commit to user 11
Dalam lingkungan keluargapun belum tentu digunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar. Bahkan dalam pembicaraan antara anak
dengan orang tua sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa tetapi basa ngoko saja. Hal ini juga mendidik siswa untuk berbudaya tidak
saling menghormati antar sesama manusia. Orang tua yang berpendidikan baik, seharusnya mengajarkan anak untuk berbahasa Jawa, terutama ketika
berbicara dengan orang yang derajatnya lebih kita hormati. Untuk itu dalam rangka memasyarakatkan bahasa Jawa, diharapkan semua pihak baik
sekolah, orang tua dan masyarakat menjadi bagian yang saling mendukung terjadinya budaya berbahasa Jawa dengan baik dan benar. Dengan kondisi
demikian, maka budi pekerti siswa akan terdorong umtuk semakin maju. Selain itu akan timbul budaya saling menghormati dan menghargai antar
sesama manusia.
2. Model Pembelajaran Problem Based Laerning PBL
a. Hakikat Pembelajar
Belajar dan mengajar pada dasarnya merupakan dua konsep yang tak terpisahkan yang membentuk suatu proses interaksi antara guru dengan siswa
dalam rangka mencapai tujuan yaitu perubahan tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu ke
arah yang lebih baik melalui pengalaman dan latihan. Sedangkan mengajar merupakan usaha seorang guru untuk menyampaikan pengetahuan atau
informasi kepada siswa. Belajar dan mengajar dianggap sebagai proses karena di dalamnya terdapat interaksi hubungan timbal balik antara guru dan siswa
Proses itulah yang disebut pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia 2002:17 kata pembelajaran
adalah kata benda yang diartikan sebagai proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menurut Nana Sudjana 2009:28 adalah
kegiatan mengatur dan mengorganisasikan lingkungan di sekitar siswa yang dapat mendorong dan memudahkan minat siswa melakukan kegiatan belajar.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik 1999:57 pembelajaran adalah suatu
commit to user 12
kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan pengertian belajar adalah suatu proses yang sengaja menciptakan seseorang dalam suatu lingkungan tertentu sehingga terjadi proses dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa melalui prosedur tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada intinya belajar adalah
perubahan menuju perkembangan ke arah yang lebih baik.
b. Model Problem Based Learning
Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan oleh model atau metode mengajar yaitu bagaimana cara guru menyampaikan materi
yang akan diajarkan. Secara harfiah metode method berarti “cara”. Dalam
pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep secara sistematis. Nana Sudjana 2009:76 mengemukakan bahwa “Metode mengajar ialah suatu cara atau teknis yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Winataputra dalam Sugiyanto 2008:7 mengemukakan bahwa
”Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pencanan pembelajaran dan para pengajar dalam mencanangkan dan melaksanaka
aktivitas pembelajaran”. Dalam proses pembelajaran di sekolah, pada hakekatnya yang
berperan aktif adalah siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian, metode mengajar seharusnya beralih dari lectur-based
commit to user 13
format menjadi student-active approach atau student-centered instruction. Salah satu bentuk pembelajaran yang menerapkan student-active approach atau
student-centered instruction adalah model Problem Based Learning PBL. Dengan adanya penerapan model Problem Based Learning yang merupakan
model pembelajaran inovatif, peran guru sebagai pendidik harus bisa membangkitkan minat belajar siswa, motivasi belajar dan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya yang masih
menerapkan metode konvensional ceramah. Menurut Nana Sudjana 2009:85, “praktek model pembelajaran
pemecahan masalah berdasarkan tujuan dan bahan pengajaran, guru menjelaskan apa yang harus dicapai siswa dan kegiatan belajar yang harus
dilaksanakannya langkah- langkahnya”. Melalui ceramah dan alat bantu atau
demonstrasi, guru menjelaskan konsep, prinsip, hukum, kaidah, dan yang sejenisnya, bersumber dari bahan yang harus diajarkannya. Beri kesempatan
bertanya bila siswa belum jelas mengenai konsep, prinsip, hukum, kaidah yang telah dijelaskan tersebut, dan guru merumuskan masalah dalam bentuk
pertanyaan. Masalah yang diajukan bisa dalam bentuk penerapan konsep, prinsip,
hukum, kaidah tersebut, bisa pula dalam bentuk proses bagaiman konsep atau prinsip tersebut beroperasi. Guru bersama siswa menentukan jawaban
sementara terhadap masalah tersebut. Menentukan jawaban sementara, sebaiknya guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa
agar siswa sendiri secara bersama merumuskan dugaan jawaban tersebut. Guru lebih berperan memberikan arahan dan membimbing pendapat siswa.Tahap
selanjutnya, siswa diminta mencari informasi, keterangan, bahan, data, dan lain-lain yang diperlukan untuk menguji jawaban terhadap masalah di atas
untuk membuktikan apakah dugaan atau jawaban sementara yang telah dirumuskannya itu benar atau salah. Mencari data dan informasi tersebut bisa
dilakukan secara individual, bisa pula secara kelompok. Biasanya dilakukan lebih baik jika dalam bentuk kelompok agar terjadi diskusi di kalangan siswa.
commit to user 14
Sedangkan menu rut Anies 2003, “Model problem-based learning
adalah suatu metode instruksional yang mempunyai ciri-ciri penggunaan masalah nyata sebagai konteks siswa yang mempelajari cara berpikir kritis
serta keterampilan dalam memecahkan masalah”. Problem Based Learning PBL merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung
dalam suatu mata pelajaran yang memerlukan praktek. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model Problem
Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dengan masalah nyata yang sesuai minat dan perhatiannya, sehingga motivasi
dan rasa ingin tahu menjadi meningkat. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mengembangkan cara berfikir dan keterampilan yang lebih tinggi.
c. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning PBL