sehari-hari baik sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara melalui materi keimanan, bimbingan ibadah, Al-
Qur’an, Hadits, Akhlak, SyariahFiqihMuamalah dan Tarikh sejarah Islam, yang bersumberkan kepada Al-
Qur’an dan Hadits.
44
Dari pengertian di atas, fiqih termasuk kedalam materi pelajaran pendidikan agama Islam, yang mana jika di madrasah fiqih merupakan mata pelajaran tersendiri.
Fiqih merupakan pengetahuan tentang keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah ushuliah maupun
amaliah furu’iah. Ini berarti fiqih sama dengan pengertian syari’ah Islamiyah.
45
Diharapkan setelah penggunaan media pembelajaran power point ini maka dapat memotivasi siswa terhadap mata pelajaran fiqih. Karena kebosanan dan
kemalasan dalam belajar merupakan salah satu indikasi rendahnya motivasi pada diri siswa. Salah satu bentuk perhatian guru dalam masalah ini yaitu dengan
menumbuhkan motivasi yang ada pada diri siswa. Karena bagi siswa motivasi itu diibaratkan bahan bakar sebuah kendaraan, tidak akan berarti betapapun bagusnya
mesin dan halusnya penyetelan kendaraan jika tidak memiliki bahan bakar. Bahan bakar menjadi unsur vital bagi sebuah kendaraan, begitu pula halnya dengan motivasi
bagi siswa untuk belajar, karena motivasi inilah yang menggerakkan mereka untuk belajar.
Mengingat tentang begitu pentingnya pemahaman akan materi pelajaran fiqih, seperti thoharoh, shalat, puasa, zakat, haji dan pelaksanaan ibadah lainnya, maka
44
Darwyan Syah,
et al
.,
op.cit.,
h. 28.
45
Rachmat Syafe’i,
Ilmu Ushul Fiqih
, Bandung: Pustaka Setia, 2010, h. 19.
motivasi siswa terhadap mata pelajaran fiqih harus menjadi prioritas diantara mata pelajaran umum yang lainnya, karena fiqih menyangkut tentang hubungan ibadah
kepada sang Kholik. Maka dari itu guru harus mampu menentukan dan sekaligus menerapkan media pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi pelajaran
fiqih. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, bahwa dapat diduga kuat terdapat
hubungan antara penggunaan media pembelajaran power point terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih.
Untuk lebih jelasnya hubungan dari kedua variabel, maka peneliti gambarkan dengan skema berikut ini:
Media Pembelajaran Variabel X
Motivasi Belajar Variabel Y
1. Kejelasan penyajian materi 2. Penyajian yang menarik
3. Keinteraktifan selama menyampaikan materi
4. Penggunaan waktu dalam penyampaian materi
46
1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet dalam menghadapi
kesulitan 3. Lebih senang bekerja sendiri
4. Menunjukkan minat dalam belajar
47
46
Hidayatullah,
op.cit
., h. 24.
47
Sardiman,
op.cit.,
h. 83.
HUBUNGAN
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan tesis kesimpulan yang hipo tarafnya rendah. Jadi, hipotesis merupakan kesimpulan yang tarafnya rendah. Disebut demikian karena
belum diuji oleh kenyataan empirik. Jadi, hipotesis bisa bersumber dari kesimpulan kajian terhadap teori, hasil perenungan berdasarkan informasi terbatas, atau “murni”
hasil perenungan.
48
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
dengan data.
49
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi
justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa yang dimaksud hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari masalah yang ada dalam
penelitian, penulis harus membuktikan kebenaran dari dugaan itu di lapangan atau tempat penelitian. Adapun rumusan hipotesis yang penulis ajukan yaitu :
48
I Made Wirartha,
Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis
Yogyakarta; C.V Andi Offset, 2006, h.25.
49
Sugiyono,
Statistika Untuk Penelitian,
Bandung; Alfabeta, 2006, h. 96.
1. Hipotesis Statistik a Hipotesis alternatif : H
a
= ≠ 0 Ada hubungan antara penggunaan media
power point terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. b Hipotesis nol : H
= 0 Tidak ada hubungan antara penggunaan media power point terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih.
2. Hipotesis Penelitian : “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
penggunaan media power point dengan motivasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 1 Kalir
ejo”.
50
50
Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, cet. 20,
Bandung, Alfabeta, 2014, h. 69
57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang dianggap relevan dengan pokok penelitian, yaitu metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono metode kuantitatif adalah metode yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
1
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto sesuai dengan namanya kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
2
Dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang
terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya dengan apa adanya. Bentuk yang diamati bisa berupa sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang,
hubungan antara variabel
korelatif
, pertentangan dua kondisi atau lebih
komparatif
, pengaruh terhadap suatu kondisi, atau perbedaan-perbedaan antar fakta. Pada penelitian deskriptif ini, peneliti tidak melakukan pengontrolan keadaan saat
penelitian berlangsung, seperti pemberian treatment, dan kontrol terhadap variabel.
3
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi atau hubungan, korelasi ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, apabila ada seberapa eratnya
hubungan itu. Dengan demikian penelitian korelasi ini penelitian yang dilakukan
1
. Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, cet. 20
, Bandung: Alfabeta, 2014, h. 7.
2
. Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. 12
, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 10.
3
M. Subana dan Sudrajat,
Dasar-Dasar Penelitia n Ilmiah
, Bandung: Pustaka Setia, 2009, h. 89.