batasan r
ix
≥ 0,275. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,275 daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
ix
0,275 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah
Azwar, 2000. b. Reliabilitas
Azwar 2007 menyatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas adalah merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada
kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach yang
menggunakan SPSS versi 15 for Windows
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Sebelum melakukan pengambilan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba alat ukur penelitian untuk mengetahui kualitas masing-masing
aitem. Uji coba alat ukur penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November 2010. Uji coba dilakukan kepada 100 siswa SMAN 14 Medan yang diambil
secara random. Dari 100 eksemplar skala yang disebarkan, terdapat 100 eksemplar skala juga yang kembali. Data yang diperoleh dari seluruh skala uji
coba yang dinyatakan baik diolah dengan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 15 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data uji coba dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga tahap. Berdasarkan hasil estimasi daya beda aitem dan reliabilitas terhadap data skala uji
coba tahap pertama, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan butir aitem sebesar 0,890, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan r
ix
0,275 ditemukan 30 aitem yang gugur. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan tahap estimasi yang kedua, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan butir
aitem sebesar 0,920, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan r
ix
0,275 masih ditemukan 4 aitem yang gugur. Kemudian dilakukan tahap estimasi yang ketiga, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan
butir aitem sebesar 0,922, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan r
ix
0,275 masih ditemukan 3 aitem yang gugur. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3: Distribusi Aitem Skala Kedisiplinan Sesudah Uji Coba
No Aspek- aspek disiplin
Nomor aitem Jumlah
aitem Bobot
Favorable Unfavorable
1 Pemahaman mengenai
kedisiplinan dan tata tertib sekolah
1,3 ,5,7,9,22,
24 ,26,28,47,
48,49,50 .
12,14,16,18, 20,31,33,35,
37 ,39,40,46
25 33,3
2 Sikap terhadap taat tertib
di sekolah. a. afektif
b. kognitif
2 ,4,6,8,10,21
,23,25,27,29, 42,44.
11 ,13,15,17,
19,30,32,34, 36,38,41,43,
45. 25
33,3
Universitas Sumatera Utara
c. konatif 3
Perilaku yang menunjukkan
kedisiplinan siswa
51 ,52,53,54,
55 ,56,57,58,
59,60 ,61,62,
63 ,64,65,66,
67,68,69,70,
71 ,72,73,74,
75. 25
33,3
TOTAL 75
100
Keterangan : Penebalan artinya aitem yang gugur
Setelah aitem-aitem yang gugur dibuang, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem sebesar 0,923 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari
batas r
ix
= 0,277 hingga r
ix
= 0,722 sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya adalah sebanyak 38 aitem. Blue print
skala kedisiplinan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 : Distribusi Aitem Skala Kedisiplinan yang digunakan dalam penelitian
No Aspek- aspek disiplin
Nomor aitem Jumlah
aitem Bobot
Favorable Unfavorable
1 Pemahaman mengenai
kedisiplinan dan tata tertib sekolah
5 12,14,16,20,
31,33,39,46 9
23,6
Universitas Sumatera Utara
2 Sikap terhadap taat tertib
di sekolah. a. afektif
b. kognitif c. konatif
23,27,29,42, 13,15,17,19,
30,32,34,36, 41,43,45.
15 39,4
3 Perilaku yang
menunjukkan kedisiplinan siswa
52,54,56,58, 61,65,66,67,
68,69,70,72, 73,75.
14 36,8
TOTAL 38
100
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian