Membangun Loyalitas Loyalitas Pelanggan.

108 Gambar 2.15. Proses Perkembangan Pelanggan Sumber : Kotler, Keller, 2009

2.5.10. Membangun Loyalitas

Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang. Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus Potensi Prospek Pelangan pertama kali Pelanggan berulang Klien Anggot a Advoka t Mitra Prospek yang Di diskualifikasi Pelanggan Tidak Aktif atau Mantan Pelanggan 109 memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam. Sekelompok peneliti melihat kegiatan membangun retensi dengan menambah manfaat keuangan, manfaat sosial, atau ikatan struktural. Sub-bab berikut menjelaskan empat jenis kegiatan pemasaran penting yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas dan retensi. Berinteraksi dengan Pelanggan. Mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen hubungan pelanggan. Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme berkelanjutan yang membuat manajer senior dapat terus terhubung dengan umpan balik pelanggan dari lini depan. Contohnya : - MBNA, raksasa kartu kredit, meminta semua eksekutif mendengarkan percakapan telepon di area layanan pelanggan atau unit pemulihan pelanggan. - Chicken of the Sea mempunyai 80.000 anggota di Mermaid Club-nya, kelompok pelanggan inti yang mendapatkan kupon dan penawaran khusus. Sebagai imbalannya, anggota klub memberikan umpan balik berharga tentang apa yang dilakukan dan akan dilakukan perusahaan. Ketika perusahaan mempertimbangkan peluncuran ikan putih kalengan, para anggota langsung menolak konsep produk itu dan perusahaan akhirnya batal meluncurkannya. Tetapi mendengarkan hanyalah sebagian dari cerita. Penting pula untuk menjadi advokat pelanggan dan, sebisa mungkin, memandang masalah dari sisi pelanggan, memahami sudut pandang mereka. Kualitas layanan USAA Insurance yang legendaris memberikan kepuasan pelanggan tertinggi di industri. Pelanggan USAA sering menceritakan kisah tentang bagaimana perusahaan memperhatikan 110 mereka, bahkan menasihati mereka untuk tidak mengambil lebih banyak asuransi daripada yang mereka butuhkan. Dengan tingkat kepercayaan seperti itu, USAA menikmati tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi dan peluang lintas penjualan yang signifikan.. Catatan Pemasaran: Menciptakan Pelanggan Pewarta menggambarkan enam kiat pamungkas untuk menciptakan pelanggan yang memiliki rasa yang sangat begitu kuat terhadap perusahaan dan merek sehingga mereka bertindak jauh lebih dari sekedar membeli dan mengkonsumsi produk dan jasa mereka. Mengembangkan program Loyalitas. Dua program loyalitas pelanggan yang dapat ditawarkan perusahaan adalah program frekuensi dan program pemasaran klub. Program frekuensi FP—Frequency program dirancang untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang sering membeli dan dalam jumlah besar. Program ini dapat membantu membangun loyalitas jangka panjang dengan pelanggan CLV tinggi, menciptakan peluang lintas penjualan dalam proses. Dipelopori oleh maskapai penerbangan, hotel, dan perusahaan kartu kredit, kini FP dipakai oleh berbagai jenis bisnis lainnya. Sebagai contoh, sekarang sebagian besar rantai supermarket menawarkan kartu klub harga, yang memberikan diskon atas barang- barang tertentu kepada pelanggan. Umumnya, perusahaan pertama yang memperkenalkan FP dalam industri mendapatkan manfaat terbanyak, terutama jika pesaing lambat merespons. Setelah pesaing merespons, FP bisa menjadi beban keuangan bagi semua perusahaan yang menawarkannya, tetapi beberapa perusahaan lebih efisien dan kreatif dalam mengelola FP. 111 Program keanggotaan klub Club membership program bisa terbuka bagi semua orang yang membeli produk atau jasa, atau hanya terbatas bagi kelompok yang berminat atau mereka yang bersedia membayar sejumlah kecil iuran. Meskipun klub terbuka baik untuk membangun database atau menangkap pelanggan dari pesaing, klub keanggotaan yang terbatas merupakan pembangun loyalitas jangka panjang yang lebih kuat. Iuran dan syarat keanggotaan menutup pintu bagi orang-orang yang hanya mempunyai minat singkat terhadap produk perusahaan agar tidak bergabung. Klub ini menarik dan mempertahankan pelanggan yang menghasilkan sebagian besar bisnis. Mempersonalisasikan Pemasaran. Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya, perusahaan yang cerdas mengubah pelanggan mereka menjadi klien. Satu perbedaan yang berhasil disimpulkan adalah: Institusi mungkin tidak mengenal nama pelanggan; tetapi perusahaan harus mengenal nama kliennya. Pelanggan dilayani sebagai bagian dari massa atau bagian dari segmen yang lebih besar; klien dilayani berdasarkan basis perorangan. Pelanggan dilayani oleh semua orang yang kebetulan bertugas; klien dilayani oleh profesional yang ditugaskan khusus untuk mereka. Menciptakan Ikatan Institusional. Perusahaan dapat memasok pelanggan dengan peralatan khusus atau hubungan komputer yang membantu pelanggan mengelola pesanan, penggajian, dan persediaan. Pelanggan tidak terlalu terbujuk untuk beralih ke pemasok lain jika peralihan itu melibatkan biaya modal tinggi, biaya riset tinggi, atau hilangnya diskon pelanggan setia. Salah satu contoh yang bagus 112 adalah McKesson Corporation, grosir farmasi terkemuka, yang menginvestasikan jutaan dolar dalam kemampuan EDI untuk membantu apotek independen mengelola persediaan, proses input-pesanan, dan ruang rak. Contoh lainnya adalah Milliken Company, yang menyediakan program piranti lunak khusus, riset pemasaran, pelatihan penjualan, dan arahan penjualan kepada pelanggan setianya. Memenangkan Kembali. Tanpa melihat sifat kategori atau seberapa keras perusahaan dapat mencoba, kita tidak dapat mencegah beberapa pelanggan tidak aktif atau keluar. Tantangannya adalah mengaktifkan kembali pelanggan yang tidak puas melalui strategi pemenangan kembali. Sering kali lebih mudah untuk menarik kembali mantan pelanggan karena perusahaan mengetahui nama dan sejarah mereka daripada menemukan pelanggan baru. Kuncinya adalah menganalisis penyebab keberalihan pelanggan melalui wawancara pada saat pelanggan itu keluar dan survei pelanggan yang hilang, serta hanya berusaha memenangkan kembali mereka yang mempunyai potensi laba kuat. Kotler, Keller et all, 2009: 134-165

2.5.11. Indikator Loyalitas Pelanggan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Hotel Garuda Plaza Medan

6 50 127

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Rumah Sakit Hidayatullah)

0 9 141

Pelaksanaan bauran pemasaran dan pengaruhnya terhadap ekuitas merek serta implikasinya terhadap loyalitas pelanggan pada perusahaan bakery PT.Jesslyn K Cakes Indonesia cabang Bandung

0 19 1

Pengaruh Kepercayaan Merek Dan Loyalitas Merek Terhadap Ekuitas Merek Pada Pelanggan Boutiqe Distro Gee Eight Bandung

1 21 135

Kajian Ekuitas Merek Ikan Kaleng dan Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran (Studi Kasus di Kota Bogor)

1 79 179

Analisis ekuitas merek coca-cola serta implikasinya terhadap bauran pemasaran(Studi kasus mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung)

0 31 121

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Merek Vespa

1 14 192

Kajian Ekuitas Merek Ikan Kaleng dan Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran (Studi Kasus di Kota Bogor)

5 22 169

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Layanan Purna Jual terhadap Nilai Pelanggan serta implikasinya pada Kepuasan Pelanggan

0 0 11

Pengaruh Psikologi Konsumen, Karakteristik Konsumen Dan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Serta Implikasinya Pada Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pemilik Kendaraan Bermotor Roda Dua Merek Honda di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupa

0 0 12