pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkesinambungan serta didukung prilaku hidup bersih dan sehat untuk menuju indonesia sehat 2010”.
Misi pembangunan puskesmas kabanjahe adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau pada
individu, keluarga dan masyarakat, mendorong kemandirian masyarakat untuk ber- perilaku hidup bersih dan sehat phbs dalam lingkungan yang sehat, dan
menumbuhkan kembangkan keikutsertaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan berwawasan kesehatan termasuk pendanaan
4.2 Univariat
4.2.1 Umur Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Hasil pengukuran variabel umur akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe dikategorikan dan ditemukan bahwa sebesar 98,4 berumur 21-39 tahun
dan 1,6 dan berumur ≤ 20 tahun dan ≥ 40 tahun seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Umur n
21-39 tahun 60
98.4 ≤ 20 tahun dan ≥ 40 tahun
1 1.6
Jumlah 61
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Paritas Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Hasil pengukuran variabel paritas akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe dikategorikan dan ditemukan bahwa sebesar 75,4 non-
primipara dan 24,6 primipara seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Paritas Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Paritas n
Non-primipara 46
75.4 Primipara
15 24.6
Jumlah 61
100,0
4.2.3 Efek Samping Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Efek samping akseptor AKDR menunjukkan bahwa mayoritas akseptor mengeluhkan perubahan siklus haid sewaktu menggunakan AKDR sebesar 73,8,
sedangkan sebesar 54,1 akseptor AKDR mengalami haid lebih lama dan banyak saat menggunakan AKDR. Jawaban akseptor mengenai pertanyaan efek samping
penggunaan AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Efek Samping Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
No Keterangan
Ya Tidak
Total n
n n
1 Ibu mengalami perubahan
siklus haid sewaktu menggunakan AKDR
45 73.8
16 26.2
61 100,0
2 Ibu mengalami haid lebih
lama dan banyak saat menggunakan AKDR
33 54.1
28 45.9
61 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lanjutan No
Keterangan Ya
Tidak Total
n n
n
3 Ibu mengalami rasa nyeri
haid setelah pemasangan AKDR
21 34.4
40 65.6
61 100,0
4 Ibu mengalami kompilikasi
perdarahan berat pada waktu haid
4 6.6
57 93.4
61 100,0
5 AKDR menimbulkan rasa
tidak nyaman pada saat digunakan
12 19.7
49 80.3
61 100,0
Efek samping akseptor AKDR di di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe mayoritas tidak ada keluhan yaitu sebesar 68,9 sedangkan yang mengalami keluhan
sebesar 31,3 dapat dilihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Efek Samping Katagori Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Efek samping n
Tidak ada keluhan 42
68.9 Ada keluhan
19 31.1
Jumlah 61
100,0
4.3 Dukungan Suami Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Dukungna suami akseptor AKDR menunjukkan bahwa mayoritas suami memperbolehkan akseptor untuk menggunakan alat kontrasepsi AKDR sebesar
93,4, sedangkan sebesar 90.2 suami akseptor memiliki pandangan yang baik mengenai alat kontrasepsi tentang penggunaan AKDR. Jawaban akseptor mengenai
pertanyaan dukungan sumai dalam penggunaan AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
No Keterangan
Ya Tidak
Total n
n n
1 Suami memiliki pandangan yang
baik mengenai alat kontrasepsi tentang penggunaan AKDR
55 90.2 6
9.8 61
100,0 2
Suami pernah menganjurkan Ibu untuk melepaskan alat kontrasepsi
AKDR 26 42.6
35 57.4
61 100,0
3 Suami memperbolehkan Ibu
untuk menggunakan alat kontrasepsi AKDR
57 93.4 4
6.6 61
100,0 4
Suami Ibu mendampingi ibu saat konsling tentang pemilihan
AKDR 33 54.1
28 45.9
61 100,0
5 Suami Ibu pernah mendapat
informasi mengenai penggunaan AKDR
45 73.8 16
26.2 61
100,0 6
Suami Ibu pernah menyarankan untuk menggunaakn alat
kontrasepsi lain 40 65.6
21 34.4
61 100,0
7 Suami Ibu pernah
memberitahukan tentang pentingnya berkonsultasi tenatng
AKDR dengan petugas kesehatan sesuai denagn kesehatan ibu
40 65.6 21
34.4 61
100,0
8 Suami pernah mengingatkan
tanggal agar ibu mengetahui jadwal Mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan 33 54.1
28 45.9
61 100,0
9 Suami Ibu pernah memberiakan
uang saat ibu melakukan konsling AKDR ke fasilitas pelayanan
kesehatan 50 82.0
11 18.0
61 100,0
10 Suami Ibu pernah
memberitahukan informasi tentang AKDR
29 47.5 32
52.5 61
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dukungan suami akseptor AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe mayoritas mendukung yaitu sebesar 80,3 sedangkan yang tidak mendukung
sebesar 19,7 dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Akseptor Katagori AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Dukungan suami n
Mendukung 49
80.3 Tidak mendukung
12 19.7
Jumlah 61
100,0
4.4 Kelangsungan Pemakaian AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Hasil pengukuran kelangsungan pemakaian AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe ditemukan bahwa sebesar 80,3 akseptor AKDR tidak droup
out dan 19,7 akseptor AKDR droup out seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kelangsungan Pemakaian AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe
Kelangsungan Pemakaian AKDR n
Tidak Droup Out 49
80.3 Droup out
12 19.7
Jumlah 61
100,0
4.5 Bivariat 4.5.1 Hubungan Umur Akseptor AKDR dengan Kelangsungan Pemakaian