15
penanaman sebuah konsep yang dianggap penting dan berguna dilaksanakan secara berangsur-angsur dengan sistem tertentu.
B. Macam-macam Nilai
Dengan berbagai cara orang mencoba menggambarkan nilai J. Darminta, SJ 2006: 25 membagi nilai menjadi dua yaitu:
1. Nilai instrumental atau sarana, yang memungkinkan kita untuk
mencapai berbagai tujuan dalam hidup. 2.
Nilai hakiki, yang bernilai pada dirinya dalam kondisi apapun. Nilai hakiki bersifat kekal, tidak akan berubah seiring berjalannya jaman,
nilai hakiki bercirikan kultural cara bertindak dan rohani, seperti kebenaran, keadilan, persaudaraan, dan lain sebagainya. Maka nilai
hakiki tidak dapat ditawar, harus ada bila ingin memiliki kualitas manusiawi-rohani. Berbeda dengan nilai hakiki, nilai instrumental
dapat berubah dari waktu ke waktu. Serupa dengan pendapat Darminta, untuk memperjelas posisi nilai
Rohmat Mulyana mengklarifikasikan nilai menjadi 4 klarifikasi, yaitu: 1.
Nilai terminal dan instrumental yang diartikan sebagai nilai-nilai yang ada pada diri manusia yang dapat ditujukkan oleh cara tingkah laku.
2. Nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik, keberadaan hubungan antara satu
nilai dengan yang lainnya tidak berdiri sendiri. Sesuatu dikatakan nilai ekstrinsik jika hal tersebut dinilai untuk kebaikannya sendiri, bukan
untuk kebaikan hal lain, sedangkan suatu memiliki nilai ekstrinsik
16
apabila hal tersebut menjadi perantara untuk mencapai hal lain. Contoh dari nilai insintrik adalah kepemilikan pengetahuan karena diartikan
sebagai kebaikannya sendiri. Sedangkan contoh nilai eksintrik adalah kedisiplinan belajar, kelengkapan sarana yaitu nilai yang menjadi
perantara tercapainya pemilikan pengetahuan seseorang. 3.
Nilai personal dan nilai sosial, nilai-nilai yang bersifat personal terjadi dan terkait secara pribadi atas dasar dorongan-dorongan yang lahir
secara psikologis dalam diri seseorang, sedangkan nilai-nilai yang besifat sosial lahir karena adanya kontak psikologis maupun sosial
dengan dunia yang disikapi. 4.
Nilai subyektif dan nilai objektif, nilai subjektifitas mencerminkan tingkat kedekatan subyek dengan nilai yang diputuskan oleh dirinya:
sentimental, emosi, suka dan tidak suka memainkan peran dalam menimbang dan memutuskan nilai. Berbeda dengan nilai subjektifitas,
nilai objektif mencerminkan tingkat kedekatan nilai dengan obyek yang disifatinya.
C. Pengertian Nasionalisme