12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Internalisasi Nilai
a. Pengertian Internalisasi
Mohammad Mustari 2014: 5 menyatakan bahwa
menginternalisasi artinya “membatinkan” atau “merumahkan dalam diri” atau “meng-intern-kan” atau “menempatkan dalam pemikiran” atau
“menjadikan anggota penuh”. Jadi, faktor iman, nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan berfikir dan berbuat harus ditempatkan di dalam diri
dan menjadi milik sendiri. Sesuatu yang telah meresap menjadi milik sendiri tentu akan dipelihara sebaik-baiknya. Sejalan dengan pemikiran
tersebut, Ridwan Nasir 2010: 59 mengungkapkan internalisasi adalah upaya yang harus dilakukan secara berangsur-angsur, berjenjang, dan
istiqomah. Penanaman, pengarahan, pengajaran, dan pembimbingan, dilakukan secara terencana, sistematis dan terstruktur dengan
menggunakan pola dan sistem tertentu. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bawasannya internalisasi
merupakan proses menempatkan atau memasukan keyakinan ke dalam pemikiran yang diwujudkan dalam bentuk tindakan yang dilaksanakan
secara berangsur- angsur dengan menggunakan pola atau sistem tertentu. Muhaimin 1996: 153 menjelaskan proses internalisasi yang
dikaitkan dengan pembinaan peserta didik atau anak asuh ada tiga tahap
13
yang mewakili proses atau tahap terjadinya internalisasi, yaitu: a Tahap transformasi nilai, tahap ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai baik dan yang kurang baik. Komunikasi yang terjadi pada tahap ini adalah komunikasi verbal antara
pendidik dan peserta didik atau anak asuh; b Tahap transaksi nilai, adalah suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi
dua arah atau komunikasi antar peseta didik dengan pendidik yang bersifat interaksi timbal balik; c Tahap transinternalisasi, tahap ini jauh lebih
mendalam dari tahap transaksi. Tahap ini tidak hanya dilakukan dengan komunikasi verbal tetapi juga dengan sikap mental dan kepribadian. Jadi
pada tahap ini, komunikasi kepribadian berperan secara aktif. b.
Pengertian Nilai Pada era globalisasi saat ini sangat diperlukan adanya nilai dalam
aspek kehidupan. Rukiyati, dkk 2008: 58 menyatakan nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Jadi,
bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Suatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu. Misalnya,
pemandangan itu indah, perbuatan itu bermoral. Indah dan susila adalah sifat atau suatu yang melekat pada pemandangan atau tindakan. Dengan
demikian nilai itu sebenarnya suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan- kenyataan lainnya. Adanya nilai itu karena ada kenyataan-
kenyataan lain sebagai pembawa nilai.
14
Bambang Daroeso 1986: 20 mengemukakan bahwa nilai adalah suatu penghargaan atas kualitas terhadap sesuatu atau hal itu
menyenangkan, memuaskan, menarik, berguna, menguntungkan, atau merupakan suatu sistem keyakinan. Pendapat ini sejalan dengan Rohmat
Mulyana 2004: 11 yang mengungkapkan nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan.
Wina Sanjaya 2006: 274 mengungkapkan bahwa nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak berada di dalam dunia yang empiris. Nilai pada dasarnya merupakan standar perilaku atau ukuran kriteria seseorang untuk
menentukan tentang baik dan tidak baik, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, dan sebagainya.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Sjarkawi 2006: 29 menyatakan bahwa nilai merupakan kualitas suatu hal yang dapat
menjadikan suatu hal dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, serta dapat menjadi objek kepentingan.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan nilai adalah konsep yang berada pada pemikiran manusia maka
dari itu nilai bersifat abstak karena tidak dapat dilihat dengan kasat mata, nilai ditujukan untuk memberikan suatu penghargaan atas sifat dan
kualitas kepada suatu objek yang dianggap berguna dan dihargai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa internalisasi nilai merupakan sebuah proses
15
penanaman sebuah konsep yang dianggap penting dan berguna dilaksanakan secara berangsur-angsur dengan sistem tertentu.
B. Macam-macam Nilai