Prestasi Rendah Kajian Pustaka

Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran Efektif No. Strategi Indikator Kategori 1. Strategi pembelajaran tidak langsung Inkuiri Riset Kajian Pustaka Sangat efektif 2. Strategi pembelajaran interaktif Pusat pojok belajar Pembelajaran kooperatif Diskusi kelas Efektif 3. Strategi pembelajaran melalui pengalaman Permainan simulasi Bermain peran sosial drama Konstruktivisme Kegiatan konstruksi Eksperimen keindahan Cukup efektif 4. Strategi pembelajaran langsung Belajar dengan bantuan komputer Ceramah Praktik ketrampilan Pertanyaan terarah Demonstrasi Prestasi berbasis media Kurang efektif 5. Strategi pembelajaran mandiri Belajar bebas Tugas membaca Kegiatan dengan peta globe Tidak efektif

2.1.3 Prestasi Rendah

Prestasi belajar berasal dari penggabungan dua kata yakni prestasi dan belajar. Arifin 2009:12 mengemukakan bahwa prestasi berasal dari Bahasa Belanda prestatie, yang dalam bahasa Indonesia berasti hasil usaha. Belajar menurut Mulyasa 2007:189 pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan, yang menghasilkan perubahan dalam dirinya. Arifin 2009:12 mengatakan bahwa, prestasi belajar achievement berbeda dengan hasil belajar learning outcome. Prestasi belajar pada umumnya meliputi aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak siswa. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:895 mengungkapkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb. Slameto 2010:2 mengungkapkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan Slameto, Syah mengungkapkan 2013:90 secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Suyono Hariyanto 2014:9 megungkapkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku sikap, dan mengokohkan kepribadian. Sukmadinata dalam Suyono Hariyanto 2014:11 mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang di dalamnya terjadi perubahan tingkah laku untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, menumbuhkan kebiasaan yang baik, memiliki kepribadian yang kokoh serta mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungan. Belajar dipandang sebagai proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Faktor yang mempengaruhi belajar salah satunya adalah faktor intelegensi dimana faktor intelegensi sebagai bagian dari faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Prestasi belajar menurut Ridwan 2008:55 diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Tohirin 2006:151 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa sebagai bukti penguasaan pengetahuan dalam belajar. Untuk mencapai prestasi belajar harus diikuti dengan adanya usaha agar mendapatkan prestasi yang baik. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi. Salah satu faktornya adalah faktor intelegensi. Yang dimaksud dengan faktor intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep- konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat Slameto, 2010:56 Intelegensi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, karena dalam proses belajar siswa, faktor intelegesi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa, namun perlu diingat bahwa siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam prestasi belajarnya, karena faktor intelegensi bukan satu-satunya penentu tingkat prestasi siswa, dalam hal ini proses belajar siswa juga berpengaruh terhadap prestasi siswa. Jadi bisa dikatakan bahwa siswa yang memiliki intelegensi tinggi belum tentu sukses dalam prestasi belajarnya. Syah 2001:132 mengemukakan secara global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: 1 Faktor internal meliputi: bakat, kecerdasan, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan kondisi kesehatan rohani 2 Faktor eksternal meliputi: kualitas guru dalam penguasaan materi, fasilitas mengajar, lingkungan yang mendukung, dan stimulasi belajar 3 Faktor pendekatan belajar meliputi strategi dan metode. Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah faktor pendekatan belajar, dimana metode yang dipakai dapat meningkatkan prestasi belajar. Syah 2013:150 mengungkapkan bahwa angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar passing grade skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60. Jika siswa dapat melampaui keberhasilan belajar dikatakan siswa mampu mengikuti KBM dengan baik sesuai dengan perencanaan guru. Sedangkan siswa yang tidak dapat melampaui keberhasilan belajar maka siswa dikatakan memiliki prestasi rendah.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

STRATEGI MENGATASI PROBLEM BELAJAR (LEARNING PROBLEM) PADA SISWA YANG BERPRESTASI RENDAH)

0 3 2

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 5

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

STUDI TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI SE-KECAMATAN BINJAI UTARA.

0 1 18

ANALISIS ASESMEN YANG DIGUNAKAN GURU PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 5 30

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK.

0 25 151

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH SD NEGERI BALEKERTO KECAMATAN KALIANGKRIK.

0 1 246

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH SD NEGERI BALEKERTO KECAMATAN KALIANGKRIK.

0 0 246

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60