Pengertian dan Masalah IPPKH
11.2 Pengertian dan Masalah IPPKH
11.2.1 Pengertian IPPKH Ijin atau perijinan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah license. Menurut
Fowler & Fowler (1973) license (noun) is permission to do something the doing of which without such permission is prohibited, document conveying it; excessive liberty of action, disregard of law or proprietary, licentioness. Terjemahan bebasnya adalah lisensi atau perijinan merupakan ijin untuk melakukan sesuatu, melakukan sesuatu yang tanpa ijin tersebut adalah dilarang, dokumen menyampaikan hal tersebut; hak dan kekuasaan berlebih untuk melakukan sesuatu aksi, tidak mengabaikan hukum atau ketepatan/kesesuaian/ pelaksanaan yang benar. License (verb) is authorize, grant to or for (person to do something, thing to be done, place for certain uses, book to be published, play (arts) to be performed). Terjemahannya adalah lisensi merupakan kewenangan yang diberikan kepada atau untuk (orang untuk melakukan sesuatu, sesuatu untuk dilakukan, tempat untuk penggunaan tertentu, buku untuk dipublikasikan, dan pertunjukan seni untuk dipertontonkan).
Ijin penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawasan hutan tersebut, dilakukan melalui ijin pinjam-pakai kawasan hutan (IPPKH) sebagaimana dinyatakan pada Pasal 1 PP No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.
Pengertian umum yang sering disebutkan sebagai IPPKH adalah kegiatan penggunaan atas sebagian kawasan hutan kepada pihak lain untuk kepentingan pembangunan di luar bidang kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan, dan fungsi kawasan hutan tersebut. Kegiatan di luar bidang kehutanan tetapi dilakukan dengan mengubah status, peruntukkan, dan fungsinya dilakukan melalui ijin tukar- menukar dan pelepasan kawasan hutan sebagaimana dinyatakan pada Pasal 1 PP No. 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan.
11.2.2 Masalah Perijinan di Sektor Kehutanan dan IPPKH Persoalan proses perijinan adalah menyangkut persoalan klasik, yaitu lama
dan berbelitnya proses perijinan di daerah. Misalnya di Bali, pengusaha harus menyelesaikan 70 jenis perijinan sebelum usahanya beroperasi. Saat ini ada 10 proyek pembangunan infrstruktur senilai Rp 270,95 triliun yang terkendala oleh IPPKH (Wuryanto, 2012).
Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Reforma Agraria untuk Mendukung Tata Kelola Kehutanan yang Baik
Daftar persoalan dan penyimpangan perijinan di sektor kehutanan, baik yang dilakukan Pemerintah Pusat (Kementerian Kehutanan) dan Pemerintah Daerah telah berhasil diinventarisir sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Daftar persoalan dan penyimpangan perijinan di sektor kehutanan.
Kasus/lokasi
Jenis perijinan Provinsi dan tindak lanjut No.
Sumber infomasi kehutanan
penyimpangan perijinan
Kalimantan Barat dan Kompas Pelepasan
Ijin kebun ilegal di
sudah disidik dan akan (18/05/2012) kawasan hutan
Kabupaten Bengkayang
(28.000 ha) dan
diproses hukum
(IPKH)
Kabupaten Sanggau (4.000 ha) oleh 9 perusahaan kebun sawit
2. IPPKH
Eksplorasi pertambangan
Nusa Tenggara Timur dan Kompas
PT Fathi Resource di
belum ada tindak lanjutnya (19/05/2012)
Kabupaten Sumba Timur merusak kawasan hutan sekitarnya
3. IPPKH
Ijin tambang di Kabupaten
Nusa Tenggara Timur dan Kompas
Timor Tengah Selatan
belum ada tindak lanjutnya (19/05/2012)
telah menyempitkan kawasan hutan dan merusak sumber mata air
4. IPKH
Kemenhut telah
Seluruh provinsi dan
Soepianto (2011)
memberikan IPKH
260 unit yang mengelola
kepada 287 perusahaan
area 3,8 juta ha akan
perkebunan seluas 4,23
dicabut dan dibatalkan ijin
juta ha namun belum
prinsipnya
digunakan untuk kebun dan hanya diambil kayunya
5. IPPKH
Ada sekitar 223 dugaan
Kalimantan Timur dan Sugiharto (2011)
kasus penggunaan hutan
baru 6 kasus diproses
tanpa izin untu keperluan
hukum. Satu kasus
pertambangan dan
pertambangan ilegal di
perkebunan seluas 1,09
THR Bukit Suharto oleh CV
juta ha. Rencananya akan
Dwi Karya Pratama sudan
diambil alih oleh Tim
divonis dengan pidana
Terpadu Penanganan
kurungan dan denda Rp
Perkara Kehutanan karena
2 juta.
minimnya kasus kehutanan di Kaltim
Tata Kelola Ijin Pinjam-Pakai Kawasan Hutan
Kasus/lokasi
Jenis perijinan Provinsi dan tindak lanjut No.
Sumber infomasi kehutanan
penyimpangan perijinan
penyimpangan
kehutanan
6. IPKH dan IPPKH Sebanyak 42 perusahaan Kalimantan Timur dan Darori (2011) perkebunan ilegal dengan
kasusnya sudah dilaporkan luas lahan 335.000 ha dan
ke Satgas Pemberantasan perusahaan tambang ilegal Mafia Hukum dengan luas 695.709 ha dengan taksiran kerugian Negara mencapai Rp 21,7 triliun.
7. IPKH dan IPPKH
Sebanyak 352 perusahaan Kalimantan Tengah dan
Darori (2011) perkebunan dengan luas
kasusnya sudah dilaporkan 4,6 juta ha dan hanya 67
ke Satgas Pemberantasan perusahaan (800.000 ha)
Mafia Hukum.
memiliki IPKH. Sebanyak 615 perusahaan tambang dengan luasan 3,7 juta ha dan hanya 9 perusahaan (30.000 ha) memiliki IPPKH. Taksiran kerugian Negara mencapai Rp 158,5 triliun.
8. IPKH Sebanyak 23 kasus
Ditjen PHKA perkebunan tanpa izin
Sumatera Utara dan
telah dilaporakan kepada (2011) dan 19 kasus dalam
Kemenhut
pengumpulan bahan dan
4 telah disidik/ proses hukum
9. IPKH dan IPPKH Sebanyak 6 kasus Sulawesi Tenggara dan Ditjen PHKA perkebunan dan tambang
telah dilaporakan kepada (2011) tanpa izin dan sekarang
Kemenhut
masih dalam proses penyidikan oleh Mabes Polri dan Kemenhut
10. IPPKH Sebagaian kawasan hutan
Ditjen PHKA telah dirambah oleh 5
Lampung dan telah
(2011) perusahaan tambang ilegal Kemenhut
dilaporakan kepada
11. IPKH dan IPPKH Ada sekitar 87 kasus Bangka Belitung dan Ditjen PHKA tambang dan kebun tanpa telah dilaporakan kepada
(2011) izin di kawasan hutan
Kemenhut
Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Reforma Agraria untuk Mendukung Tata Kelola Kehutanan yang Baik
Kasus/lokasi
Jenis perijinan Provinsi dan tindak lanjut No.
Sumber infomasi kehutanan
penyimpangan perijinan
Ada 49 kasus tambang
Nanggro Aceh Darussalam Ditjen PHKA
beroperasi tanpa izin di
dan telah dilaporakan (2011)
kawasan hutan
kepada Kemenhut
13. IPPKH
Ada sekitar 13 kasus
Papua Barat dan telah Ditjen PHKA
tambang beroperasi tanpa dilaporakan kepada
Ada sekitar 7 kasus
Papua dan telah
Ditjen PHKA
tambang berperasi tanpa
dilaporakan kepada
Ada sekitar 13 kasus
Papua Barat dan telah Ditjen PHKA
tambang berperasi tanpa
dilaporakan kepada
Terbitnya 58 sertifikat di
Bali dan telah dilaporakan Ditjen PHKA
kawasan hutan
kepada Kemenhut
Tabel 1 menunjukkan bahwa IPPKH dan ijin tukar-menukar dan pelepasan kawasan hutan masih menjadi kendala terkait dengan prosedur, lwaktu dan biaya pengurusan ijin sehingga banyak pelaku bisnis yang mengambil jalan pintas dengan tanpa mengurus perijinan (ilegal) dengan segala konsekuensi dan risiko yang sudah diperhitungkan.