Kandungan Protein Kandungan Serat Kasar

Uji kesukaan telur gabus hasil eksperiman pada panelis tidak terlatih divisualisasikan dalam bentuk grafik radar maka akan tampak sebagaimanagambar 10 berikut ini. Gambar 10. Grafik radar tingkat kesukaan masyarakat terhadap telur gabus bahan dasar pati garut hasil eksperimen

8. Hasil uji kandungan protein dan serat kasar

Hasil uji laboratorium telur gabus dengan bahan dasar pati garut dengan kontrol dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Kandungan Protein

Hasil pengujian laboratorium telur gabus terhadap kandungan protein pada sampel A penggunaan 60 pati garut dengan substitusi 40 tepung tapioka sebesar 7.903 sedangkan sampel D 6.591 penggunaan 100 tapioka. Terlihat pada hasil eksperimen pembuatan telur gabus bahan dasar pati garut dalam kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan pembuatan telur gabus bahan dasar tapioka.

b. Kandungan Serat Kasar

Hasil pengujian laboratorium telur gabus terhadap kadungan serat kasar sampel A penggunaan60 pati garut dengan substitusi 40 tepung tapioka sebesar 22.339 sedangkan sampel D 17.952 penggunaan 100 tapioka. Pada kandungan serat kasar telur gabus hasil eksperimen menunjukkan bahwa sampel A dan sampel D jumlahnya lebih tinggi sampel A penggunaan bahan 60 pati garut dan 40 tapioka di bandingkan dengan sampel D bahan dasar 100 tapioka.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Uraian pembahasan hasil penelitian meliputi pembahasan hasil yang diperoleh dari uji inderawi, kandungan gizi, serta tingkat kesukaan masyarakat hasil eksperimen.

1. Uji Indrawi

a. Warna

Warna merupakan faktor mutu yang sangat mempengaruhi kenampakan suatu produk pangan. Warna dalam bahan makanan memegang peranan penting karena faktor warna merupakan faktor yang pertama kali diamati oleh konsumen, sedangkan faktor lainnya akan diamati kemudian Bambang Kartika, 1988 : 6. Berdasarkan hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal pada indikator warna telur gabus pati garut menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata pada sampel A dan sampel D, sedangkan ada perbedaan nyata pada sampel A dan sampel B, ada perbedaan nyata sampel sampel A dan sampel C, ada perbedaan nyata sampel B dan sampel C, sampel berbeda nyata pada sampel B dan sampel D, dan ada perbedaan nyata sampel B dan sampel D. Pada uji inderawi telur gabus hasil eksperimen yang telah dillakukan oleh 17 orang panelis terlatih, nilai rerata yang tertinggi pada sampel D control yaitu 4.24. kemudian pada sampel A yaitu 4.18. pada kedua sampel A dan sampel D tersebut memiliki warna kuning keemasan.Sedangkan pada sampel B reratanya adalah 3,18 menunjukkan warna kuning. Sampel C nilai reratanya adalah 2,18 menunjukkan warna kuning semu abu-abu. Perpaduan bahan-bahan yang digunakan menghasilkan warna kuning keemasan hingga kuning keabu-abuan pada telur gabus. Pati garut berwarna putih keabu-abuan, kuning telur dan keju memberikan warna kuning dalam pembuata telur gabus pati garut.