Lokasi dan Waktu Penelitian

botol, kemudian sampel air dimasukkan. Sampel air dibiarkan meluber sampai kira-kira 23 volume botol dengan menghindari gelembung menempel pada dinding botol hal yang sama dilakukan untuk pengambilan sampel air dengan botol BOD untuk analisa DO. Selanjutnya air dalam botol duran dikeluarkan 10 nya untuk menyediakan ruang terhadap ekspansi air nantinya. Setelah ditambahkan 100 µl HgCl 2 , sampel air di tutup dan dikocok sampai terjadi percampuran sempurna kemudian disimpan dalam cool box pada temperatur ruang. Teknik pengambilan sampel ini mengacuh pada SOP DOE Carbon Dioxide System in Sea Water DOE 1994 Lampiran 1. Sampel air laut di stasiun Laut Banda diambil pada kisaran tekanan 5 –4300 dbar sebanyak 15 sampel masing-masing pada tekanan 5, 50, 75, 100, 200, 300, 450, 750, 1250, 1500, 2000, 2500, 3000, 3500 dan 4300 dbar. Sedangkan di stasiun Selat Ombai, sampel diambil pada kisaran tekanan 5 –1500 dbar sebanyak 22 sampel masing-masing pada tekanan 5, 25, 50, 75, 100, 125, 150, 200, 300, 350, 450, 550, 650, 750, 800, 900, 1000, 1100, 1200, 1300, 1400, dan 1500 dbar.

3.3.3.2 Teknik Penanganan Sampel handling

Sampel air untuk penentuan nilai DIC dan TA, dianalisis di laboratorium Service National d’Analyse de Parametres Oceanique du CO 2 , IPSL – UPMC, Paris. Sebelum dikirimkan melalui kapal laut, sampel terlebih dahulu diatur dalam cool box yang ditambahkan steroform pada bagian dasar, samping dan atas botol, sehingga botol-botol sampel berada dalam posisi rapat antara satu dengan lainnya. Namun sebelumnya, sampel-sampel telah tandai berdasarkan layer dan stasiun asal untuk mempermudah proses analisis lebih lanjut. Penutup botol dipastikan tertutup rapat untuk menghindari terjadinya pertukaran gas dalam botol dan udara. Sampel-sampel kemudian diletakkan dalam ruangan yang dingin namun tidak sampai beku, untuk menghindari terlepasnya gas CO 2 ke udara.

3.4 Analisa Laboratorium

3.4.1 Penentuan DIC TCO 2 Total dissolved inorganic carbon DIC yang terkandung dalam air laut dapat diekspresikan sebagai berikut : 2 2 3 3                  DIC CO HCO CO dimana, 3      HCO dan 2 3      CO = total konsentrasi yang terlarut dalam larutan µmol.kg -1 , 2 CO     = total konsentrasi karbon dioksida yang tidak terionisasi, yaitu 2 3 H CO dan 2 CO µmol.kg -1 . Beberapa contoh air laut dimasukkan ke dalam suatu wadah dimana air laut tersebut diasamkan dan dihilangkan dengan gas-gas non reaktif. Endapan kalsium karbonat 3 CaCO merupakan faktor pengganggu dalam metode ini. Banyaknya 2 CO dari aliran gas dapat ditentukan dengan mengabsorpsi 2 CO yang terkandung dalam ethanolamine dan asam hydroxyethylcarbamic yang terbentuk dari hasil titrasi kolometrik. pH larutan dapat diketahui dengan mengukur absorbansi atau transmisinya menggunakan indikator thymolphthalein pada panjang gelombang 610 nm. Ion hidroksida dihasilkan dari aliran kolometer yang berfungsi untuk menjaga stabilisasi transmisiabsorbansi nilai konstanta larutan. Persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam larutan dapat diekspresikan sebagai berikut :     2 2 2 2 2 2 CO HO CH NH HO CH NHCOO H      dan + - 2 H +OH H O  Ion hidroksida yang bereaksi dengan katoda dihasilkan dari ionisasi air, sebagaimana diekspresikan sebagai berikut,   - - 2 2 g 1 H O+e H +OH 2  1 2 1 2