penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.
2.2 Likuiditas
2.2.1 Pengertian Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan yang dilihat dari seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya.
Pengertian likuiditas menurut Mardiyanto 2009;54 ialah : “Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban utang jangka pendek tepat
pada waktunya, termasuk melunasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan”. Menurut Munawir 2007:31 mengemukakan definisi
likuiditas sebagai berikut : “ likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”. Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mampu
melunasi kewajiban finansial jangka pendek maupun kewajiban jangka panjangnya yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan. Sebaliknya, jika suatu perusahaan tidak
mampu melunasi kewajiban finansialnya tersebut digolongkan kedalam perusahaan yang likuid. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai likuiditas maka penulis
menyimpulkan bahwa likuiditas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban finansial jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh
tempo pada tahun bersangkutan yang harus segera dipenuhi.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2.2.2 Rasio likuiditas
Menurut Menurut Harahap 2010 : 301 ” Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, rasio-
rasio ini dapat dihitung melalui sumber tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.” Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan yaitu rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas. 1. Rasio lancar current ratio
Rasio lancar current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang
segera dapat dijadikan uang ada sekian kali hutang jangka pendek menurut S. Munawir 2007:72. Rasio lancar dihitung sebagai berikut :
Rumus : 100
s liabilitie
current assets
current CR
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar
semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 2:1 atau 200 berarti 2 aktiva lancar mampu menutupi 1
hutang lancar. Artinya, dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada dititik aman dalam jangka pendek.
2. Rasio cepat quick ratio Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid likuid asset . Quick Ratio yang kurang dari 100 dianggap kurang baik
likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan. Mereka menghendaki perusahaan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
tersebut mampu menyediakan alat – alat likuid yang memadai untuk mengetahui
kewajiban jangka pendeknya. Rumus :
100
s liabilitie
current inventory
asset current
QR 3. Rasio kas cash ratio
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga, hal inilah yang menyebabkan analisa laporan keuangan perlu melihat Cash Ratio.
Bertambah tingginya cash ratio, berarti jumlah uang tunai yang tersedia makin semakin besar, sehingga pelunasan hutang pada saatnya tidak akan mengalami
kesulitan. Rumus :
100 sec
s
liabilitie current
urities marketable
cash Cr
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga
Acid Test Ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1.
2.3 Teori Sinyal