Profil Subjek Subjek AB

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Peneliti mendapatkan tiga subjek yang kisaran usia pernikahannya 2-3 tahun, usia menikah 19-20 tahun dan masih melanjutkan studinya. Hal ini dimaksudkan agar latar belakang ketiga subjek tidak terlalu jauh berbeda. Dari ketiga subjek ini akan menghasilkan dua jenis data yaitu profil subjek dan struktur umum. Hasil yang ditemukan adalah struktur umum pengalaman remaja putri yang mengalami kehamilan tidak diinginkan terdiri dari pengalaman sebelum menikah, pengalaman saat mengandung setelah menikah dan pengalaman perkawinan. Hasil yang terakhir berupa penggabungan struktur umum dari ketiga subjek. Berikut adalah data-data peneltian yang telah ditemukan :

1. Subjek AB

a. Profil Subjek

Subjek yang pertama berinisial AB yang menikah ketika berusia 19 tahun karena mengalami kehamilan yang tidak diinginkan sebelum menikah. AB berpacaran dengan pasangannya selama 6 bulan dan sudah mengenal sejak SMA. Saat ini usia perkawinannya sudah menginjak dua setengah tahun. AB memiliki seorang anak dan suami yang bekerja di pariwisata. AB merupakan seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah Universitas swasta di Bali yang mengambil jurusan kedokteran gigi. AB berasal dari keluarga yang berkasta Dewa salah satu kasta yang tinggi di Bali sedangkan suami AB hanya berasal dari keluarga yang biasa tidak memiliki kasta tinggi. AB merupakan anak kedua dari dua bersaudara. AB tinggal bersama dengan ibunya karena sejak AB duduk di bangku sekolah dasar kedua orangtuanya bercerai. Sejak kecil AB sudah tidak menjalin komunikasi dengan ayahnya karena ayah AB sudah menikah lagi. AB dan kakaknya sejak kecil hanya dibiayai oleh ibunya yang merupakan seorang perawat rumah sakit. Ibu AB kurang merestui AB menikah dengan suaminya. Ibu AB menginginkan AB menikah dengan seseorang yang memiliki kasta yang sama, memiliki pendidikan yang tinggi dan memiliki pekerjaan dokter yang sama seperti AB. Hal ini dikarenakan suami AB hanya menempuh pendidikan hanya sampai D1 kemudian bekerja di sebuah hotel di Bali. Penghasilan suami AB kurang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pendidikan AB masih dibiayai oleh ibunya dan kebutuhan sehari-hari masih memerlukan bantuan dari mertuanya. Dalam kesehariannya AB berperan sebagai ibu rumah tangga dan juga menjadi seorang mahasiswi kedokteran yang sudah klinik. AB hanya tinggal bertiga dengan anak dan suaminya di sebuah kos- kosan di Denpasar. Hal ini dikarenakan tempat AB mengenyam pendidikan berjarak cukup jauh dari tempat tinggal mertuanya. AB dan suaminya hanya sesekali pulang ke rumah mertuanya ketika AB tidak memiliki jadwal perkuliahan dan jika terdapat acara keagamaan. AB dan suami harus saling membagi tugas dalam menjaga anaknya. Pagi hari jika AB pergi klinik maka suaminya yang menjaga anaknya sedangkan sore harinya jika suaminya bekerja maka AB yang menjaga anaknya. AB berasal dari Jembrana dan suami AB juga berasal dari daerah yang sama namun hanya berbeda banjar. Setelah menikah, AB tercatat sebagai warga dari banjar tempat suami AB berasal. Di banjar tersebut memiliki aturan jika warga banjar tidak dapat mengikuti kegiatan adat maka mendapatkan sanksi berupa membayarkan sejumlah uang yang sudah disepakati oleh seluruh warga banjar. Jarang sekali AB dapat mengikuti kegiatan agama atau kegiatan adat dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. Terkadang AB hanya dapat mengikuti pada saat hari pelaksanaan. Hal ini dikarenakan AB harus segera menyelesaikan pendidikannya yang sudah terlambat dari teman- teman seangkatannya. AB berupaya keras untuk segera menyelesaikan pendidikannya agar dapat bekerja dan membantu perekonomian keluarganya.

b. Deskripsi Pengalaman Subjek AB