Ramli UPN, 2004 : 52 Ari Sulistiawan Unair, 2005 : 18

letak geografis, potensi daerah, investasi swasta, penerapan kebijaksanaan pembangunan daerah yang kurang tepat serta tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintah pusat. Sedangkan penerapan kebijaksanaan otonomi daerah belum menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pembangunan dan kemandirian daerah. Pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam menetapkan kebijaksanaan daerahnya seiring dengan pelimpahan wewenang serta perimbangan dana dari Pemerintah Pusat. Hal ini menunjukkan keadaan yang sama antara adanya kebijakan otonomi daerah ataupun tidak.

4. Ramli UPN, 2004 : 52

Dengan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Beberapa Sektor Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Strategi Dasar Perencanaan Ekonomi Di Kabupaten Sidoarjo”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan sektor-sektor basis yang memberikan kontribusi terhadap tingkat pendapatan suatu daerah serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, maka diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sektor-sektor potensial yang terdapat di daerah sehingga dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam menentukan strategi dasar perencanaan perencanaan ekonomi untuk menghadapi otonomi daerah. Variabel- variabel yang digunakan adalah pertumbuhan propinsi N, bauran industri M, keunggulan kompetitif C, laju pertumbuhan sektor di wilayah teliti rij, laju pertumbuhan sektor di Propinsi rin, laju pertumbuhan propinsi rn, pendapatan sektor diwilayah teliti Yij, pendapatan sektor di propinsi Yin, pendapatan propinsi Yn. Variabel yang digunakan dalam menentukan sektor basis adalah besaran suatu kegiatan tertentu didaerah yang diteliti vi, besaran total seluruh kegiatan didaerah yang diteliti vt, besaran suatu kegiatan tertentu dalam daerah yang lebih luas Vi, besaran total seluruh kegiatan didaerah yang lebih luas Vt. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu PDRB Kabupaten Sidoarjo dan PDRB Propinsi Jawa Timur atas dasar harga konstan 1993 dari tahun 1991-2002 diperoleh dari BPS Jawa Timur. Alat analisis menggunakan pendekatan analisis shift share dengan model LQ Location Quotient. Hasil analisis shift share menunjukan bahwa petumbuhan sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, yang dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan propinsi, bauran industri, dan keunggulan kompetitif menunjukan tingkat perubahan yang positif di Kabupaten Sidoarjo.

5. Ari Sulistiawan Unair, 2005 : 18

Dengan penelitian yang berjudul “Analisis potensi sektoral di Nusa Tenggara Timur periode 1995-1999”. Penelitian yang memakai pendekatan kualitatif dengan menggunakan data terukur ini, memiliki beberapa variabel yang dipergunakan dalam penelitian diantaranya : pendapatan domestik regional bruto, proposional shift, diferensial shift, sektor ekonomi basis, dan sektor ekonomi non basis. Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient dan analisis shift share. Kompilasi dua analisis tersebut dapat mengidentifikasi sektor terpiih tersebut adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Belu, Kabupaten sikka, Kabupaten ende, dan Kota Kupang. Sektor listrik, gas dan air minum di Kabupaten sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada dan Kota Kupang. Hasil lainnya adalah daerah yang dapat dijadikan pusat pertumbuhan yaitu Kabupaten Sikka, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Alor dan Kota Kupang.

6. Yanuar Chumaidy Affan Unair, 2006 : 90