12 kepadanya. Senada dengan pengertian ini, Hasibuan 2001:34 dalam
penerbitannya di http:id.wikipedia.org mengemukakan bahwa kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah pencapaian hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan waktu dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi.
C. Penilaian Kinerja Perusahaan
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Mulyadi, 1993:419. Menurut Wijayanti 2005:1 dalam penerbitannya di
http:www.bi.go.id, penilaian kinerja adalah salah satu sarana yang penting dalam mengukur kinerja individual pegawai, pimpinan suatu unit kerja dan
bahkan secara keseluruhan dapat menilai kinerja organisasi. Simamora 2004:338 dalam penerbitannya di http:id.wikipedia.org
berpendapat bahwa penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Sejalan
13 dengan hal tersebut Wahyudi 2002:101 dalam penerbitannya di
http:id.wikipedia.org menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi
kerjajabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
adalah sarana untuk mengevaluasi kinerja pegawai, pimpinan suatu unit kerja, dan keseluruhan suatu organisasi berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan penilaian kerja adalah sebagai alat memotivasi karyawan untuk
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan agar dapat menghasilkan kinerja karyawan yang baik. Manfaat dari
penilaian kinerja Mulyadi, 1993:419, secara lebih rinci sebagai berikut: 1.
Untuk mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui permotivasian karyawan secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.
3. Sebagai alat identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan. 4.
Sebagai penyedia dasar bagi distribusi penghargaan. Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja perusahaan, antara lain
Pabundu, 1999:124: 1.
Metode UCLA Metode ini membagi evaluasi ke dalam lima macam yaitu:
a. Sistem assesment, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang
keadaan suatu sistem. b.
Program planning, yaitu evaluasi yang membantu penilaian aktivitas- aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil
memenuhi kebutuhannya. c.
Program implemetation, yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program yang sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu
yang tepat seperti yang direncanakan.
14 d.
Program improvement, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang bagaiman program berfungsi, bagaimana program kerja,
bagaimana mengantisipasi masalah-masalah yang mungkn dapat menggangu pelaksanaan kegiatan.
e. Program certification, yaitu evaluasi yang memberikan informasi
mengenai nilai-nilai atau manfaat program. 2.
Metode Balanced-Scorecard Balanced scorecard adalah metode untuk mengukur kinerja seseorang atau
kelompokorganisasi dengan menggunakan kartu untuk mencatat hasil kinerja. Ada empat perspektif yang digunakan dalam balanced scorecard,
yaitu: a.
Perspektif keuangan Pengukuran kinerja keuangan mengarah kepada perbaikan,
perencanaan, implemetasi, dan pelaksanaan strategis. Adapun perbaikan tercermin dari sasaran-sasaran yang terkait dengan laba.
Financial perspective memiliki cakupan operating income, return on capital employed, dan economic value added.
b. Perspektif pelanggan
Perpektif ini berpandangan untuk memuaskan pelanngan, perusahaan perlu menciptakan dan menyajikan suatu produk dan jasa yang bernilai
lebih bagi konsumen. Adapun nilai lebih terjadi apabila manfaat yang diterima konsumen dari produk dan jasa lebih tinggi daripada biaya
perolehannya. Customer perspective memiliki cakupan customer satisfaction, customer retention dan market share.
c. Perspektif proses bisnis internal
Proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu inovasi, operasi, dan layanan purna jual. Business process perspective, menggunakan ukuran seperti
cost, throughput dan quality. d.
Proses belajar dan berkembang Kinerja ini bertujuan untuk mendorong pembelajaran dan pertumbuhan
organisasi. Learning and growth perspective memiliki cakupan employee satisfaction, employee retention, dan skill.
D. Economic Value Added EVA