metode adalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu sebuah metodologi penelitian yang mencakup pandangan-
pandangan falsafi mengenai disiplin inquiry dan mengenai realitas obyek studi dalam ilmu-ilmu sosial dan tingkah laku Sanapiah, 1990:1
Untuk mendapat data yang akurat, penulis mengadakan: 1. Penelitian lapangan, dengan cara melihat langsung Festival Tari Lima Serangkai yang
dilaksanakan di Open Stage Berastagi, dan Festival tari Lima Serangkai yang dilaksanakan di Hotel Sibayak Berastagi. 2. Studi kepustakaan dan 3. Kerja
Laboratorium.
1.5.1 Penelitian Lapangan
Dalam penelitian lapangan, penulis mengadakan observasi dan wawancara, dimana wawancara yang penulis lakukan yaitu wawancara terbuka dan tidak
berstruktur Maleong, 2002:137-139. Dengan demikian penulis dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Pengamatan penulis lakukan secara langsung, namun segala kekurangan atau hal-hal yang meragukan saat penelitian segera penulis tanyakan terhadap
informan.
Menurut Narbuko dan Achmadi observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik.... 2001:70 Untuk mendapat data-data yang diperlukan penulis melakukan observasi
secara langsung. Observasi secara langsung dimaksudkan untuk mencari gambaran yang nyata terhadap keberadaan tari Lima Serangkai di Kecamatan
Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo, usaha ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana latar belakang dan keberadaan tari Lima Serangkai. Adanya observasi-
observasi ini semakin dapat diyakinkan adanya data-data yang diperlukan sebagai bahan yang dapat dikenali adanya indikasi tertentu.
Untuk mendukung hasil penelitian dari observasi yang dilakukan, penulis mengadakan wawancara langsung dengan narasumber. Wawancara yaitu
mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek peneliti. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat
1981:136 yang menyatakan: “Kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi 3 kelompok yaitu:
persiapan wawancara, tehnik bertanya dan pencatatan data hasil wawancara”.
Koentjaraningrat 1981:139 juga mengemukakan bahwa wawancara itu sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Dalam wawancara berfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi
berlangsung dari satu masalah ke masalah lain tetapi tetap menyangkut pada pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi-diskusi yang
dilakukan untuk menambahmelengkapi data yang sudah terkumpul. Sesuai dengan pendapat dari Koentjaraningrat mengenai kegiatan
wawancara maka sebelum wawancara penulis telah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancarannya seperti alat tulis,
daftar pertanyaan dan tape recorderhandycam. Materi pertanyaan yang penulis arahkan adalah yang berkaitan dengan pertunjukan tari Lima Serangkai.
Pertanyaan itu penulis kembangkan untuk menjaring data dan keterangan yang lebih banyak sebagaimana kebutuhan penelitian ini. Wawancara menjadi salah
satu proses pengumpulan data yang cukup jelas, sebab melalui wawancara dapat ditanyakan secara langsung kondisi yang sebenarnya tentang tari Lima Serangkai.
Penulis juga mengumpulkan data dari beberapa penari, pemusik dan pelatih tari. Sebelum melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu menetapkan
informan yang dapat memberikan informasi yang mendukung tulisan. Terdapat dua jenis informan, yaitu informan pangkal dan informan pokok
Koentjaraningrat, 1997:163-164. Sebagai awal penulis melakukan penelitian ini adalah mencari informasi melalui wawancara dengan informan pangkal, yaitu
Bapak Kumalo Tarigan selaku dosen Etnomusikologi. Melalui beliau, penulis mendapatkan informan yang dapat dijadikan sebagai informan kunci, yaitu Bapak
Malem Ukur Ginting. Penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Seter Ginting panarune, Bapak Lukas Tarigan seorang guru kesenian di sebuah
sekolah negeri di Kabanjahe dan merupakan pelatih tari Lima Serangkai. Penulis tidak terfokus pada satu informan saja tetapi juga mencari informan lain yang
terlibat dalam pertunjukan tersebut para penari, pelatih dan pemusik. Hasil wawancara dengan informan, penulis mengabadikan dalam pita
kaset MAXXEL 60 IEC TYPE I yang berdurasi 60 menit dan juga menggunakan tape Recorder Sony TCM-150. Selain itu penulis juga mengabadikan hasil
wawancara dalam pita kaset Mini DV MAXXEL dan Mini DV SONY yang berdurasi 60 menit dengan menggunakan Handycam JVC GR-D820E.
1.5.2 Studi Kepustakaan