Penetapan eritema Orientasi penetapan lama penyinaran UV A

1. Penetapan eritema

Eritema merupakan salah satu gejala inflamasi yang ditandai dengan warna merah pada kulit dan disebabkan oleh peningkatan aliran darah dalam kapiler Anonim, 2007a. Dalam penelitian ini terbentuknya eritema merupakan bagian yang penting karena berperan sebagai variabel tergantung yang akan diamati. Untuk menghindari subyektifitas yang berlebih dalam pengamatan maka diperlukan penetapan nilai skala eritema dalam bentuk skor berdasarkan tingkat kemerahan. Penetapan ini bertujuan agar hasil yang diperoleh lebih valid dan untuk selanjutnya data hasil skoring eritema ini dapat dianalisis secara statistik. Hasil penetapan nilai skor eritema dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. Penetapan nilai skor eritema Tingkatan eritema Eritema Skor Keterangan Tidak ada eritema Tidak ada warna merah Eritema ringan + 1 bercak merah Eritema ++ 2 merah merata Eritema kuat +++ 3 merah kuat, kulit menebal dan kasar

2. Orientasi penetapan lama penyinaran UV A

Radiasi UV A merupakan salah satu inflamatogen yang dapat menginduksi terjadinya eritema sebagai gejala terjadinya inflamasi Tedesco, 1997. Dalam penelitian ini sumber radiasi UV A yang digunakan berasal dari lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm. Energi dari radiasi tersebut belum diketahui, sehingga untuk menetapkan dosisnya dilakukan dengan mencari lama waktu penyinaran. Penetapan ini bertujuan untuk memilih dan menentukan lama penyinaran lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm sebagai dosis yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI efektif dalam mengiduksi eritema kuat pada daerah uji. Variasi lama penyinaran yang dipilih adalah 3, 6 , dan 10 jam. Hasil orientasi dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. Hasil uji statistik orientasi penetapan lama penyinaran UV A Uji Mann-Whitney Kel. Waktu penyinaran UV A Jam n Mean skor eritema Uji Kruskal-Wallis Pembanding Ket. I 3 3 0,33 III II Bb Btb II 6 3 1,33 III I Bb Btb III 10 3 3 Ada Perbedaan I, II - Bb Btb Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna p 0,05 n : jumlah Bb : berbeda bermakna p ≤ 0,05 Ket. : keterangan Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa mean skor eritema yang terbesar terjadi pada penyinaran UV A selama 10 jam. Dalam uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,030 p 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan mean skor eritema yang terbentuk dari ketiga kelompok tersebut. Sedangkan dari uji Mann-Whitney juga menunjukkan bahwa eritema dengan penyinaran selama 10 jam memiliki perbedaan yang bermakna dengan eritema pada penyinaran 3 dan 6 jam. Jadi dapat diasumsikan bahwa penyinaran UV A selama 10 jam telah dapat memberikan efek yang maksimal dalam menimbulkan radang pada kulit kelinci yang berupa eritema. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0.33 1.33 3 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 3 jam 6 jam 10 jam lama penyinaran skala eritema Gambar 7. Grafik orientasi penetapan lama penyinaran UVA

3. Orientasi penetapan waktu pengamatan eritema