dejarfa.com Modul B Indonesia KK E

(1)

(2)

BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI E

PEDAGOGIK

:

TIK DALAM PEMBELAJARAN

PROFESIONAL

:

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

TEORI DAN GENRE SASTRA INDONESIA

Penulis:

Drs. Mudini (e-mailbangdinik@gmail.com)

Dr. E. Kosasih, M.Pd. (ekos_kosasih@yahoo.com) Rien Hermawaty, M. Hum. (rien_chan07@yahoo.com) Penelaah:

Muh. Arsyidin CH, S.Pd. M. (arsyidin37mks@gmail.com) Fitria Liza, S.Pd. (fitria.liza.fl@gmail.com)

Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan


(3)

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal


(4)

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP. 195908011985031002


(5)

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.


(6)

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pe


(7)

(8)

BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI E

PEDAGOGIK

TIK DALAM PEMBELAJARAN

Penulis:

Drs. Mudini (e-mailbangdinik@gmail.com)

Dr. E. Kosasih, M.Pd. (ekos_kosasih@yahoo.com) Rien Hermawaty, M. Hum. (rien_chan07@yahoo.com) Penelaah :

Muh. Arsyidin CH, S.Pd. M. (arsyidin37mks@gmail.com) Fitria Liza, S.Pd. (fitria.liza.fl@gmail.com)

Desain Grafis dan Ilustrasi TIM Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan


(9)

Daftar Isi

Hal.

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Tabel ... xii

Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Peta Kompetensi ... 2

D. Ruang Lingkup ... 3

E. Cara Penggunaan Modul ... 3

Kegiatan Pembelajaran TIK dalam Pembelajaran ... 11

A. Tujuan ... 11

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 11

C. Uraian Materi ... 12

D. Aktivitas Pembelajaran ... 55

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 57

F. Rangkuman ... 60

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 62

Kunci Jawaban Latihan/Kasus ... 63

Evaluasi ... 67

Penutup ... 71

Daftar Pustaka ... 73

Glosarium ... 75  


(10)

Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... 4

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... 5

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ... 7

Gambar 4. Tampilan menu Save As ... 28

Gambar 5. Lokasi penyimpanan File ... 28

Gambar 6. Tampilan Folder ... 30

Gambar 7. Menu Page Layout ... 31

Gambar 8. Tampilan Ukuran Kertas ... 31

Gambar 9. Tampilan Page Stup ... 31

Gambar 10. Pengaturan jenis huruf ... 32

Gambar 11. Pemilihan Jenis Huruf ... 32

Gambar 12. Pengaturan Ukuran Huruf ... 32

Gambar 13. Pengaturan Spasi ... 33

Gambar 14. Pengaturan Pafagraf ... 33

Gambar 15. Pengaturan Bullet dan Numbering ... 34

Gambar 16. Tampilan Menu Insert Tabel ... 34

Gambar 17. Tampilan Insert Tabel ... 35

Gambar 18. Tampilan Cetak Dokumen ... 35

Gambar 19. Tampilan Menu Design ... 37

Gambar 20. Tampilan Menu Insert ... 37

Gambar 21. Tampilan Menu Transition ... 38

Gambar 22. Animations ... 38

Gambar 23. Slide Show ... 39

Gambar 24. New Slide ... 39

Gambar 25. Templete Slide ... 40

Gambar 26. New Slide ... 40

Gambar 27. Lokasi Penyimpanan ... 41

Gambar 28. Membuka Dokumen ... 42

Gambar 29. Tampilan dekstop ... 43


(11)

Gambar 31. Halaman Microsoft exel ... 44

Gambar 32. Halaman baru Microsoft exel ... 46

Gambar 33. Membuka data pada Microsoft exel ... 47

Gambar 34. Tampilan google ... 52

Gambar 35. Hasil Temuan Google Untuk teks eksposisi ... 53

Gambar 36. Tampilan Hasil Temuan Untuk teks eksposisi” filetype:ppt. ... 53


(12)

Daftar Tabel

Hal. Tabel 1. Peta Kompetensi Pedagogik ... 2 Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ... 10 Tabel 3. Peta Indikator Pencapaian Kompetensi ... 11


(13)

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pada dasarnya peningkatan kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik merujuk pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru. Selain itu, Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan di dalam modul ini sebagai wujud Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dalam rangka mendukung gerakan PPK, modul ini mengintergrasikan lima nilai utama PPK yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada modul.

Setelah mempelajari modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan PPK. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi sesuai bidang tugasnya dan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dari sisi hak, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Profesi guru menjadi profesi yang sangat penting untuk selalu meningkatkan kompetensinya, baik dari sisi kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutandalam bentuk diklat/pengembangan diri. Hal ini sesuai dengan jabatan fungsional guru yang memerlukan penilaian dalam angka kredit yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010


(14)

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutanyang dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok kompetensi (KK) A-J didasarkan pemetaan standar kompetensi guru (SKG) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Modul ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru sesuai dengan hasil UKG-nya baik melalui moda tatap muka, dalam jaringan (daring), maupun kombinasi.

B. Tujuan

Tujuan mempelajari Modul Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi E ini adalah Bapak dan Ibudapat memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran dan sumber belajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai PPK yaitu nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

C. Peta Kompetensi

Kompetensi yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui modul ini mengacu pada kompetensi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut.

Tabel 1. Peta Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Guru Mapel (KG) Materi

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan

pengembangan yang mendidik.

4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

Media dan Teknologi Pembelajaran

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran yang diampu.


(15)

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Guru Mapel (KG) Materi 24.1 Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup modul ini terdiri atas kegiatan pembelajaran media dan teknologi pembelajaran, yang mencakup sumber belajar, media dan jenis-jenisnya, pemanfaatan TIk dalam Pembelajaran dan Internet sebagai sumber belajar. Setiap kegiatan pembelajaran mencakup A) Tujuan, B) Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi, C) Uraian Materi, D) Aktivitas Pembelajaran, E) Latihan /Tugas/Kasus, F. Rangkuman, G) Umpan Balik dan Tindak Lanjut, H) Pembahasan Latihan/ Tugas /Kasus, I) Evaluasi.

Sebagai bahan penilaian Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi E ini disajikan bahan evaluasi berupa soal pilihan ganda dan uraian. Bagian akhir modul ini terdapat penutup, daftar pustaka, dan glosarium.

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.


(16)

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka  

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur di bawah ini.


(17)

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari TIK dalam Pembelajaaran

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi Modul Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanSMP kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu


(18)

oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan secara langsung. Artinya, peserta berinteraksi secara langsung di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan cara diskusi, praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh yaitu menerapkan pemahaman materi-materi yang terdapat pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaran peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan, dan mengolah data sampai pada membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji mereview materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir

Pada kegiatan ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini.


(19)

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari

1) latar belakang yang memuat gambaran materi 2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. 4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran


(20)

b. In Service Learning 1 (IN-1) 1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. On the Job Learning (ON) 1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta. 2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah


(21)

disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa lembar kerja (LK) yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Pada modul ini dipersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.


(22)

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK.01. Hakikat Media Pembelajaran TM, IN1 2. LK.02. Jenis Media Pembelajaran TM, IN1 3. LK.03. Manfaat TIK dalam Komunikasi TM, IN1 4. LK.04. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran TM, ON 5. LK.05. Memanfaatkan Internet sebagai Sumber

belajar TM, ON

Keterangan.

TM Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 Digunakan pada In service learning 1 ON Digunakan pada on the job learning


(23)

Kegiatan Pembelajaran

TIK dalam Pembelajaran

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, Bapak dan ibu diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, baik sebagai media maupun sumber belajar dengan mengembangkan sikap kemandirian, percaya diri, dan tanggungjawab.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 3. Peta Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

4.5. Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

4.5.1. Mengidentifikasi media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.5.2 Memanfaatkan media

pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas

5.1.2 Menjelaskan konsep TIK 5.1.3 Memanfaatkan Microsoft

Office (Microsoft word, Microsoft powerpoint dan


(24)

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi

kegiatan

pembelajaran yang diampu.

Microsoft Exel) dalam

pembelajaran 24.1. Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi

24.1.2. Memanfaatkan internet

sebagai sumber belajar.

 

C. Uraian Materi

1. Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Saat ini banyak pakar mendefinisikan pengertian media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Media menurut Djamarah (1995136) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya, Purnamawati dan Eldarni (20014) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, dan majalah.


(25)

Sadiman (2008) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa Selanjutnya Schramm menyatakan bahaw media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk pembelajaran.

Selanjutnya, menurut Briggs (1970), media adalah alat bantu untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Terakhir, menurut Miarso (1989) media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audio, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut multi media. Contoh dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Dari berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa pada dasarnya semua pendapat tersebut memosisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi atau isi pelajaran. Keberadaan media dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Jika media adalah sumber belajar, secara luas dapat diartikan bahwa manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dapat dikatagorikan sebagai media.


(26)

Untuk lebih mengkonkretkan penyajian pesan, sekitar pertengahan abad ke-20 mulai digunakan alat audio sehingga lahirlah istilah alat bantu audiovisual. Usaha tersebut terus berlanjut. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman belajar dari yang paling konkret sampai dengan yang paling abstrak. Klasifikasi ini dikenal dengan nama kerucut pengalaman Dale.

Pada akhir tahun 1950-an, teori komunikasi mulai masuk memengaruhi penggunaan alat bantu audiovisual dalam kegiatan pembelajaran. Menurut teori ini ada tiga komponen penting dalam proses penyampaian pesan, yaitu sumber pesan, media penyalur pesan, dan penerima pesan. Sejak saat itu alat bantu audiovisual tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu bagi guru saja, tetapi juga sebagai alat penyalur pesan. Hanya, faktor peserta didik yang menjadi komponen utama dalam proses belajar belum mendapat perhatian.Baru pada tahun 1950–1965 orang mulai memerhatikan peserta didik.

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, hal itu akan memberikan kemungkinan kepada pendidik untuk menggunakan berbagai jenis media secara bervariasi. Apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, pendidik akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif. Oleh karena itu, sebelum


(27)

menggunakan media dalam pembelajaran, pendidik harus memahami karakteristik, jenis serta pengelompokan media yang akan digunakan. Pendidik harus meyakinkan dirinya bahwa media yang akan digunakan tersebut, benar-benar dapat memberikan nilai positif terhadap kualitas pembelajaran yang akan mereka lakukan.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada pendidik mampu menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media pembelajaran menjadi penghalang proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media pembelajaran menjadi alat bantu yang dapat mempercepat atau mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Ketika suatu media pembelajaran akan dipilih atau dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip pemilihan media perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pendidik.

b. Kriteria Pemilihan Media

Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak diinginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum menentukan pilihan media tertentu.

Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.

1) Tujuan

Dalam memilih media hal yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan pembelajaran. Kita dapat mengajukan pertanyaan; Apa tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif, psikomotor atau kombinasi ketiganya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan apakah


(28)

penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak, dan seterusnya.

2) Peserta Didik

Kriteria memilih media yang perlu dipertimbangkan yang lain adalah peserta didik. Siapakah peserta didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik mereka?, berapa jumlahnya?, bagaimana latar belakang sosialnya?, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tidak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi sasaran didik kita.

3) Karakteristik Media yang Bersangkutan

Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya? Sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik setiap media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu sebelum menentukan jenis media tertentu pahami terlebih dahulu dengan baik bagaimana karakteristik media tersebut.

4) Waktu

Waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia atau yang kita miliki. Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses


(29)

pembelajaran? Tidak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.

5) Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru terjadi pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Dapatkah kita mengusahakan biaya tersebut/apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkin tujuan belajar itu tercapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibandingkan dengan media sederhana yang murah.

6) Ketersediaan Bahan Media

Kemudahan dalam memperoleh media juga harus menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu tersedia di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu, tenaga, dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, pertanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan proses tejadinya gerhana matahari, memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun, karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup jika digunakan alat peraga gerhana matahari saja.  


(30)

7) Konteks Penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaan media tersebut dalam pembelajaran.

8) Mutu Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media pembelajaran siap pakai yang telah ada. Misalnya program audio, video, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media pembelajaran tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media pembelajaran yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media pembelajaran itu hanya menyajikan sesuatu yang sebenarnya dapat dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan. c. Jenis Media Pembelajaran

Sanjaya (2006170), mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi beberapa jenis bergantung pada sudut mana melihatnya.

1) Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi atas

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, poster dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan sebagainya. Khusus tentang media poster dalam Kurikulum 2013 dapat dijadikan sebagai jenis teks di samping


(31)

iklan dan semboyan. Dengan demikian, penggunaan poster oleh guru sekaligus membantu memahami fungsi struktur dan

kebahasaan dari media tersebut.

c) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, misalnya, rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi atas a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti

radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat

mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,

transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, liquid crystal display (LCD), untuk memproyeksikan

transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.


(32)

Berdasarkan kelompok instruksional menurut Anderson (1976) media dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

NO KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL

1. Audio Pita audio (rol atau kaset) Piringan audio

Radio (rekaman)

2. Cetak Buku teks terprogram

Buku pegangan/manual Buku tugas

3. Audio – Cetak Buku latihan dilengkapi kaset Gambar/poster (dilengkapi audio) 4. Proyek Visual Diam Film bingkai (slide)

Film rangkai (berisi pesan verbal) 5. Proyek Visual Diam

dengan Audio Film bingkai (Film rangkai suara slide) suara

6. Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption) 7. Visual Gerak dengan

Audio Film suara Video/vcd/ dvd

8. Benda Benda nyata

Model tiruan (mock-up)

9. Komputer Media berbasis computer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)

Klasifikasi media pembelajaran menurut Kemp & Dayton (1985) dikelompokkan menjadi delapan jenis, yaitu sebagai berikut.

4) Media cetakan, yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Misalnya buku teks,

lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur, dan teks terpogram.

5) Media pajang, pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan buletin, dan pameran. 6) OHP dan transparansi, Transparansi yang diproyeksikan adalah


(33)

pada lembaran tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.

7) Rekaman audiotape, pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan.

8) Seri slide (film bingkai) dan filmstrips, adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.

9) Penyajian multi-image, media berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan bagaimana suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi.

10) Rekaman video dan film hidup, Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame

diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.

11) Komputer, mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberi kode, mesin berbasis TIK yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan writing pad), prosesor (CPU unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data (memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor, printer).

Sedangkan Leshin, Pollock & Reigeluth (1992) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu

1) Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)


(34)

2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas)

3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, dan slide)

4) Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, dan televisi)

5) Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video dan hypertext)

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan–pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat– sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan yang berupa audio dan visual untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi komunikasi interaktif guru dengan peserta didik secara efektif. Media pembelajaran sangat dibutuhkan guru untuk memudahkan penyampaian materi kepada peserta didik. Dengan media pembelajaran yang tepat, peserta didik dapat menangkap isi materi secara jelas dan lengkap. Oleh karena itu, guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, pendidik harus memiliki kemampuan untuk menggunakan media pembelajaran secara tepat.

Berdasarkan wujudnya, media pembelajaran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu media audio, visual, dan audio-visual. Media pembelajaran audio adalah media pembelajaran yang dapat didengar, tetapi tidak dapat


(35)

dilihat. Media audio dapat berasal dari rekaman suara yang diperoleh dari radio, televisi, telepon, dan lain-lain.

Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran yang dapat dilihat, tetapi tak dapat didengar. Media visual ini dapat berwujud tulisan, gambar, alat peraga dan lain-lain. Media pembelajaran audio-visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio-visual dapat berbentuk rekaman televisi, video, youtube, skype,video call, dan lain-lain. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan–pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan kompleks.

Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan. Harjanto (1997245) menjelaskan manfaat media pembelajaran, yaitu 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu

kata– katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.

3) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah. 4) Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 4) yaitu 5) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan


(36)

6) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

7) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi. 8) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata

telanjang.

9) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

10) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

11) Membangkitkan motivasi belajar

12) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.

13) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

14) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)

15) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa. e. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).


(37)

f. Karakteristik Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi

Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.

Selain yang telah penulis sampaikan di atas, prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997 238) yaitu Tujuan, Keterpaduan (validitas),Keadaan peserta didik, Ketersediaan, Mutu teknis, Biaya selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.

2. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran baik sebagai media, alat peraga, maupun sebagai sumber belajar. Media pembelajaran yang dipandang segala bentuk peralatan fisik komunikasi berupa hardware dan software merupakan teknologi pembelajaran yang harus dikembangkan. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pendorong utama Computer Assisted Learning yakni penerapan komputer dalam pembelajaran dan pemanfaatan internet khusunya browser sebagai sumber belajar.

Pada pemanfaatan TIK, khsusunya komputer dalam pembelajaran, sebagai media dan sumber belajar, dibagi atas tiga program yakni, (1) Microsoft word, (2) Microsof exel (3) Microsoft Powerpoint, dan (4) internet sebagai sumber belajar.


(38)

a. Microsoft Word

Microsoft Word adalah perangkat lunak pengolah naskah (word processor) yang dibuat oleh Microsoft Corporation. Microsoft Corporation menjual Microsoft Word dalam satu kesatuan dengan perangkat lunak lainnya, yakni Microsoft Excel , Microsoft PowerPoint, Microsoft Accesss, dan Microsoft Outlook. Kumpulan perangkat lunak yang disatukan tersebut dikenal sebagai suite Microsoft Office.

Word merupakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan menampilkan hasil pencetakan yang sama dengan tampilannya di layar monitor. Teknologi ini memungkinkan pengguna menulis sekaligus mengatur tata letak dokumen sampai menjadi naskah yang siap cetak. 1. Membuat File Baru, Meyimpan File Dan Membuka File

a. Membuat File Baru

Untuk membuat file baru pada Microsoft office 2013 sama dengan Microsoft office versi sebelumnya akan tetapi tampilan dan beberapa fitur yang berbeda. Langkah-langkah membuat file baru pada Microsoft office 2013 adalah sebagai berikut.

1) Klik menu FILE


(39)

maka akan tampil tampilan seperti berikut

2) Klik menu NEW untuk membuat file baru lalu kemudian pilih template yang disediakan

Jika sudah memilih template maka akan masuk ke halaman kerja.

Gambar 6 Tampilan Info 


(40)

b. Menyimpan File

Untuk menyimpan file yang sudah diketik, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Klik menu FILE kemudian pilih menu Save As

Gambar 4. Tampilan menu Save As

2) Pilih Computer lalu klik browse untuk menentukan tempat penyimpanan file, maka akan tampil seperti gambar berikut.

Gambar 5. Lokasi penyimpanan File

Pada kotak isian file name diisi nama file yang akan dibuat. Jika nama telah diisi maka klik save untuk menyimpan.


(41)

c. Membuka File

Untuk membuka file yang tersimpan di dokumen, langkah-langkahnya sebagai berikut.

1) Klik FILE lalu kemudian pilih menu Open

2) Lalu klik computer kemudian klik browse untuk mencari file yang disimpan pada folder tertentu.

Gambar 11  Tampilan browser folder  Gambar 10  Tampilan Menu Open 


(42)

Selanjutnya akan tampil seperti gambar berikut.

Gambar 6. Tampilan Folder Cari file yang disimpan kemudian klik open.

d. Pengaturan Tata Letak Naskah

Pengaturan tata letak naskah meliputi pengaturan margin (sembir), orientasi (arah) pencetakan naskah, dan ukuran kertas yang digunakan. Margin adalah jarak antara tepi kertas dengan tepi naskah. Ada 4 (empat) margin yang harus ditentukan ukurannya (kalau Saudara tidak menentukan sendiri, Microsoft Word memberikan ukuran-ukuran default, yakni ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Microsoft Word sendiri), yakni margin atas, margin bawah, margin kiri, dan margin kanan.


(43)

1) Klik menu PAGE LAYOUT

Gambar 7. Menu Page Layout

2) Pilih menu Size maka akan tampil seperti gambar berikut. Pilih ukuran margin sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 8. Tampilan Ukuran Kertas

3) Jika ingin membuat ukuran sendiri maka klik More Paper Size” untuk menentukan margin, layout dan paper.


(44)

e. Pengaturan Jenis Huruf dan Ukuran Huruf

Untuk mengatur jenis huruf dan ukuran spasi, langkah yangyang dilakukan adalah.

1) Klik menu HOME, maka akan tampil gambar berikut.

Gambar 10. Pengaturan jenis huruf

2) Pilih font yang diinginkan seperti tampak pada gambar.

Gambar 11. Pemilihan Jenis Huruf

Pilih ukuran Ukuran font klik, sesuai dengan gambar berikut.


(45)

f. Mengatur Spasi dan paragraf

Langkah-langkah untuk mengatur spasi adalah sebagai berikut. 1) Klik menu PAGE LAYOUT

Gambar 13. Pengaturan Spasi 2) Atur spasi dan paragraf pada sub menu paragraf

Jika ingin pengaturan lebih lanjut klik tanda panah kebawah pada menu paragraf. maka akan tampil pada gambar berikut.

Gambar 14. Pengaturan Pafagraf

g. Bullets dan Numbering

Bullets and numbering yaitu pemberian angka atau symbol pada awal kata. Hal ini biasanya digunakan pada penomoran huruf atau sub menu pada suatu artikel. Bullets adalah penanda yang berhubungan dengan symbol sedangkan numbering adalah penanda yang berhubungan dengan angka.


(46)

Contoh bullets

Macam-macam teks adalah

 Teks eksposisi

 Teks narasi

 Teks eksemplum

 Teks cerita pendek Contoh numbering

Macam-macam teks adalah

 Teks eksposisi

 Teks narasi

 Teks eksemplum

 Teks cerita pendek

Adapaun cara membuatnya adalah sebagai berikut. 1) klik menu HOME pilih submenu paragraph

bullet

Gambar 15. Pengaturan Bullet dan Numbering

h. Memasukkan Tabel dalam Teks

Terkadang kita membutuhkan tabel dalam dokumen. Langkah-langkah untuk memasukkan tabel dalam dukumen adalah sebagai berikut.

1) Klik menu INSERT lalu klik tool add a table


(47)

2) Buat tabel sesuai dengan banyak kolom dan baris dengan cara digambar satu persatu. Untuk lebih spesifikasi lagi yaitu klik Draw Table maka akan muncul menu seperti ini

Gambar 17. Tampilan Insert Tabel

i. Mencetak dokumen

Pada saat proses pengetikan, penyipanan naskah dapat dilakukan kapan saja, baik ditengah-tengah maupun di akhir penulisan naskah. Dianjurkan menyimpan naskah segera setelah memperoleh tulisan beberapa paragraf. Cara ini dimaksudkan agar tidak kehilangan tulisan apabila tiba-tiba aliran listrik padam.

Langkah-langkah menyimpan naskah adalah sebagai berikut. 1. Klik menu File

2. Sorot item Print, maka akan muncul seperti gambar berikut.

3. Anda dapat menggunakan tombol CTRL+P, ENTER untuk menampilkan item Print.


(48)

Pada gambar di atas nampak pada item Print terdapat beberapa pengaturan sebelum mencetak dokumen, seperti pengaturan printer (jika ingin mengubah konfigurasi printer), setting halaman, serta print preview dari dokumen yang akan dicetak.

2.

Microsoft Power Point

Microsoft power point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft powerpoint akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Powerpoint akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor

a) Fungsi Menu bar

Menu bar awal terdiri dari Home, Insert, Design, Transitions, Animation, Slideshow, Review, View, tetapi akan bertambah sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan. Contoh saat membuat table, maka otomatis menu Design dan Layout akan muncul untuk mengatur table tersebut. Berikut penjelasan singkat mengenai menubar (ribbon) pada Power Point 2013.

       


(49)

Adapun fungsi menu bar tersebut adalah sebagi berikut.

A. Menubar File yang mempunyai fungsi seperti office button pada microsft office sebelumnya

B. Tabs yang terdiri atas beberapa Ribbon

C. Pengganti Menu dan Toolbar yang disebut Ribbon D. Masing-masing Tabs terdiri atas beberapa groups E. Command Buttons (Tombol Perintah)

F. Dialog Box Launche ( ) untuk membuka task pane terkait suatu groups

Pada menu Design akan tampak pada gambar berikut.

Gambar 19. Tampilan Menu Design 1. Themes Untuk memberikan tema pada slide

2. Format Background Untuk mengubah format Background Slide

Gambar 20. Tampilan Menu Insert

5

3. Photo Album Untuk membuat photo album 4. Video Menyisipkan file video (baik di pc atau internet) ke dalam file


(50)

5. Audio Menyisipkan klip suara atau masuk kedalam slide

Gambar 21. Tampilan Menu Transition

6. Transition to This slide untuk memberikan efek pergantian untuk setiap slide

7. Sound Memberikan efek suara untuk setiap pergantian slide

8. Duration Pengaturan waktu untuk pergantian slide (secara default adalah Auto)

9. Advance Slide Pengaturan pergantian slide apakah muncul setelah mouse di klik atau dengan suatu pengaturan waktu tertentu

12 10 11

Gambar 22. Animations

10. Preview Melihat tampilan animasi secara lebih sederhana (tampilan sederhana)

11. Animation Jenis-jenis animasi yang dapat diberikan pada objek yang dipilih

12. Animation Pane Panel animasi yang dapat digunakan untuk mengatur animasi (baik urutan, durasi dan lainnnya)


(51)

14 15 13

Gambar 23. Slide Show

13. From Beginning Memulai slide show dari awal atau dengan tombol F5 14. From Curent Slide (Slide Show) Memulai slide show dari slide yang

diinginkan

15. Hide Slide Menyembunyikan slide dari presentasi tanpa menghapus slide

17

18 16

Gambar 24. New Slide

16. New Slide Untuk menyelipkan slide baru ke presentasi 17. Layout Mengubah tampilan layout pada slide


(52)

b) Membuat file baru

Perangkat lunak siap digunakan apabila telah tampil antarmuka seperti gambar berikut ini. Perhatikan bahwa Microsoft PowerPoint memulai dengan menyediakan slide kosong yang merupakan slide pembuka. Microsoft Office Power Point 2013 akan menampilkan berbagai tema, baik itu yang lokal maupun template yang harus di download terlebih dahulu, seperti tampilan berikut ini

Gambar 25. Templete Slide

Adapun langkah-langkah membuka file baru adalah sebagai berikut. 1) Pilih salah satu themes yang telah disediakan, jika sudah maka

tampilan untuk area kerja (slide) adalah sebagai berikut

Gambar 26. New Slide 2) Pilih thema slide sesuai dengan keinginan.

3) Atur ukuran dan jenis huruf, klik home pilih jenis huruf dan ukuran. 4) Anda sudah dapat mulai bekerja di halaman powerpoint.


(53)

c) Menyimpan file

Cara menyimpan file Microsoft office apapun pada umumnya hampir sama saja.

1) Klik File lalu pilih Save.

2) Dapat pula menggunkan fungsi pada keyboard berupa Ctrl+S (Perintah Save). Adapun tampilan Power Point 2013 ketika masuk di jendela penyimpanan akan seperti tampak pada gambar berikut

Gambar 27. Lokasi Penyimpanan

3) Pilih tempat penyimpanan yang diinginkan lalu Klik. Terdapat 3 menu penyimpanan sekaligus, yaitu sky drive (penyimpanan di database untuk sebuah akun microsoft di internet), My computer (penyimpanan di pc user) serta Add a Place yaitu jika user ingin berbagi pakai dengan jalur yang berbeda, untuk mencari jendela browse pada penyimpanan Power Point 2013 user bisa mengklik icon browse yang ada pada bagian my computer.

d) Membuka file

Membuka file pada Power Point adalah sebagai berikut. 1) Klik FILE, lalu pilih open

2) Dapat pula dengan menekan ctrl + O, tapilan tampak pada gambar berikut.


(54)

Gambar 28. Membuka Dokumen

3) Pilih salah satu tempat penyimpanan file yang akan dibuka yaitu Recent Presentation (file yang paling terakhir dibuka) Sky drive (database untuk sebuah akun microsoft di internet), My computer ( file-file yang ada di pc user), serta Adda Place (bagi user yang ingin berbagi pakai dengan jalur yang berbeda)

4) Jika file yang akan dibuka ada dalam pc maka klik My computer.

3. Microsoft

Exel

Microsoft Excel dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data-data dan mempresentasikannya ke grafik atau diagram. Lembar keja dalam Microsoft Excel dalam satu sheet terdiri dari 256 kolom (columns) dan 65536 baris (rows). Kolom ditampilkan dalam tanda huruf A, B, C dan berakhir pada kolom IV. Sedangkan baris dilambangkan dalam bentuk angka 1, 2, 3 dan berakhir pada 65536. Perpotongan antara baris dan kolom disebut sel (cell), misal, pada perpotongan kolom B dengan baris ke 5 disebut sel B5. Sel yang bergaris tebal menandakan bahwa sel tersebut dalam keadaan aktif.

Dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, Microsoft exel banyak digunakn guru untuk menghitung, menganalisis, dan mendokumentasikan nilai-nilai siswa. Penggunaan microsoft exel akan memudahkan guru dalam mengolah dan melaporkan hasil belajar siswa.


(55)

a. Memulai Microsoft Exel

Adapun langkah memulai menggunkan program microsoft exel 2013 adalah sebagai berikut.

1) Klik tombol start pada keyboard

Gambar 29. Tampilan dekstop 2) Ketikkan kata “excel”, lalu klik excel 2013

3) Setelah beberapa saat, maka akan muncul tampilan dasar Microsoft excel berikut,.

Gambar 30. Tampilan awal exel

4) Lalu klik blank workbook untuk memulai menjalankan aplikasi Microsoft office 2013


(56)

b. Menu Pada Microsoft Excel

Gambar 31. Halaman Microsoft exel 1) Menu Bar

Menu Bar berguna untuk menjalankan suatu perintah. Menu bar pada Microsoft Excel antara lain

1. File 2. Home 3. Insert 4. Page layout 5. Formulas 6. Data 7. Review 8. View 2) Status Bar

Status Bar mempunyai dua area utama, yaitu Message Area pada bagian kiri dan kotak

indikator pada bagian kanan. Ready merupakan pertanda bahwa Excel siap menerima perintah, sedangkan NUM mengindikasikan bahwa fungsi tombol-tombol angka pada bagian keypad di papan keyboard dalam kondisi aktif.

3) Title Bar

Title bar merupakan bagian yang berada paling atas lembar Excel. Dalam title bar terdapat beberapa komponen, antara lain


(57)

Icon Control Menu

Restore, untuk mengatur ukuran layar dalam ukuran yang relatif.  Move, untuk memindahkan posisi layar jendela ke posisi lain.Size, mengatur ukuran layar jendela Excel.

Minimize, menampilkan jendela Excel ke ukuran minimal dalam bentuk icon.

Maximize, menampilkan jendela Excel ke ukuran maksimal, yaitu memnuhilayar.

Close, untuk keluar dari aplikasi Excel. 4) Formula Bar

Formula bar berfungsi untuk memasukkan, memperbaiki, dan juga dapat menampilkan data atau rumus pada sel yang sedang aktif. Untuk memperbaiki data atau rumus adalah dengan cara mengklik atau menekan tombol F2.

5) Petunjuk Sel (Cell Pointer)

Untuk memindahkan penunjuk sel ke posisi yang baru dapat digunakan bantuan mouse maupun keyboard. Dengan mouse kita dapat leluasa memindahkan posisi penunjuk sel dengan mengarahkan pointer ke sel yang dituju. Sedangkan dengan menggunakan keyboard langkah yang ditempuh antara lain


(58)

c. Membuat File Baru, Menyimpan, dan Membuka File 1) Membuka Workbook Baru

Untuk membuka workbook baru langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a) Pilih menu File – New (Ctrl+N) atau klik icon lembar kosong pojok kiri atas pada toolbar.

b) Jika ingin membuka workbook yang telah disusun dengan format tertentu bisa menggunakan tab Spreadsheet Solutions atau Bussiness Planner Template.

Gambar 32. Halaman baru Microsoft exel

c) Pilih format yang diinginkan dengan mengklik pada file yang ditampilkan, dan lihat contoh tampilannya pada Preview.

d) Setelah menentukan file yang dimaksud klik OK dan lihat hasilnya! e)

2) Menyimpan Buku Kerja (Workbook) a) Pilih menu File – Save (Ctrl+S)

b) Pada kotak dialog Save In, tentukan tempat yang dipakai untuk menyimpan data.

c) Pada kotak isian, ketikkan nama file d) Klik ikon save


(59)

3) Membuka File

a) Pilih menu File – open (ctrl+o)

akan tampak seperti ada gambar berikut.

Gambar 33. Membuka data pada Microsoft exel b) Klik file yang ingin dibuka

d. Formula Dasar pada Microsoft Office Excel 2013

Fungsi formula dasar adalah untuk melakukan penghitungan terhadap data yang ada di Microsoft Office Excel 2013. Setiap penggunaan formula dasar, kita harus mengawalinya dengan tanda sama dengan (=). Tanda sama dengan (=) dimaksudkan untuk mengawali sebuah fungsi di Microsoft Office Excel 2013. Berikut ini disajikan beberapa fungsi dasar yang sering dihunakan.

1) Rumus Dasar Fungsi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pembagian (/).

   


(60)

2) SUM Berfungsi untuk menjumlahkan data. 

Contoh di atas merupakan perhitungan jumlah nilai dari sejumlah siswa. Jumlah nilai siswa tidak sama. Untuk menemukan jumlah tersebut kita menggunakan rumus SUM. Caranya dengan mengetik rumus =SUM(C3F3). Sel C3 sebagai data pertama dan F3 data terakhir, sehingga bisa diketahui jumlah seluruhnya.

3) MIN Berfungsi untuk mencari nilai terendah dari kumpulan data. 

Contoh di atas adalah mencari nilai terendah dari sebuah data nilai siswa. Untuk mencari nilaiterendah dari semua data digunakan rumus MIN dengan mengetikkan rumus =MIN(G3G7) sel G3 sebagai data awal dan sel G7 sebagai data terakhir.


(61)

Untuk mencari nilai tertinggi dari semua data digunakan rumus MAX dengan mengetikkan rumus =MAX(G3G7) pada sel G8. Data pada G3 sebagai data awal dan G7 sebagai data terakhir.

5) AVERAGE Berfungsi untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan

data.

Dari data nilai beberapa siwa tersebut di atas, kita dapat mengihitung nilai rata-rata Nilai Harian (NH) siswa dengan menggunkaan fungsi rumus AVERAGE. Caranya dengan mengetikkan rumus =AVERAGE(C3F6) di sel G3, untuk siswa atas nama Akbar. Data pada C3 sebagai data pertama, hingga F3 sebagai data terakhir sehingga dapat diketahui berapakah nilai rata-ratanya.

6) COUNT Berfungsi untuk menghitung banyaknya data.

Dari data nilai beberapa siwa tersebut di atas, kita dapat mengihitung jumlah siswa dengan menggunkan fungsi rumus COUNT. Caranya dengan mengetikkan rumus =COUNT(C3C10) di sel C11 sehingga dapat diketahui berapa jumlah siswa yang ada dalam daftar.


(62)

e. Format Karakter

Untuk pengaturan teks pada Microsoft Exel, ada banyak format karakter yang digunakan. Karakter yang paling umum akan dijelaskan sebagai berikut.

1) LEFT (Mengambil Karakter Kiri)

Left ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah = LEFT (text,num_chars).

2) MID (Mengambil Karakter Tengah)

Mid ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian tengah dari suatu eks. Bentuk penulisannya adalah =MID (text,start_num,num_chars)

3) RIGHT (Mengambil Karakter Kanan)

Right ini digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kanan dari suatu teks. Bentuk penulisannya adalah =RIGHT(text,num_chars)

4) DATA SORT (Mengurutkan Data)

a) Langkah mengurutkan suatu data adalah b) Blok seluruh data yang ingin diurutkan c) Pilih tab Data – klik icon Sort ,

d) Klik AZ untuk pengurutan Ascending (diurutkan berdasarkan dari kecil ke yang besar)

e) Klik ZA untuk pengurutan Descending (diurutkan berdasarkan dari besar ke yang kecil)

f. Mencetak File

Sebelum melakukan pencetakan, perlu dilakukan pengaturan halaman cetak. Untuk mengatur halaman yang akan dicetak, lakukanlah langkah-langkah berikut

a) Klik menu file klik Page Layout

b) Pada bagian Orientation, pilih Potrait atau Landscape.

c) Pada kelompok scaling kita dapat Adjust to untuk menentukan ukuran percetakan sehingga hasil terhadap ukuran normal dan pilihan Fit to


(63)

untuk mengatur ukuran cetak sehingga hasil percetakan dapat tertampung pada sejumlah halaman yang ditentukan.

d) Pilih ukuran kertas yang akan dipakai pada Paper size.

e) Atur Margin untuk menentukan jarak cetakan dari batas kertas atas-bawah,maupun samping kiri dan kanan maupun.

f) Setelah pengaturan selesai, klik print (gambar ikon print).

4. Memanfaatkan Internet sebagai Sumber Belajar.

Secara fisik Internet dapat dipandang sebagai jaringan komputer pada skala global. Oleh karena di dalam komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain tersebut, sebagian di antaranya menyimpan berbagai informasi yang dapat diakses oleh komputer lain, maka dapat juga dikatakan bahwa Internet adalah jaringan informasi yang saling terhubung satu sama lain dengan perantaraan saluran telekomunikasi.

Perangkat lunak browser dirancang untuk mengakses informasi-informasi yang tersimpan dalam komputer-komputer server, dan menampilkannya di layar monitor komputer yang mengaksesnya. Pengakses informasi mengambil dan menayangkan informasi yang diinginkannya, dari manapun ia berasal, di layar monitornya.

Browser mengenali sumber informasi berdasarkan alamat situs yang menyimpannya. Pengakses informasi harus mengetahui alamat situs penyimpan informasi, mengetikkannya ke dalam kolom isian alamat pada browser, dan selanjutnya browser yang akan menghubungi alamat situs tersebut dan menampilkan informasi yang diinginkan.

Oleh karena terdapat jutaan, bahkan milyaran, alamat situs yang masing-masing menyimpan jutaan halaman informasi, maka akan sangat sulit bagi pengguna untuk mencari informasi yang diinginkan hanya dengan menjelajah alamat-alamat situs satu demi satu. Kesulitan ini diatasi dengan dibuatnya program komputer yang disebut sebagai mesin pencari (search engine). Mesin pencari adalah situs yang dilengkapi dengan kolom isian pencarian informasi berdasarkan kata kunci yang diberikan. Pencari informasi tinggal mengetikkan kata-kata kunci, yakni kata atau frasa yang diperkirakan ada di dalam dokumen


(64)

atau file yang dicari. Hasil pencarian ditayangkan oleh mesin pencari dengan urutan tertentu. Temuan mesin pencari ditayangkan dalam bentuk daftar link yang dapat di-klik oleh pengguna.

a. Menggunakan Mesin Pencari

Mesin pencari pada dasarnya adalah sebuah situs. Program mesin pencari akan bekerja ketika pengguna menuliskan kata kunci pencarian dan menekan tombol Search. Google dipilih sebagai salah satu contoh mesin pencari karena popularitasnya. Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mesin pencari Google.

1) Kunjungi situs Google (http//www.google.com).

Gambar 34. Tampilan google

2) Pada kolom isian kata kunci ketikkan frase pencarian tenaga surya, kemudian klik tombol . Saat panduan belajar ini ditulis, hasil pencarian dengan frase kunci teks eksemplum didapatkan hasil sebagai berikut.


(65)

Gambar 35. Hasil Temuan Google Untuk teks eksposisi

3) Cobalah juga lakukan pencarian dengan kata kunci “teks eksposisi”

filetypeppt. Apa yang Saudara temukan?

Gambar 36. Tampilan Hasil Temuan Untuk teks eksposisi” filetype:ppt.

4) Pada pencarian dengan pembatasan untuk mencari dokumen-dokumen khusus seperti langkah 3 tersebut di atas, akan dihasilkan daftar temuan berupa dokumen-dokumen yang hanya dapat dibuka apabila browser atau sistem komputer yang digunakan telah


(66)

dilengkapi dengan program bantu penampil dokumen khusus tersebut. Bila yang dicari adalah dokumen pdf (portable document format), dan pengguna meng-klik link temuannya, maka browser akan memanggil program pembaca dokumen pdf (misalnya Acrobat Reader atau Foxit Reader).

5) Pengunduhan dokumen khusus yang link-nya telah ditampilkan oleh mesin pencari dapat dilakukan dengan menempatkan kursor pada link yang diinginkan, meng-klik kanan mouse sehingga ditampilkan kotak menu. Maka akan tampil kotak menu berikut.

Gambar 37. Mengunduh file

6) Pada kotak menu, pilih baris menu akan tampil kotak dialog Save link As. Pilih folder tempat menyimpan dokumen hasil unduhan, kemudian klik tombol .

7) Bila proses pengunduhan selesai, Saudara dapat meng-klik tombol untuk membuka dokumen atau untuk menutup kotak dialog Download.


(67)

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Pendahuluan

Sebelum memulai aktivitas pembelajaran ini marilah kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing, dan saling menghargai agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pada pembelajaran ini, Bapak dan Ibu akan mengkaji materi TIk dalam pembelajaran.

2. Curah Pendapat

Pada kegiatan ini Bapak dan Ibu diminta untuk menjawab berbagai masalah yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Sebagai langkah awal dan agar kegiatan curah pendapat berjalan dengan baik, Bapak dan Ibu dapat menjawab pertanyaan berikut ini.

3. Telaah Materi

a. Peserta dibagi menjadi empat kelompok besar dan diberi nama sesuai materi yang akan dipelajari, yaitu empat kelompok. Adapun pembagian tugasnya adlah sebagai berikut.

Kelompok 1 membaca, mengkaji, dan menelaah materi hakikat media, Jenis media.

Kelompok 2 membaca, mengkaji, dan menelaah materi manfaat media dan prinsip memilih media pembelajaran.

Kelompok 3 membaca, menelaah dan mengkaji karakteristik media. Kelompok 4 membaca, menelaah dan mengkaji materi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

b. Setiap kelompok membaca, mengkaji, dan menelaah sumber belajar yang berhubungan dengan hal yang ingin dipahami tersebut. Adapun sumber

• Masihkah Bapak/ibu ingat apa yang dimaksud dengan TIK dalam

pembelajaran? Coba Saudara jelaskan!

• Perlukah guru bahasa Indonesia memanfaatkan TIK dalam pembelajaran?Mengapa?


(68)

belajar yang dirujuk adalah bahan bacaan yang terdapat pada bagian uraian materi dan sumber belajar lainnya yang relevan dengan penuh tanggung jawab.

c. Setiap kelompok bekerjasama untuk memilih dua orang juru bicara untuk menjelaskan hasil diskusinya kepada kelompok lain.

d. Anggota kelompok lainnya berkeliling menemui kelompok lainnya untuk memahami TIK dalam pembelajaran yang didiskusikan oleh kelompok tersebut. Bekerjasmalah dengan dengan teman lain agar dapat lebih mudah memahami materi.

e. Setiap kelompok mendiskusikan kembali hasil penjelasan dari kelompok lain dan membuat laporan secara utuh tentang TIK dalam pembelajaran. Kembangkanlah sikap saling menghormati keragaman. Silakan Bapak dan Ibukerjakan LK 1.1 sebagai laporan hasil diskusi.

f. Pada kegiatan mandiri, peserta diklat menyusun bahan ajar/media pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan microsoft powerpoin dan menyusun laporan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan program microsoft exel. Untuk tugas ini menggunakan LK 1.2.

4. Laporan dan Konfirmasi

Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain bertanya atau memberikan tanggapan dengan santun dan saling menghargai. Setelah itu, peserta menyimak penguatan dari fasilitator.

5. Penutup

Setelah mengerjakan semua LK, Bapak dan ibu dapat mencocokan jawaban dengan kunci jawaban yang tersedia untuk mengukur dan menilai ketuntasan pembelajaran. Langkah terakhir silakan Bapak dan ibu melakukan kegiatan refleksi dengan menjawab pertanyaan pada bagian umpan balik dan tindak lanjut.


(69)

E. Latihan/Kasus/Tugas

LK 1.1 Hakikat Media Pembelajaran

Petunjuk Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas. 1. Jelaskan pengertian media pembelajaran

2. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat pengalaman belajar dari yang paling konkret sampai dengan yang paling abstrak. Gambarkan tingkatan tersebut!

3. Jelaskan manfaat media pembelajaran?

4. Menurut teori komunikasi ada tiga komponen penting dalam proses penyampaian pesan, sebut dan jelaskan!

 

 

 


(70)

LK 1.2 Jenis Media Pembelajaran

Petunjuk Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas. 1. Jelaskan jenis media pembelajaran dilihat dari sifatnya!

2. Jelaskan media pembelajaran dilihat dari kemampuan jangkauannya!

3. Jelaskan media pembelajaran dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multimedia!

LK 1.3 Pemanfatan TIK dalam Pembelajaran

Pada kegiatan ini, Bapak dan Ibu diharapkan dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Pada tugas ini ada dua hal yang Bapak dan Ibu harus kerjakan yaitu (1) Memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, dan (2) Memanfaatkan internet sebagi sumber belajar.

 

 

 


(71)

Buatlah media pembelajaran berbasis komputer program microsof powerpoint. Pilihlah salah satu KD dalam permen no 24 Tahnu 2016, lalu buatlat bahan presentasi dengan powerpoint.

LK 1.4 Pemanfatan Internet Sebagai Sumber Belajar

Pada saat mengerjakan tugas nomor LK 1.3, manfaatkanlah internet untuk menemukan bahan-bahan pembelajaran tersebut. Gunakan situs pencari yang relevan, misalnya google, yahoo, Altavista, Webcrawler, Lycos Searchindonesia, dan lain-lain. Uraikanlah langkah-langkah memanfaatkan internet dalam mecari, mengolah, dan menyusun media. Tuangkan dalam powerpoint untuk dipresentasikan pada kegiatan IN 2.


(72)

F. Rangkuman

Kata media berasal dari bahasa Latin, medius dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti “perantara“ atau “pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.

Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran meliputi tujuan,sasaran didik, Karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan, Konteks penggunaan, dan mutu Teknis Jenis Media

Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi atas Media auditif, Media visual, Media audiovisual, dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalamMedia yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus. Serta Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam media yang diproyeksikan, dan media yang tidak diproyeksikan.

Multimedia merupakan media pembelajaran yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis, dan film. Multimedia sering diidentikkan dengan komputer, internet, dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).


(1)

Latar : biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.

Membaca ekstensif : Merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat

Membaca Intensif : Membaca secara teliti bertujuan memahaminya isi secara rinci

Membaca Kreatif : Pembaca tidak hanya menangkap makna tersurat antarbaris dan makna di balik baris tetapi kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari

Membaca Kritis : Mengolah bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat, maupun makna tersirat

Membaca Sekilas atau

skimming : Membaca cepat untuk mendapatkan informasi secara cepat Membaca Survey : Kegiatan membaca untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan

novel atau cerita

rekaan : adalah satu genre sastra yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun sebagai sebuah struktur yang secara fungsional memiliki keterjalinan ceritanya; untuk membangun totalitas makna dengan media bahasa sebagai penyampai gagasan pengarang tentang hidup dan seluk-beluk kehidupan manusia.

Opini : pendapat seseorang tentang sesuatu masalah yang berisi ide

Pantun : puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir


(2)

Glosarium

 

156

 

percakapan : pembicaraan; perundingan; perihal bercakap-cakap (dipertentangkan dng apa yg ditulis); satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau lebih.

plot atau alur : urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita

point of view : cara dan atau pandangan yang dipergunakan

pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca

Portofolio : kumpulan hasil karya seorang siswa; sejumlah hasil karya siswa yang sengaja dikumpulkan untuk digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa dalam kemampuan berpikir, pemahaman siswa atas materi pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan, dan mengungkapkan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu, laporan singkat yang dibuat seseorang sesudah melaksanakan kegiatan. Pragmatik : cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur

bahasa secara

Prosa sebagai salah satu bentuk cipta sastra, mendukung fungsi sastra pada umumnya. psikomotor : Gerak

puisi alegori : puisi yang sering-sering mengungkapkan cerita Puisi : berasal dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’

atau poeisis ‘pembuatan’, dan dalam bahasa Inggris disebut poem dan poetry. Puisi diartikan ‘membuat’ dan ‘pembuatan’ karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah

puisi deskriptif : penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair.


(3)

Puisi Diafan : puisi polos

Puisi Fisikal : Puisi yang bersifat realistis artinya menggambarkan kenyataan apa adanya. Puisi inspiratif : Puisi yang diciptakan berdasarkan mood atau

passion

Puisi konkret : puisi yang bersifat visual

Puisi lama : puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Puisi lirik : puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya.

Puisi metafisikal : puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan.

Puisi naratif : yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, setting

Puisi Obyektif puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri.

Puisi pamfet : Puisi yang menggambarkan protes sosial Puisi Subyektif : Puisi yang juga disebut puisi personal, yakni

puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri.

Rangkuman : Bentuk tulisan singkat yang disusun dengan alur dan sudut pandang yang bebas, tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan secara proporsional. Disebut juga Ikhtisar

Reading for Details or

Facts : Membaca untuk memperoleh perincian atau fakta


(4)

Glosarium

 

158

 

Reading for Inference : Membaca untuk menyimpulkan

reseptif : Keterampilan berbahasa yang bersifat menerima, contohnya keterampilan menyimak dan membaca

Sintaksis : cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan (speech) Sistem : susunan teratur berpola yang membentuk suatu

keseluruhan yang

sistematis : teratur menurut sistem; memakai sistem; dng cara yg diatur baik baik

Tema : makna yang dikandung oleh sebuah cerita Unsur intrinsik : unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

sendiri


(5)

(6)