merekomendasikan toko
online kepada
orang lain
sehingga memungkinkan orang lain melakukan pembelian pada toko online
tersebut.
2. Pengaruh Keamanan Menggunakan E-Commerce terhadap
Keputusan Pembelian Online
Sebagai saluran pemasaran baru, E-commerce lebih mengandung ketidakpastian dan risiko dibandingkan dengan pembelian secara
konvensional. Hal ini dikarenakan antara penjual dan pembeli tidak saling bertemu pada saat transaksi berlangsung. Sheehan dan Hoy 1999
menyebutkan bahwa konsumen menghindari situs yang membutuhkan data pribadi untuk pendaftaran, karena sebagian dari toko online berusaha
memalsukan atau memberkan data pribadi konsumen kepada pihak lain. Secara umum, konsep keamanan mengacu pada kemampuan untuk
melindungi terhadap ancaman potensial. Kejahatan secara online pun tidak dapat dihindari, namun lazada.co.id menawarkan keamanan dalam
transaksi yang terjadi di lazada.co.id. Dengan adanya jaminan keamanan yang diberikan, diharapkan pengguna website lazada.co.id dapat
melakukan transaksi secara lebih aman dan tidak khawatir oleh adanya penipuan pada saat transaksi tersebut. Sehingga jaminan keamanan yang
ditawarkan diduga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian secara online pada website lazada.co.id. Artinya, ketika jaminan
keamanan yang ditawarkan oleh pihak lazada.co.id memadai akan membuat pengguna lazada.co.id melakukan pembelian secara online di
lazada.co.id.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Menggunakan E-Commerce terhadap
Keputusan Pembelian Online
Efisiensi kualitas
pelayanan digunakan
untuk mengukur
keunggulan dan ketepatan layanan yang diterima oleh pelanggan online. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa kegunaan pendapat yang di
rasakan oleh konsumen terkait dengan kualitas layanan online merupakan bukti pentingnya pelayanan online yang diberikan menurut Zeithaml et al
2002. Parasuraman et al 1988 mengatakan banyak perusahaan yang
terlibat dalam e-commerce menyadari bahwa penentu utama untuk sukses atau kegagalan adalah kualitas layanan elektronik yang diberikan kepada
konsumen dan tidak hanya kehadiran situs web atau harga rendah dan faktor lainnya.
Hubungan antara kualitas pelayanan dan keputusan pembelian dapat dikatakan bahwa suatu produk layanan, memiliki dampak pada
kehendak untuk menggunakan layanan yang sama di masa yang akan datang. Karena pada dasarnya perilaku yang lampau dapat mempengaruhi
minat intention secara langsung dan perilaku yang akan datang future behavior. Dengan demikian kualitas pelayanan merupakan tolak ukur
dalam menentukan keputusan pembelian atau tidaknya seorang pengguna jasa, karena melalui kualitas pelayanan akan dapat menilai kinerja dan
merasakan puas atau tidaknya mereka dengan layanan yang diberikan oleh penyedia jasa. Ruyter et al. 1999 mengemukakan tentang kaitan antara
kualitas layanan dan minat beli. Dalam penelitiannya, diungkapkan bahwa
kualitas layanan yang baik akan mendorong minat beli konsumen. Jika outlet telepon seluler mampu memberikan layanan yang berkualitas,
seperti adanya pengenalan produk yang baik, outlet yang nyaman, serta pemberian garansi dan servis yang memadai, diharapkan mampu
mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut.
4. Pengaruh Persepsi Risiko Menggunakan E-Commerce terhadap
Keputusan Pembelian Online
Melalui komunikasi yang baik, konsumen akan merasakan kenyamanan dan mengurangi persepsi akan resiko konsumen dalam
bertransaksi, dan hal ini pada akhirnya akan mampu mempengaruhi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian melalui media online.
Terkait dengan adanya penipuan online, para pemilik online shop harus memperhatikan kualitas layanan dari segi proses untuk memperkecil
tingkat persepsi resiko perceived risk pelanggan. Hal ini dikarenakan persepsi resiko mengandung ketidaktentuan sebuah situasi. Di dalam
transaksi perdagangan online, setidaknya ada tiga macam resiko yang mungkin terjadi yaitu resiko produk, resiko transaksi, dan resiko
psikologis. Resiko produk mengacu pada ketidakpastian bahwa produk yang dibeli akan sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan resiko
transaksi adalah ketidakpastian yang akan berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi, dan resiko psikologis adalah ketakutan-ketakutan
yang mungkin terjadi selama pembelian atau setelah pembelian Sukma, 2011.