Hakekat Matematika Materi bilangan bulat

14 5 Terintegrasi dengan topic lainnya intertwining. Struktur dan konsep matematika saling berkaitan maka dari itu, keterkaitan antar topik unit pelajaran tersebut harus dieksplorasi agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

4. Hakekat Matematika

Depdiknas 2001, Matematika berasal dari bahasa latin manthanien atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti. Matematika merupakan telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. Berdasarkan penelitian Piaget, ada empat tahap dalam perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis yaitu: 1 tahap sensori motor, 2 tahap pra operasi, 3 tahap operasi konkrit, 4 tahap operasi formal. Tahap sensori motor dimulai sejak lahir sampai umur sekitar 2 tahun dimana pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik gerakan anggota tubuh dan sensori koordinasi alat indera. Tahap praoperasi dimulai sekitar umur 2 tahun sampai sekitar umur 7 tahun yang merupakan tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit seperti mengurutkan membilang dan mengklasifikasikan. Pada tahap operasi konkrit, tahap ini dimulai sekitar umur 7 tahun sampai sekitar umur 11 tahun dimana anak memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit dan anak 15 sudah memiliki sudut pandang yang berbeda secara objektif dalam mengamati suatu objek. Tahap operasi formal dimulai sekitar umur 11 tahun dan seterusnya dimana anak akan dibiasakan untuk melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak. Siswa kelas IV sekolah dasar umumnya berusia sekitar 9 sampai 10 tahun. Dengan demikian siswa kelas IV berada pada tahap operasi konkrit, dimana anak mempunyai struktur kognitif yang memungkinkan anak bisa berpikir untuk berbuat. Namun apa yang dipikirkan anak masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata. Benda-benda atau kejadian- kejadian yang tidak dapat dibayangkan siswa masih sulit untuk dipikirkan.

5. Materi bilangan bulat

Materi bilangan bulat terdapat pada kelas IV semester 2 Standar Kompetensi 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Bilangan bulat adalah yang utuh, bilangan bulat terdiri dari tiga jenis yaitu: bilangan bulat positif misalnya 4 dibaca empat, bilangan bulat nol bilangan tersebut 0 dibaca nol, dan bilangan bulat negatif misalnya -4 dibaca negatif empat. Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat menggunakan garis bilangan. Ketentuannya adalah: 1. Penjumlahan dengan bilangan positif gunakan panah ke kanan, 2. Penjumlahan dengan bilangan negatif gunakan panah ke kiri, 3. Bilangan pertama mulai dari 0, 4. Bilangan kedua mulai dari ujung panah bilangan pertama, dan 5. Ujung panah terakhir menunjukkan hasil penjumlahan. 16

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Rizal Al Muhari 2008 tentang kreativitas belajar matematika dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika di pada siswa kelas IV-A SD Negeri Percobaan 2 Depok Sleman Yogyakarta, Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV-A SD Negeri Percobaan 2 Depok Sleman Yogyakarta telah dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Herawati 2009 tentang meningkatkan hasil belajar matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia kelas II SD 3 Bantul. Hasil penelitian tesebut meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD 3 Bantul dengan nilai tes rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 71,96, pada siklus II adalah 81,83

C. Kerangka berpikir

Pembelajaran di sekolah dasar banyak mengalami kendala terutama Kelas IV mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penyebabnya diduga adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran kerena kurang terkait dengan keseharian siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat mendekatkan dengan kehidupan keseharian siswa. Peneliti kemudian melakukan penelitian tindakan kelas PTK dengan pendekatan Pendidikan Realistik Matematika Indonesia PMRI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN ENGKLEK SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat Melalui Permainan Engklek Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 1 Semester 1 Kabupate

0 5 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN ENGKLEK SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat Melalui Permainan Engklek Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 1 Semester 1 Kabupat

0 5 17

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa klas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 0 2

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III B SDN Sokowaten Baru dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 0 2

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IVB SDN Denggung Sleman.

0 2 292

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan pendekatan PMRI siswa kelas IV SDN Kadisobo 3

0 0 103

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IVB SDN Denggung Sleman

0 8 290

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III B SDN Sokowaten Baru dengan menggunakan pendekatan PMRI

0 3 485

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN PMR.

0 0 226

Peningkatan prestasi belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan model kooperatif tipe team game tournament siswa kelas IV SDN Bangunrejo I - USD Repository

0 1 154