Keterbatasan, Pengulangan Perilaku, Minat Perhatian dan Aktivitas

Universitas Sumatera Utara Memainkan sesuatu yang tidak sesuai untuk tingkat perkembangannya - Jarang bermain “acting” dengan mainan - Jarang berpura-pura menggunakan suatu objek sebagai benda lainnya contoh : pisang sebagai telepon - Lebih memilih menggunakan mainan sebagai hal yang konkret contoh : membangun sesuatu menggunakan balok, mengatur barang-barang di rumah boneka daripada “berpura-pura” dengan mainan tersebut. - Saat kecil, menunjukkan sangat sedikit ketertarikan dalam permainan yang mengandung unsur sosial, seperti : peekabo sembunyi-sembunyian, dan berbagai permainan serupa. Sumber : Ozonoff, Dawson, McPartland, 2002 : 27 TABEL 2.3

B. Keterbatasan, Pengulangan Perilaku, Minat Perhatian dan Aktivitas

Gejala Contoh Gejala Perhatian ketertarikan dalam fokus yang sempit, terlalu intens, dan atau tidak biasa - Memiliki fokus yang sangat kuat terhadap topik tertentu - Kesulitan dalam “melepaskan” topik atau aktifitas tertentu - Mengganggu “topik” lain contoh : menunda makan atau ke kamar mandi untuk fokus pada aktifitas tertentu - Tertarik pada topik yang tidak sesuai dengan umurnya contoh : sitem kerja suatu alat, rating film, astronom, kode stasiun pemancar radio, dll - Mempunya ingatan yang sangat baik terhadap detail suatu hal yang mereka rasa menarik Desakan yang kuat untuk hal yang sama dan harus mengikuti rutinitas yang sudah ada - Ingin melakukan aktifitas tertentu dengan urutan yang harus tepat contoh : menutup pintu mobil dengan urutan tertentu - Mudah kesal atau terganggu dengan perubahan kecil dalam rutinitasnya contoh : mengambil rute yang berbeda saat pulang ke rumah dari sekolah - Harus diperingatkan terlebih dahulu untuk perubahan yang akan terjadi, sekecil apapun itu - Menjadi sangat cemas atau gelisah dan kesal jika tidak mengikuti rutinitas Gerak motorik yang berulang-ulang - Melambai-lambaikan tangan saat senang atau pun kesal - Menjentikkan jari di depan mata - Posturedan gerak tangan yang aneh - Berputar atau bergoyang-goyang untuk waktu yang lama Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Berjalan atau berlari sambil berjinjit Keasyikan dengan bagian - bagian dari objek tertentu - Menggunakan suatu objek dengan cara yang tidak biasa contok; menjentikkan mata boneka, berulang-ulang membuka dan menutup pintu mobil mainan, bukan dengan sebagaimana seharusnya. - Tertarik dengan kualitas sensor dari objek contoh : menciumi suatu objek atau melihat objek dengan sangat dekat - Menyukai objek yang bergerak contoh : kipas angin, air yang mengalir, roda yang berputar Sumber : Ozonoff, Dawson, McPartland, 2002 : 28 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data sebanyak mungkin data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu pogram, organisasi atau peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2007: 66. Cara penelitian ini adalah memusatkanperhatian pada peristiwa-peristiwa, gejala- gejala, fenomena-fenomena tertentu yangterjadi dalam masyarakat, kelompok-kelompok sosial maupun individu. Pendekatanterhadap suatu kasus tertentu secara umum tujuannya adalah untuk mempelajari secaraintensif, mendalam, mendetail dan komprehensif secara menyeluruh, latar belakang,status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial sepertiindividu, kelompok, lembaga, atau komunitas Azwar, 2004: 8. Adapun karakteristik studi kasus yakni sebagai berikut: Daymon, 2008: 164 a. Eksplorasi mendalam dan menyempit b. Berfokus pada peristiwa nyata dalam konteks kehidupan sesungguhnya c. Dibatasi oleh ruang dan waktu. d. Bisa hanya merupakan kilasan atau riset longitudinal tentang peristiwa yang sudah maupun yang sedang terjadi e. Dari berbagai sumber informasi dan sudut pandang f. Mendetail g. Pandangan menyeluruh, menyelidiki hubungan dan keterpautan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara h. Fokus pada realitas yang diterima apa adanya, maupun realitas yang penting dan tidak biasa i. Bermanfaat untuk membangun, sekaligus menguji teori

3.2.1 Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Komunikasi Dengan Anak Autisme

0 38 7

Autisme Pada Anak

0 12 6

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA AUTISME Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penderita Autisme (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme di SDLBN Bangunharjo, Pulisen, Boyolali).

0 0 13

PENDAHULUAN Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penderita Autisme (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme di SDLBN Bangunharjo, Pulisen, Boyolali).

0 0 45

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA AUTISME Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penderita Autisme (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme di SDLBN Bangunharjo, Pulisen, Boyolali).

0 0 15

KOMUNIKASI NONVERBAL PADA ANAK TUNARUNGU YANG MENYANDANG AUTISME.

0 0 2

Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Efektif Pada Anak Penderita Autisme di Sekolah Khusus Autisme YAKARI)

0 2 19

BAB II URAIAN TEORITIS - Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Efektif Pada Anak Penderita Autisme di Sekolah Khusus Autisme YAKARI)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Efektif Pada Anak Penderita Autisme di Sekolah Khusus Autisme YAKARI)

0 2 6

Komunikasi Antarpribadi Pada Anak Penderita Autisme (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Efektif Pada Anak Penderita Autisme di Sekolah Khusus Autisme YAKARI)

0 0 13