Operasionalisasi Variabel METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Bakat Keguruan Agar instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Instrumen bakat keguruan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wasidi 2016. Instrumen bakat keguruan sudah diuji terkait validitas dan realibilitasnya. a. Validitas Bakat Keguruan Konstruk bakat keguruan mempunyai validitas isi sebesar 0.93, dimana dimensi kreativitas pedagogi memiliki validitas isi sebesar 0.92, komitmen pedagogi sebesar 0.94, dan kecerdasan emosi sebesar 0.97 Wasidi, 2016. Hasil analisis butir menggunakan pendekatan IRT PCM menunjukkan bahwa nilai infit instrumen dimensi kreativitas pedagogi bergerak dari nilai 0.88 - 1.23, komitmen pedagogi 0.77 - 1.18, dan kecerdasan emosi 0.86 - 1.28, masih di dalam interval syarat batas infit mean square MNSQ untuk butir yaitu 0.77 - 1.3 Wasidi, 2016. Hasil pengujian konstruk bakat keguruan memenuhi syarat goodness of fit statistics GOF. b. Reliabilitas Bakat Keguruan Reliabilitas instrumen bakat keguruan diperoleh dengan menggunakan reliabilitas gabungan Mardapi, 2012: 93. Instrumen bakat keguruan dikembangkan oleh Wasidi 2016 memiliki koefisien sebesar 0.94 dengan nilai informasi kemampuan kreativitas pedagogi antara -2.05 sampai +1.4. Koefisien reliabilitas instrumen komitmen pedagogi sebesar 0.707 dengan nilai informasi kemampuan pedagogi sampai +0.01, sedangkan kecerdasan emosi mempunyai informasi responden dengan kemampuan sampai +0.4. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas tersebut instrumen bakat keguruan yang dikembangkan tergolong baik, karena instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas yang tinggi. 2. Minat Menjadi Guru Syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas Arifin, 2011: 245. Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan hasil berupa data yang akan diperoleh melalui instrumen tersebut. Instrumen yang valid dan reliabel akan memberikan hasil yang dapat dipercaya. Hal ini berlaku juga untuk instrumen minat menjadi guru. a. Pengujian Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi Arikunto, 2006: 168. Menurut Masri Singarimbun 1981: 122 validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen penelitian yang berupa kuesioner untuk variabel minat menjadi guru diuji validitasnya untuk memperoleh kesahihan instrumen penelitian sehingga dapat dibakukan menjadi instrumen pengambilan data penelitian. Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy : Koefisen korelasi ∑X : Skor total ∑XY : Skor total perkalian x dan y ∑X 2 : Skor kuadrat masing-masing item ∑Y 2 : Skor total kuadrat N : Jumlah kasus Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS dengan cara melihat nilai korelasi pearson correlation adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. 2- tailed] ≤ taraf signifikan α sebesar 0, 05. Ditambahkan oleh Nunally 1994: 100, sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai korelasi 0, 30 Dari hasil uji coba yang telah dilakukan kepada 34 mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma. ternyata terdapat beberapa item yang dinyatakan tidak valid karena memiliki r 0, 30. Hasil uji validitas untuk instrumen tertera pada Tabel 3.8 berikut ini.

Dokumen yang terkait

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I, jenis pekerjaan orang tua, dan IPK makasiswa dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 199

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

0 0 157

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005 - USD Repository

0 0 133