sintesis. Jenis bahan alami dibuat dengan cara ekstraksi, preparat, dan biakan murni. Contoh yang paling banyak diperjualbelikan seperti dari ekstrak hati ikan hiu,
rumput laut, beragam jenis ganggang dan tumbuhan bersel tunggal lainnya. Makanan suplemen buatan berupa senyawa kimia yang dibuat sama dengan struktur kimia
bahan alami Efendi, 1993
2.2 Konsumsi Suplemen