Interaksi Obat Keterangan Empiris yang Diharapkan

16 3 Nefropati Nefropati terjadi pada 20-40 penderita DM dan penyebab utama gagal ginjal terminal. Terdeteksinya mikroalbumin dalam urin 30-299mg24 jam merupakan tanda dini pada DM tipe 1 dan DM tipe 2. Penatalaksanaan bagi mikroalbumin dan makroalbumin menggunakan ACE atau ARB kecuali selama kehamilan. Dengan adanya nefropati perlu segera dilakukan restriksi protein, pengaturan kadar gula menuju rentang normal untuk menunda gagal ginjal terminal Widyati, 2015.

F. Interaksi Obat

Interaksi obat adalah interaksi antara satu atau lebih obat yang diberikan bersamaan yang hasilnya mengubah efektivitas atau toksisitas dari obat yang diberikan. Interaksi obat dapat disebabkan oleh obat resep atau non-resep produk herbal atau vitamin, makanan, penyakit, dan genetik. Meminimalkan resiko interaksi obat seharusnya menjadi tujuan dalam terapi obat karena interaksi dapat menyebabkan kesakitan dan kematian yang signifikan Triplitt, 2006. Interaksi obat dikategorikan berdasarkan tingkat keparahannya yaitu serius, signifikan, dan minor. Interaksi dikategorikan serius jika mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan pengobatan segera. Signifikan jika memperburuk kondisi pasien dan memerlukan penggantian terapi obat. Minor jika pasien mengalami perubahan kondisi klinis tetapi tidak memerlukan penggantian terapi obat dan kontraindikasi ketika pemberian obat tidak direkomendasikan Albadr, 2014. 17 Terdapat 2 mekanisme interaksi obat yaitu mekanisme interaksi secara farmakodinamika dan secara farmakokinetika. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi yang terjadi ketika obat terganggu oleh obat kedua pada sisi targetnya atau interaksi yang mengganggu respon farmakologi obat. Interaksi ini menyebabkan adanya aditif, sinergis, atau antagonis dari respon yang diharapkan. Sedangkan interaksi farmakikonetik adalah interaksi yang terjadi ketika satu obat mengganggu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat yang lain yang mengubah konsentrasi obat di plasma dan kemudian pada sisi target obat Atkinson. 2007.

G. Keterangan Empiris yang Diharapkan

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang memiliki angka prevalensi yang tinggi baik di Indonesia maupun di dunia. Penatalaksanaan diabetes melitus bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes. Terapi pengobatan pada pasien diabetes berupa terapi kombinasi yang berpotensi terjadinya interaksi obat. Interaksi obat merupakan satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai keamanan penggunaan obat, karena adanya interaksi obat dapat menyebabkan kesakitan dan kematian yang signifikan. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai interaksi penggunaan obat hipoglikemi dikaji dari interaksi obat yang terjadi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian Evaluasi Interaksi Penggunaan Obat Hipoglikemi pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati periode Agustus 2015

Dokumen yang terkait

EVALUASI IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY PNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL ANAK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

13 60 229

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 49

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Efektivitas penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rawat Inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

1 9 95

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 47

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 48

HUBUNGAN PENGALAMAN DIRAWAT DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengalaman Dirawat dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati B

0 0 16