Hakikat Pemerolehan Bahasa Uraian Materi

Bahasa Indonesia SMP KK A 27 2. Fase Pemerolehan Bahasa Tarigan 1988 membagi fase perolehan bahasa anak menjadi empat, yaitu fase pralingustik, fase satu kata, fase dua kata, dan fase banyak kata. Fase pertama adalah tahap pralinguistik usia 0-12 bulan, anak mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang masih belum bermakna, baik vokal maupun konsonan, masih belum mengacu pada kata atau makna tertentu. Bahkan, pada awal kelahirannya bayi hanya mengeluarkan suara berupa tangisan. Fase kedua adalah tahap satu kata 12-18 bulan, anak sudah mulai belajar menggunakan satu kata yang memiliki arti yang mewakili keseluruhan idenya. Satu kata mewakili satu frase atau lebih. Kata-kata pertama yang lazim diucapkan berhubungan dengan objek-objek atau perbuatan. Kata-kata yang sering diucapkan orang tua sewaktu mengajak bayinya berbicara berpotensi lebih besar menjadi kata pertama yang diucapkan si bayi. Selain itu, anak usia 12-18 bulan cenderung lebih cepat menguasai pengucapan kata-kata yang mengandung konsonan bilabial b, p, m dan vokal a. Vokal a secara artikulasi mudah diucapkan karena hanya membuka mulut saja. Fase ketiga adalah tahap dua kata 18-24 bulan, sebagian besar anak pada usia tersebut sudah mulai mencapai tahap kombinasi dua kata. Kata-kata yang diucapkan ketika masih tahap satu kata dikombinasikan dalam ucapan-ucapan pendek tanpa kata penunjuk, kata depan, atau bentuk-bentuk lain yang seharusnya digunakan. Anak mulai dapat mengucapkan “ Ma, maem ”, maksudnya “ Mama, saya mau makan ”. Pada tahap dua kata ini anak mulai mengenal berbagai makna kata, tetapi belum dapat menggunakan bentuk bahasa yang menunjukkan jumlah, jenis kelamin, dan waktu terjadinya peristiwa. Selain itu, anak belum dapat menggunakan pronomina saya , aku , kamu , dia , mereka , dan sebagainya. Fase keempat adalah tahap banyak kata 3-5 tahun. Pada saat anak berusia 3 tahun, perbendaharaan kata anak semakin kaya. Mereka sudah mulai mampu membuat kalimat pertanyaan, pernyataan negatif, kalimat majemuk, dan berbagai bentuk kalimat. Tompkins dan Hoskisson dalam Tarigan dkk., 1998 menyatakan bahwa pada usia 3-4 tahun, tuturan anak mulai lebih panjang dan tata bahasanya lebih teratur. Dia tidak lagi hanya sekadar mengucapkan dua Kegiatan Pembelajaran 2 28 kata, tetapi bisa tiga atau lebih. Selanjutnya, pada umur 5-6 tahun, bahasa anak telah menyerupai bahasa orang dewasa. Sebagian besar aturan gramatika telah dikuasainya dan pola bahasa serta panjang tuturannya semakin bervariasi. Anak telah mampu menggunakan bahasa dalam berbagai cara untuk berbagai keperluan, termasuk bercanda atau menghibur. Fase pemerolehan bahasa menurut Ross dan Roe dalam Zuchdi dan Budiasih,1997 terbagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah fase fonologis, terjadi pada sekitar usia 0-2 tahun. Pada fase ini anak baru saja mulai bermain dengan bunyi-bunyi bahasa, mengoceh-ngoceh, kemudian berkembang sampai mengucapkan kata-kata sederhana. Fase kedua adalah fase sintaksis , terjadi pada sekitar usia 2-7 tahun. Pada fase ini anak mulai menunjukkan kesadaran gramatis, dan berusaha berbicara menggunakan kalimat. Fase ketiga adalah fase semantik, terjadi pada sekitar usia 7-11 tahun. Pada fase ini anak mulai dapat membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata. Secara ringkas, hal itu tampak pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Fase Pemerolehan Bahasa Menurut Ross dan Roe Perkiraan Umur Fase Pemerolehan Bahasa Kemampuan Anak 0-2 tahun Fase fonologis Anak bermain dengan bunyi-bunyi bahasa, mulai mengoceh sampai mengucapkan kata-kata yang sederhana. 2-7 tahun Fase sintaksis Anak menunjukkan kesadaran gramatis, berbicara menggunakan kalimat. 7-11 tahun Fase semantik Anak dapat membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata. 3. Tataran Pemerolehan Bahasa Darjowidjojo 2003 memiliki pandangan yang agak berbeda daripada Ross dan Roe dalam Zuchdi dan Budiasih,1997 bahwa fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik itu menjadi tataran dalam pemerolehan bahasa. Perkembangan pemerolehan bahasa anak bisa berawal dari tataran fonologi,