Analisis Data HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian normalitas distribusi data pada tabel 5.16 di atas tampak bahwa nilai Asymp. Sig 2 tailed = 0,309 α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi data motivasi belajar sebelum dan sesudah tindakan kelas adalah normal. 2 Rumusan Hipotestis H o1 : Tidak ada perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran make a match pada materi pembelajaran jurnal umum. H a1 : Ada perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran make a match pada materi pembelajaran jurnal umum. 3 Pengujian Hipotestis Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas lampiran 50 hal 286: Tabel 5.1 7 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Kuesioner Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan hasil pengujian statistik tampak bahwa nilai t hitung = -14,329 lebih besar daripada t tabel = 2,07 dan nilai Sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. Dengan demikian Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Artinya bahwa ada perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran tipe make a match dalam materi jurnal umum pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta. 2. Pemahaman Siswa a. Komparasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah PTK Berikut ini adalah rekap pemahaman siswa sebelum dan sesudah tindakan : Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tail ed Mean Std. Devia tion Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 motivasi_sebel um_PTK - motivasi_sesu dah_PTK -17.375 5.940 1.213 -19.883 - 14.867 - 14.3 29 23 .00 Tabel 5.18 Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Tindakan Rerata untuk pemahaman siswa sebelum tindakan kelas adalah 5,12 sedangkan pemahaman siswa sesudah tindakan adalah 8,79. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman siwa sebesar 75. Pemahaman siswa pada akhir proses pembelajaran secara keseluruhan NO. RES Pre-test Post-test Persentase kenaikan KKM Ketuntasan Belajar 1 5,0 10,0 100 7,5 Tuntas 2 5,0 8,0 60 7,5 Tuntas 3 6,0 8,0 33 7,5 Tuntas 4 5,0 100 100 7,5 Tuntas 5 5,0 8,0 60 7,5 Tuntas 6 5,0 8,0 60 7,5 Tuntas 7 4,0 9,0 125 7,5 Tuntas 8 5,0 9,0 80 7,5 Tuntas 9 6,0 8,0 33 7,5 Tuntas 10 5,0 8,0 60 7,5 Tuntas 11 4,0 9,0 125 7,5 Tuntas 12 6,0 8,0 33 7,5 Tuntas 13 6,0 9,0 50 7,5 Tuntas 14 4,0 8,0 100 7,5 Tuntas 15 6,0 10,0 67 7,5 Tuntas 16 4,0 9,0 125 7,5 Tuntas 17 5,0 9,0 80 7,5 Tuntas 18 6,0 100 67 7,5 Tuntas 19 5,0 9,0 80 7,5 Tuntas 20 7,0 10,0 43 7,5 Tuntas 21 5,0 8,0 60 7,5 Tuntas 22 4,0 8,0 100 7,5 Tuntas 23 5,0 9,0 80 7,5 Tuntas 24 5,0 9,0 80 7,5 Tuntas Rata- rata 5,12 8,79 75 di atas nilai KKM. Berikut ini disajikan rangkuman hasil test pemahaman siswa sebelum dan sesudah tindakan kelas: Tabel 5.19 Rekap Hasil Test Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Tindakan Tabel 5.19 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memiliki tingkat pemahaman sangat tinggi sebelum penelitian tindakan kelas adalah sebanyak siswa 0 siswa 0 dan mengalami peningkatan setelah penelitian tindakan kelas sebanyak 14 orang siswa 58,3. Jumlah siswa yang memiliki tingkat pemahaman tinggi sebelum penelitian tindakan kelas sebanyak 1 siswa 4 dan meningkat setelah penelitian tindakan kelas menjadi 10 siswa 45,8, sehingga terjadi peningkatan sebanyak 9 siswa 41,8. Jumlah siswa yang memiliki tingkat pemahaman sedang sebelum penelitian tindakan kelas sebanyak 6 siswa 25 dan mengalami penurunan setelah penelitian tindakan kelas sebanyak 0 siswa 0. Jumlah siswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah sebelum penelitian tindakan No Interval Pemahaman Frekuensi Kategori Sebelum Sesudah 1 8,1-10,0 14 Sangat Tinggi 2 6,6-8,0 1 10 Tinggi 3 5,6-6,5 6 Sedang 4 4,6 –5,5 12 Rendah 5 0-4,5 5 Sangat Rendah Total 24 24 kelas sebanyak 12 siswa 50 dan mengalami penurunan setelah penelitian tindakan kelas sebesar 0 siswa 0. Jumlah siswayang memiliki tingkat pemahaman sangat rendah sebanyak 5 siswa 21, dan mengalami penurunan setelah penelitian tindakan kelas sebesar 0 siswa 0. Rata-rata tingkat pemahaman siswa sebelum PTK = 5,12 median = 5,0 dan modus = 5,0. Sedangkan tingkat pemahaman siswa setelah PTK = 8,79, median = 9,0 dan modus = 8,0. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa sesudah PTK dibandingkan sebelum penerapan PTK. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran jurnal umum yang tinggi sudah sesuai dengan harapan peneliti dan guru mitra. b. Pengujian hipotestis 1 Pengujian prasyarat analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotestis, data harus diuji normalitas distribusi datanya. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas selisih hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan kelas lampiran 49 hal 285: Tabel 5.20 Hasil Pengujian Normalitas Selisih Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan hasil pengujian normalitas distribusi data di atas tampak bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed = 0,201 α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi data pemahaman siswa sebelum dan sesudah tindakan kelas adalah normal. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Selisih 24 36.67 9.631 20 50 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih N 24 Normal Parameters a Mean 36.67 Std. Deviation 9.631 Most Extreme Differences Absolute .219 Positive .172 Negative -.219 Kolmogorov-Smirnov Z 1.071 Asymp. Sig. 2-tailed .201 a. Test distribution is Normal. 2 Rumusan Hipotestis H o2 : Tidak ada perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran make a match pada materi pembelajaran jurnal umum. H a2 : Ada perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran make a match pada materi pembelajaran jurnal umum. 3 Pengujian Hipotestis Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata pre-test dan post-test lampiran 51 hal 287: Tabel 5.21 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Samples Test Paired Differences t df Sig . 2- tail ed Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PreTest - PostTest -36.667 9.631 1.966 -40.733 -32.600 -18.651 23 .00 Berdasarkan hasil pengujian statistic tampak bahwa nilai t hitung = -18,651 lebih besar daripada t tabel = 2,07 dan nilai Sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. Dengan demikian Ho 2 ditolak dan Ha 2 diterima, artinya bahwa ada perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran tipe make a match pada materi jurnal umum pada siswa kelas XI Sosial 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

C. Pembahasan

1. Peningkatan Motivasi Belajar Terhadap Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Umum Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan rerata sebelum penelitian = 45,63 dan rerata sesudah penelitian = 63,00; sig. 2-tailed = 0,000 α = 0.05. Sebelum dilaksanakannya tindakan kelas, aktivitas siswa di kelas kurang menunjukkan adanya motivasi untuk belajar. Siswa tidak mendapat dorongan belajar dari guru. Siswa tidak mempunyai rasa ingin tahu mengenai materi akuntansi. Siswa menganggap akuntansi merupakan materi pembelajaran yang sulit dan membosankan. Kurangnya inovasi pembelajaran yang diberikan oleh guru membuat siswa mengantuk dan merasa jenuh. Akibat dari situasi ini, banyak siswa yang melakukan kegiatan kontraproduktif. Permasalahan ini menjadi pertimbangan guru dan peneliti untuk melakukan inovasi metode pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Metode seperti ini sangat jarang digunakan dalam pembelajaran akuntansi. Selama penelitian tindakan kelas, siswa terlihat sangat antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga lebih aktif, berjuang dalam berkompetisi, mampu bekerja sama, dan mampu belajar berkomunikasiberdiskusi dengan teman dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match membuat pembelajaran menjadi lebih variatif, sehingga siswa tidak tampak bosan dan kesulitan dalam mempelajari akuntansi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Khaerul Insani 2011 bahwa adanya peningkatan kualitas pembelajaran di kelas setelah diterapkan metode pembelajaan kooperatif tipe make a match. Pada penelitian ini keaktifan siswa dalam berpendapat pada awalnya 42,8 dan meningkat menjadi 60, keaktifan siswa dalam memahami dan melakukan langkah-langkah make a match pada awalnya hanya 80 dan meningkat menjadi 91,4, keaktifan siswa dalam berkelompok dari 57,1 meningkat menjadi 74,3. 2. Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Umum Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan rerata sebelum penelitian = 55,83 dan rerata sesudah penelitian = 87,92; sig. 2-tailed = 0,000 α = 0.05. Pemahaman siswa terhadap akuntansi sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan kelas dapat dikatakan rendah. Dari ulangan harian pada materi sebelumnya, diketahui sebagian besar siswa mendapat nilai yang kurang memuaskan. Pada observasi sebelum tindakan kelas, siswa kurang mendapat contoh yang relevan sebagai penerapan juranl umum. Siswa merasa kesulitan untuk memahami. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, banyak manfaat yang siswa peroleh, misalnya siswa lebih mudah memahami materi, menambah wawasan, ketepatan dan kecepatan menjawab soal, dan berbagi ilmu antar siswa. Komunikasidiskusi yang berjalan dengan baik dalam penyelesaian soal-soal membuat siswa memperoleh pembelajaran baru dari teman satu kelompok. Siswa mendapat tantangan untuk mengerjakan soal-soal secara individu dan berkelompok, hal ini membuat siswa terlatih untuk mengerjakan soal dan menguasai materi dengan lebih baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Khaerul Insani 2011 yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa yang awalnya 62,9 menjadi 85,7. 147

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian tindakan kelas PTK yang dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta menunjukkan bahwa penerapan metode make a match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal demikian ditunjukkan dengan skor rata-rata sebesar 45,63 sebelum PTK dan skor rata-rata kelas mencapai 63,00 sesudah PTK. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan kelas sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. 2. Hasil penelitian tindakan kelas PTK yang dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta menunjukkan bahwa penerapan metode make a match dapat meningkatkan pemahaman siswa. Hal demikian ditunjukkan dengan skor rata-rata kelas mencapai 5,12 ssebelum PTK dan skor rata-rata kelas mencapau 8,79. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan kelas sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu: 1. Skenario pembelajaran kurang dipahami oleh guru dan siswa. Hal ini membuat guru kurang jelas dalam menyampaikan prosedur dan aturan 148 main kepada siswa. Namun demikian, sebelum proses pembelajaran PTK telah dilakukan simulasi permainan make a match sehingga siswa telah memiliki pemahaman tentang prosedur dan aturan main. Dengan demikian meskipun guru kurang kurang jelas dalam menyampaikan prosedur dan aturan main, siswa telah memiliki pemahaman atas hal tersebut. 2. Dalam penelitian ini peneliti memodifikasi permainan make a match sehingga siswa harus bisa mencocokkan tiga kartu sekaligus yaitu kartu soal bukti transaksi, kartu analisis transaksi dan kartu jurnal umum. Dengan terbatasnya jam pelajaran yang ada, waktu untuk penyelesaian setiap satu soal dirasakan terlalu cepat sehingga siswa harus cermat dalam memanfaatkan waktu yang diberikan. Namun demikian tujuan peningkatan kerja sama, motivasi belajar serta pendalaman materi tetap tercapai dengan baik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran make a match mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi jurnal umum. Namun, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Peneliti merekomendasikan metode make a match untuk digunakan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi terutama pada materi jurnal umum

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 15 378

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif pada materi jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta.

0 1 279

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipes Team Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian. Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 0 323

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pembelajaran akuntansi : penelitian dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 7 319

Penerapan model pembelajaran kooperatif pada materi jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta - USD Repository

0 7 277