60
Keterangan: H
= Waktu antara menit P
= Jumlah penumpang perjam pada seksi terpadat C
= Kapasitas kendaraan Lf
= Faktor muat
Untuk Shuttle Bus Trayek Matahari Terbit – Mertasari PP, diamsumsikan dengan
waktu operasi sama dengan bus Trans Sarbagita yaitu selama 15 jam atau 900 menit dari Pk. 06.00
– Pk. 21.00 seperti diperlihatkan pada Tabel 4.5. Headway ditetapkan 10 menit. Sedangkan untuk Angkutan Wisata City Tour, jam operasionalnya antara
Pk. 09.00 – 18.00 Wita. Sistem pelayanan City Tour tidak berjadwal, tetapi melayani
sesuai pesanan. Diharapkan ada koordinasi yang baik dengan pihak hotel, Dinas Pariwisata dan ASITA untuk menggunakan Angkutan Wisata City Tour bagi para
wisatawan yang berkeinginan mengunjungi objek-objek wisata di Kota Denpasar.
Tabel 4.5 Rencana Waktu Operasi dan Headway No Kode
Trayek Panjang
Waktu Operasi Headway km
Jam Menit
Menit 1
SB Matahari Terbit-Mertasari PP
12.26 15
900 06.00-21.00
10 2 CT-1 Matahari-Terbit-Kota-Serangan
52.68 9
540 09.00-18.00
- 3 CT-2A Matahari Terbit-Kota
27.90 9
540 09.00-18.00
- 4 CT-2B Matahari Terbit-Serangan
32.91 9
540 09.00-18.00
- Waktu Operasi
Untuk perhitungan waktu sirkulasi, berdasarkan hasil survei dan disesuaikan dengan standar Departemen Perhubungan, kecepatan perjalanan rata-rata angkutan umum
sebesar 20 kmjam. Terjadi deviasi waktu selama perjalanan akibat menaik-turunkan penumpang dan waktu
lay over
di terminal selama 10 menit. Berdasarkan asumsi-
61
asumsi tersebut dapat dihitung waktu sirkulasi seperti diperlihatkan pada Tabel 4.6. Sesuai dengan panjang trayek yang ditempuh, waktu sirkulasi berkisar antara 48,47
menit atau 0,81 jam sampai 199,26 menit 3,32 jam.
Tabel 4.6 Waktu Sirkulasi
Round Trip
4.3.3 Kebutuhan Armada
Jumlah armada ditentukan oleh waktu sirkulasi kendaraan dan waktu antara kendaraan. Waktu sirkulasi kendaraan hasil perhitungan sebelumnya telah diuraikan
di atas. Sehingga jumlah armada yang dibutuhkan tergantung pada besaran headway yang akan ditetapkan atau tergantung pada kebutuhan berdasarkan potensi
penumpang yang akan dilayani. Berikut ini ditampilkan beberapa kemungkinan jumlah armada berdasarkan headway yang direncanakan. Jumlah armada per waktu
sirkulasi yang diperlukan dihitung dengan formula:
CT K =
H x fA
No Kode
Trayek Panjang Kecepatan
km kmjam
Jam Menit
1 SB
Matahari Terbit-Mertasari PP 12.26
20 0.61
36.78 2
CT-1 Matahari-Terbit-Kota-Serangan
52.68 20
2.63 158.04
3 CT-2A Matahari Terbit-Kota
27.90 20
1.40 83.70
4 CT-2B
Matahari Terbit-Serangan 32.91
20 1.65
98.73 Waktu Tempuh
He
62
Keterangan: K = jumlah kendaraan
Ct = waktu sirkulasi menit H = Waktu antara menit
fA = Faktor ketersediaan kendaraan
Tabel 4.7 memperlihatkan jumlah round trip, kebutuhan armada dam kapasitasnya. Untuk Shuttle Bus di Kawasan Sanur, dengan waktu operasi selama 15 jam per hari
dengan headway 10 menit maka diperlukan jumlah round trip sebanyak 18 round trip. Berdasarkan waktu sirkulasi, maka kebutuhan armada dapat dihitung.
Apabila operasional Angkutan Wisata City Tour juga dilakukan secara regular, tetap dan teratur, maka untuk Rute City Tour Alternatif I diperlukan round trip sebanyak 3
kali. Untuk Rute City Tour Alternatif II-A diperlukan round trip sebanyak 5 kali. Sedangkan untuk Rute City Tour Alternatif II-B diperlukan round trip sebanyak 4
kali.
Tabel 4.7 Jumlah Round Trip
Kebutuhan armada bila diasumsikan pelayanan angkutan wisata bersifat regular seperti diperlihatkan pada Tabel 4.8. Untuk Shuttle Bus di Kawasan Sanur,
diperlukan 5 armada. Untuk City Tour alternative I diperlukan 20 armada. Untuk City
No Kode Trayek
Panjang Headway Waktu Sirkulasi
Round Trip Round Trip km
Jam Menit
Menit Menit
Rit Dibulatkan
1 SB
Matahari Terbit-Mertasari PP 12.26
15 900
10 48.47
18.57 18.00
2 CT-1 Matahari-Terbit-Kota-Serangan 52.68
9 540
10 199.26
2.71 3.00
3 CT-2A Matahari Terbit-Kota 27.90
9 540
10 102.46
5.27 5.00
4 CT-2B Matahari Terbit-Serangan 32.91
9 540
10 120.91
4.47 4.00
Waktu Operasi