Peneliti menjelaskan secara terperinci mengenai jenis karangan satu persatu, karena dalam penelitian karangan siswa akan diidentifikasi lebih jauh lagi, tetapi
siswa diberi kebebasan untuk menulis karangan sesuai keinginannya.
2.5 Analisis Kesalahan Berbahasa
Ellis dalam Tarigan, 1998: 300 mengatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur yang digunakan oleh para peneliti dan para guru,
yang mencakup pengumpulan sampel bahasa pelajar, pengenalan kesalahan- kesalahan yang terdapat dalam sampel tersebut, pendeskripsian kesalahan-
kesalahan itu, pengklasifikasiannya berdasarkan sebab-sebabnya yang telah dihipotesiskan, serta pengevaluasian keseriusannya. Kesalahan berbahasa
dianggap sebagai bagian dari proses belajar-mengajar, baik secara formal maupun secara tidak formal.
Mempelajari suatu bahasa tentunya tidak pernah terlepas dari kesalahan dan kekeliruan. Kesalahan
errors dan kekeliruan mistakes merupakan suatu peristiwa yang sering dialami oleh seseorang ketika belajar bahasa. Pranowo
2014: 118 mengatakan bahwa kesalahan berbahasa adalah penyimpangan kaidah dalam pemakaian bahasa. Dalam dunia pendidikan akan dijumpai berbagai ragam
kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan yang dilakukan siswa terjadi pada bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana. Kesalahan yang
dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar mengimplikasikan tujuan pembelajaran bahasa belum tercapai secara maksimal. Kesalahan berbahasa yang
sering dilakukan siswa dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap sistem linguistik.
Kesalahan dapat bersifat tetap dan terjadi pada tempat tertentu dalam sistem linguistik. Kesalahan berbahasa tersebut akan menjadi kebiasaan apabila tidak
segera dilakukan koreksi pembenarannya. Kesalahan yang terjadi pada siswa dapat diatasi dengan cara memberikan banyak latihan kepada siswa berkaitan
dengan kebahasaan. Hal ini dapat tercapai jika guru mengkaji secara mendalam segala aspek kesalahan itu sehingga tidak salah target dalam memperbaiki
kesalahan yang sering dilakukan siswa. Kesalahan berbahasa yang berikutnya adalah kesalahan yang disebabkan
oleh faktor-faktor kelelahan, keletihan, dan kuranganya perhatian, yang oleh Chomsky dalam Tarigan, 1988: 273 disebut faktor performansi; kesalahan
performansi ini, yang merupakan kesalahan penampilan, dalam beberapa kepustakaan disebu
t „mistakes‟ atau kekeliruan berbahasa Tarigan, 1988: 273. Kekeliruan
mistakes disebabkan oleh masalah penampilan performance. Kekeliruan akan terjadi jika pembelajar bahasa berada dalam kondisi yang lelah,
letih, dan kurangnya perhatian ketika mempelajari bahasa. Kekeliruan yang dilakukan oleh siswa akan menghasilkan penyimpangan-penyimpangan bahasa
yang bersifat sementara atau tidak tetap. Penyimpangan berbahasa yang berupa kekeliruan dapat disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti siswa mengalami kelelahan, lupa, kehilangan konsentrasi, tergesa-gesa, dan kondisi tubuh yang kurang sehat.
Faktor eksternal seperti lingkungan kegiatan belajar mengajar yang tidak kondusif dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa serta meningkatkan konsentrasi
siswa pada proses pembelajaran bahasa.
Penelitian ini lebih difokuskan pada kesalahan. Kekeliruan dalam penelitian ini, hanya berperan untuk membedakan kesalahan. Hal ini berarti semua
penyimpangan yang dilakukan dianggap sebagai kesalahan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan hal yang penting dalam melaksanakan suatu penelitian. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan agar dalam penelitian
tersebut dapat menuju ke arah serta tujuan yang dinginkan, yaitu pertanggungjawaban terhadap hasil penelitian. Dalam metodologi penelitian ini
dibahas mengenai jenis dan metode penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian berjudul Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Siswa Kelas
X SMA Negeri 2 Maumere Tahun Ajaran 20162017 berdasarkan sifat dan jenis datanya, termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya Starruss Corbin, 2003 dalam syamsuddin vismaia,
2009: 73. Data dalam penelitian berupa kata bukan berupa angka. Data dalam
penelitian ini berupa kata tentang penggunaan konjungsi yang terdapat dalam karangan siswa kelas X SMA Negeri 2 Maumere. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan konjungsi yang digunakan dan yang salah digunakan dalam karangan siswa. Data dalam penelitian ini berupa kata siswa dalam menulis
karangan dengan menggunakan konjungsi dikumpulkan melalui suatu proses yaitu guru bahasa Indonesia meminta siswa membuat karangan. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan konjungsi dalam menulis karangannya.
41