43
3.7 Perencanaan Operasional Angkutan Wisata
Perencanaan operasional
angkutan wisata
dalam penelitian
ini menggunakan jenis kendaraan sesuai perencanaan pada penelitian ini, yaitu
dengan menggunakan bus sedang dan bus tingkat. Jumlah kendaraan pada saat operasional adalah kebutuhan kendaraan yang
ditentukan oleh jam operasi pada masing-masing rute dengan memperhitungkan kapasitas kendaraan rencana dan faktor muatan dengan lama hari operasi perhari
serta waktu tempuh, panjang rute, panjang perjalanan penumpang.
3.8 Perhitungan Waktu Siklus, Frekwensi dan
Headway
Dalam memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan pulang pergi suatu trayek, perlu diperhitungkan waktu henti di terminal untuk menaik
turunkan penumpang serta waktu hambatan di perjalanan dimana terjadi deviasi waktu sebesar 5 dari waktu perjalanan dapat dipergunakan persamaan 2.18 pada
bab sebelumnya. Menghitung frekwensi jumlah keberangkatan dan kedatangan kendaraan angkutan wisata yang melewati satu trayek dalam periode waktu tertentu
dapat digunakan persamaan 2.19. Sedangkan dalam menghitung nilai waktu
headway
dengan menghitung selisih waktu keberangkatan antara kendaraan.
3.9 Perhitungan Kebutuhan Armada dan Penjadwalan
Dalam menentukan jumlah kebutuhan armada angkutan wisata dapat dilakukan dengan mendekati jumlah kebutuhannya dengan memperhitungkan jarak,
waktu operasi, serta faktor muatan. Setelah menganalisis jumlah penumpang dan menentukan jumlah kendaraan serta pola pelayanan yang akan dioperasikan
selanjutnya ditentukan penjadwalan keberangkatan angkutan wisata. Untuk angkutan wisata penjadwalan kendaraan dilakukan berdasarkan jam buka objek wisata yang
berada di wilayah Kota Denpasar.
44
3.10 Analisis Biaya Operasi Kendaraan
Data-data yang telah diperoleh baik dari data primer maupun data sekunder selanjutnya digunakan untuk analisis perhitungan BOK Biaya Operasi Kendaraan
dimana perhitungannya mengacu pada metode BOK dari Departemen Perhubungan dengan sebagai berikut:
1. Analisis Biaya Tetap per Tahun a. Biaya Penyusutan Depresiasi kendaraan per tahun diperoleh dari harga
kendaraan pada tahun analisis dikurangi nilai residu dibagi dengan masa penyusutan.
= Harga kendaraan adalah harga pada tahun analisis 2015, massa penyusutan kendaraan ditetapkan 7 tahun dan nilai residu bus adalah 20 dari harga
kendaraan. b. Biaya Bunga Modal
Pembelian kendaraan dilakukan secara kredit dengan bunga modal 12 per tahun diperoleh dari harga kendaraan pada tahun analisis dikalikan dengan
tingkat suku bunga yang berlaku per tahun dibagi dengan masa penyusutan ditambah setengah dari masa pengembalian pinjaman.
c. Biaya Administrasi Biaya administrasi diperoleh dengan menjumlahkan antara biaya pajak
kendaraan STNK, biaya KIR, biaya ijin usaha angkutan dan biaya asuransi jasa raharja.
Berdasarkan perhitungan biaya tetap diatas, maka dihitung total biaya tetap operasi kendaraan per tahun adalah jumlah dari biaya penyusutan, biaya bunga modal
dan biaya administrasi. 2. Analisis Biaya Tidak Tetap Variabel per Tahun
a. Biaya Awak Kendaraan BAK Penghasilan kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial dan uang
dinas jalantunjangan kerja operasi.