Konsep Dukungan Keluarga LANDASAN

membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata. c. Dukungan informasi Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi. d. Dukungan emosional Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat. 2.1.4 Dukungan Keluarga pada Anak dalam Menjalani Kemoterapi Kebutuhan terbesar anak selama perkembangannya adalah rasa aman yang timbul dari kesadaran bahwa ia diinginkan dan disayang oleh orang tua atau orang dewasa tempatnya bergantung. Anak juga membutuhkan mereka yang dipercaya untuk menjawab pertayaan dan memberikan bimbingan untuk membuat keputusan. Perasaan hilang kendali dikaitkan dengan bergantung kepada orang lain dan gangguan peran dalam keluarga. Rasa cemas dan ketakutan yang diderita dapat menimbulkan bermacam- macam dampak psikologis dan sosial yang dapat menjadi sangat berat apabila sudah ditentukan stadium dari kankernya serta pengobatan yang tepat yaitu kemoterapi dan cara untuk mengekspresikan reaksi emosional tersebut tergantung pada kepribadian dasar, persepsi terhadap situasi dan besarnya dukungan keluarga. Naufal 2011 menyatakan bahwa dukungan keluarga dari orang yang paling dekat sangat dibutuhkan sebagai tempat mereka mendapatkan semangat, kasih sayang dan pengertian. Besarnya dukungan keluarga diperlukan untuk membantu menerima reaksi emosional yang terjadi pada pasien agar siap menerima keadaan dirinya dan menghadapi kenyataan saat ini sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kecemasan pasien Smeltzer, 2001. Chandra 2009 menyatakan bahwa dengan adanya pendampingan keluarga, pasien akan merasa nyaman, tenang dan lebih kuat dalam menerima keadaan fisiknya yang memberi dampak baik terhadap proses penyembuhan penyakit. Bentuk dari dukungan keluarga yang dapat diberikan kepada anak yang menjalankan kemoterapi adalah dukungan secara fisik dan psikologis. Secara fisik dukungan keluarga berupa bantuan tenaga untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien anak sedangkan secara psikologis dukungan keluarga dapat memberikan kasih sayang, membantu mengembangkan konsep diri pasien anak yang positif dan menerima anak sesuai dengan perubahan-perubahan yang dialaminya saat menjalankan kemoterapi. Menurut Admin 2011 bahwa keluarga sangat penting dalam perawatan pasien dimana keluarga berusaha meningkatkan semangat hidup sehingga pasien tetap menjalani pengobatan terutama untuk pasien yang menderita kanker. Selain itu menurut Anne David 2007, keterlibatan anggota keluarga secara terus menerus merupakan hal yang sangat menolong dan membangkitkan semangat bagi penderita kanker dalam menjalani pengobatan.

2.2 Konsep Anak Usia Sekolah

Menurut Wong 2009 usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Hockenbery Wilson 2007 karakteristik perkembangan pada anak usia sekolah di tandai dengan perkembangan biologis, psikososial, tempramen, kognitif, moral, spiritual, bahasa, sosial, konsep diri dan seksualitas. Secara khusus, pada masa ini anak banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial belajar tentang nilai moral dan budaya dari lingkungan keluarga, dan mulai mencoba mengambil bagian dikelompok. Terjadi perkembangan konsep diri, keterampilan membaca, menulis, berhitung, serta belajar bersosialisasi dengan baik disekolah Hidayat, 2006. Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit sehingga anak harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit Wong, 2000. Respon kecemasan anak akibat hospitalisasi lebih didominasi oleh respon kecemasan perpisahan separation anxiety. Respon ini terjadi karena anak harus berpisah dengan teman-teman, saudara kandung dan orang terdekatnya. Perilaku yang muncul diantaranya anak menangis ketika pertama kali masuk ke rumah sakit, menolak perhatian selain dari orangtua, menangis ketika orangtua meninggalkan ruangan, tidak mau beraktivitas dan tidak menunjukkan minat terhadap kegiatan. Kecemasan yang dialami anak selama hospitalisasi dapat menimbulkan dampak diantaranya proses penyembuhan anak dapat terhambat, menurunnya semangat untuk sembuh dan tidak kooperatifnya anak terhadap tindakan perawatan Supartini, 2004. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, lingkungan baru maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan.

2.3 Konsep Kanker

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker terjadi timbul dan berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker tumbuh secara menyusup infiltratif ke jaringan sekitarnya sambil merusaknya destruktif, dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Sel-sel kanker dapat menjadi menyebar kebagian tubuh lainnya melalui aliran darah dan sistem kelenjer getah bening Otto, 2003.

2.4 Konsep Cemas

2.4.1 Pengertian Cemas Cemas merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya Kusumawati, 2010. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal Hawari, 2008. Sedangkan menurut Videbeck 2008 kecemasan adalah respon yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila sepertinya datang tanpa ada penyebabnya. 2.4.2 Tingkat kecemasan Menurut Stuart, 2006 mengidentifikasi empat tingkat kecemasan dan menggambarkan efek pada tiap individu sebagai berikut tingkat kecemasan dibagi 4 empat terdiri atas : Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari- hari, menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang