Upaya Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata mengenai kebijakan berwawasan lingkungan memiliki standar: a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; diantaranya visi, misi dan tujuan sekolah memuat kebijakan sekolah berwawasan lingkungan b Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; diantaranya sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sekolah dasar tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar kebijakan berwawasan lingkungan dalam menjalankan program Adiwiyata. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Monalisa 2013 yang menyimpulkan bahwa Implementasi program Adiwiyata di SMPN 24 Padang meliputi Kebijakan berwawasan lingkungan melalui visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian Hidayati 2013 juga menyimpulkan bahwa keberhasilan Adiwiyata merupakan kerjasama dari semua warga sekolah. Sehingga terbentuk karakter dan budaya yang berwawasan lingkungan bagi warga sekolah dimanapun berada.

5.2 Upaya Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Hasil penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan menunjukkan bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian adiwiyata terkait dengan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan diantaranya: Universitas Sumatera Utara A. Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran dengan Lingkungan Hidup Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa semua sekolah dasar telah mengintegrasikan materi pelajaran dengan lingkungan hidup, sehingga ketika guru mengajar sesuai rencana pembelajaran, maka guru tersebut menyampaikan materi pelajaran serta menghubungkannya dengan lingkungan hidup, seperti dalam menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia, maka guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan agar para siswa bisa lebih paham mengenai lingkungan. Manusia terdiri atas pikiran dan rasa dimana keduanya harus digunakan. Rasa menjadi penting digerakkan terlebih dahulu, untuk membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati. Jika proses penyadaran telah terjadi dan perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup Tamrin, 2008. Pengajaran yang berbasis lingkungan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya lingkungan merupakan bagian terpenting dari sekolah berwawasan lingkungan hidup. B. Mengikutsertakan Orang Tua Siswa Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa terdapat 5 dari 10 sekolah yang telah mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah. Tujuan mengikutsertakan orang tua siswa adalah sebagai pendukung agar Universitas Sumatera Utara kegiatan pembelajaran terhadap lingkungan bisa diajarkan kepada siswa tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Sehingga, dapat membantu para siswa meningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata mengenai pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan memiliki standar: a Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup; diantaranya mengintegrasikan materi pelajaran dengan lingkungan hidup, b Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; diantaranya mengikutsertakan orang tua peserta didik dalam program pembelajaran lingkungan hidup. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sekolah dasar tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dalam menjalankan program Adiwiyata. Sejalan dengan penelitian Monalisa 2013 yang menyimpulkan bahwa program Adiwiyata di SMPN 24 Padang terkait pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, melalui integrasi. Penelitian Adam 2014 juga menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi kebijakan kurikulum berbasis lingkungan hidup pada program Adiwiyata Mandiri di SD Negeri Dinoyo 2 Malang meliputi dari guru, anak didik, serta sarana dan prasarana. Universitas Sumatera Utara

5.3 Upaya Kegiatan Berbasis Partisipatif