31 3.
Meningkatkan citra dan gambaran atas performa dan kinerja perpustakaan. Maksudnya, bahwa jumlah koleksi yang besarbanyak
akan menunjukkan kekuatan dan keberadaan sebuah perpustakaan makin diakui masyarakat, dari pada perpustakaan yang koleksinya
”itu-itu saja”.
Selain pendapat diatas, Soeatminah 1992: 257, menyatakan bahwa : Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustakaan yang
berupa tugas menyediakan informasi dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya maka setiap
perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan koleksi.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas maka penulis dapat menarik pengertian bahwa pengembangan koleksi merupakan kegiatan kerja
perpustakaan guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi yang relevan, berorientasi pada kebutuhan pengguna, serta informasi yang lengkap dan
mutakhir, sehingga pengguna lebih tertarik berkunjung ke perpustakaan.
2.5 Informasi dan Kebutuhan Informasi
2.5.1 Informasi
Pada hakekatnya informasi selalu ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu melalui media informasi maupun melalui media komunikasi. Menurut
Olii 2007: 24, ”informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan kepada khalayak melalui media komunikasi. Informan ialah
orangnya, seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya.”
Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1991: 67, informasi artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pengguna jasa layanan
perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan, baik atas permintaan maupun tidak diminta. Hal terkahir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap informasi
yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pengguna. Jika ditinjau berdasarkan sudut pandang dunia kepustakaan dan
perpustakaan, maka pengertian informasi sedikit berbeda dengan pendapat ahli tersebut di atas. Estabrook dalam Yusup 2009: 11, ”menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
32 informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa
putusan-putusan yang dibuat seseorang.” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis menarik pengertian
bahwa informasi adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dengan fenomena-fenomena yang ditemukan oleh informan, yang kemudian diolah dan
disebarluaskan kepada orang yang belum mengetahuinya, baik itu melalui media komunikasi maupun melalui media informasi.
2.5.2 Jenis-jenis Informasi
Agar lebih mempermudah pengelompokan jenis informasi yang kita terima maka, jenis informasi dibagi kedalam 3 jenis informasi sesuai dengan jenis
dan karakteristik informasi tersebut maka Yusup 1995: 12 menyatakan : Informasi dibagi kedalam 2 jenis yaitu informasi lisan dan informasi
terekam. Informasi terekam juga dapat sibedakan ke dalam 2 bagian yaitu ilmiah dan tidak ilmiah. Informasi non ilmiah adalah informasi biasa
seperti berita yang biasa ditemukan di surat kabar tentang berita penikahan, meninggal, dll. Sedangkan informasi yang ilmiah adalah
informasi kepustakaan yang dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu :
1.
Informasi primer Informasi yang diterbitkan pertama kali dari penerbit atau dari
sumbernya secara lengkap dan asli, misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, laporan hasil penelitian, kertas kerja, monografi, laporan
hasil seminar, buku teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi.
2. Informasi sekunder
Jenis informasi yang bertujuan untuk membuka informasi primer. Informasi ini bukan dihasilkan dari sumber pertamayang menerbitkan
gagasan, namun hanya sebagai alat untuk menelusuri sumber-sumber informasi primer tersebut, misalnya informasi yang tersimpan dalam
buku atau majalah sari abstrak, buku dan majalah indeks atau indeks artikel yang dibukukan, kartu katalog, file bibliografi, terjemahn dan
lain-lain.
3. Informasi tersier
Keterangan atau tulisan dari sumber tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusuri sumber-sumber sekunder, misalnya
katalog bahan-bahan referensi dan katalog indeks bidang ilmu tertentu.
Sedangkan menurut Amsyah 2005: 294-299, jenis informasi dapat dikelompokkan berdasarkan isi informasi, bentuk informasi dan keluaran
informasi:
Universitas Sumatera Utara
33 1.
Isi Informasi Informasi biasanya disebut berdasarkan isi pokok atau subjek subject
dari informasi bersangkutan. Subjek tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau bidang kegiatan tertentu, mulai dari tingkat subjek yang luas
sampai tingkat subjek yang sempit. Contoh dari susunan subjek yaitu keperluan pengelompokkan pengklasifikasian pada koleksi perpustakaan,
seperti Dewey Decimal Classivication DDC, Universal Decimal Classsivication UDC, dan Library Of Classivication LCC.
2. Bentuk Informasi
Berdasarkan pada bentuknya maka informasi dapat dibedakan dalam delapan bentuk informasi, yaitu:
a. Informasi Uraian
b. Informasi Rekapitulasi
c. Informasi Gambar
d. Informasi Model
e. Informasi Statistik
f. Informasi Formulir
g. Informasi Animasi
h. Informasi Simulasi
3. Keluaran Informasi
Pengelompokan informasi berdasarkan hasil olahan komputer yaitu sebagai keluaran output dari komputer umumnya dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu laporan dan jawaban pertanyaan.
Dari kedua uraian tersebut di atas maka penulis memaknai bahwa jenis- jenis informasi dapat dikelompokkan berdasarkan sudut pandang seseorang
menilai dari sisi mana dia memandang informasi yang tersaji. Pengelompokan jenis-jenis informasi dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu informasi
lisan dan informasi terekam yang selanjutnya dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, selain itu jenis informasi juga dapat dibedakan berdasarkan isi, bentuk
dan keluaran informasi.
2.5.3 Pengertian Kebutuhan Informasi