45
Metode role playing dapat meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa selama pembelajaran. Hampir seluruh siswa kelas V berantusias
dalam mengikuti pembelajaran dengan metode role playing baik pada pertemuan I dan pertemuan II. Keantusiasan siswa ini dilihat dari kesiapan
siswa dalam mengikuti pembelajaran, seperti membawa peralatan sekolah, membawa buku sumber, memperhatikan penjelasan guru, dan menjawab
pertanyaan guru saat apersepsi. Pada pertemuan II siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam bermain peran dan berani
untuk mengungkapkan pendapatnya. Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan I dan II selengkapnya terdapat pada lampiran 14 halaman 139.
B. Pembahasan
1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini terlebih dahulu diberikan soal-soal tes awal sebelum mendapat
pembelajaran tentang materi menghargai keputusan bersama. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan data hasil uji t, tampak bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil tes awal pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kemampuan awal antara kedua kelompok relatif sama karena keduanya belum mendapat pembelajaran materi menghargai
keputusan bersama.
46
Pada akhir pembelajaran, dilakukan tes akhir posttest untuk mengukur hasil belajar siswa pada kedua kelompok. Hasil belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dibandingkan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
kedua kelompok. Hasil perhitungan data hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan Uji U ternyata
menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelompok tersebut.
Secara umum terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimungkinkan karena dalam metode
pembelajaran role playing siswa diberikan kesempatan untuk bermain peran dan mengembangkan kemampuan dan kreativitas dengan seluas-
luasnya. Selama pembelajaran dengan metode role playing terjadi suasana yang manyenangkan dan tidak monoton sehingga siswa merasa senang,
tidak bosan, dan pada akhirnya tertarik untuk mempelajari materi PKn dengan baik. Hal inilah yang pada akhirnya berdampak positif terhadap
hasil belajar siswa. Berbeda dengan proses pembelajaran pada kelompok kontrol,
siswa tidak banyak terlibat selama pembelajaran dan hanya mendengarkan ceramah dari guru. Siswa tidak mempunyai kesempatan untuk
mengeluarkan pendapat sehingga mereka tidak aktif dan merasa bosan terhadap pelajaran PKn. Hasil belajar siswa pada kelompok kontrol pun
akhirnya tidak maksimal.
47
2. Proses Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen