Kota  Medan  menunjukkan  bahwa  10  sekolah  tersebut  meraih  nilai  yang  sama yaitu  73,  dimana  nilai  yang  diberikan  sesuai  ketentuan  dari  kriteria  penilian
Adiwiyata  dengan  keadaan  yang  ada  di  setiap  sekolah.  Berdasarkan  penilaian Adiwiyata  menurut  Peraturan  Menteri  Lingkungan  Hidup  Republik  Indonesia
Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata bahwa penetapan suatu sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata tingkat
kabupatenkota apabila mencapai nilai paling  rendah 56  lima puluh enam, yaitu 70  tujuh  puluh  perseratus  dari  total  nilai  paling  tinggi  80  delapan   puluh.
Walaupun  nilai  yang  diperoleh  oleh  masing-masing  sekolah  sama  akan  tetapi secara  keseluruhan  setiap  sekolah  memiliki  pencapaian  yang  berbeda-beda  pada
tiap komponen Adiwiyata.
4.2 Karakteristik Informan
Karakteristik  dari  masing-masing  informan  pada  penelitian  ini,  dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Karakteristik Informan No
Informan Jenis
Kelamin Umur Tahun
Pendidikan
1 Kepala Sekolah SD
Negeri 064020 Laki-Laki
50 Tahun S1
2 Kepala sekolah SD
Negeri 064956 Perempuan
53 Tahun S1
3 Kepala Sekolah SD
Negeri 060927 Perempuan
55 Tahun S1
4 Kepala Sekolah SD
Negeri 060928 Perempuan
57 Tahun S1
5 Guru SD Negeri
064034 Perempuan
44 Tahun S1
6 Kepala Sekolah SD
Negeri 064969 Perempuan
51 Tahun S1
Universitas Sumatera Utara
7 Wakil Kepala Sekolah
SD Swasta Kemala Bhayangkari 1
Perempuan 43 Tahun
S1
8 Kepala sekolah SD
Swasta Islam Terpadu Siti Hajar
Laki-Laki 37 Tahun
S2
9 Wakil Kepala sekolah
SD Swasta Al Azhar Laki-Laki
27 Tahun S1
10 Wakil Kepala sekolah
SD Swasta Ummi Fatimah
Perempuan 50 Tahun
S1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 informan, yang terdiri dari 1 informan kepala sekolah SDN No. 064020
yang berusia 50 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah SDN No. 064569 yang berusia 53 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah
SDN No. 060927 yang berusia 55 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah  SDN  No.  060928  yang  berusia  57  tahun  dengan  pendidikan  S1,  1
informan guru SDN No. 064034 yang berusia 44 tahun dengan pendidikan S1,  1 informan  kepala  sekolah  SDN  No.  064969  yang  berusia  51  tahun  dengan
pendidikan  S1,  1  informan  Wakil  Kepala  Sekolah  SD  Swasta  Kemala Bhayangkari  1  yang  berusia  43  tahun  dengan  pendidikan  S1,  1  informan  Kepala
sekolah  SD  Swasta  Islam  Terpadu  Siti  Hajar  yang  berusia  37  tahun  dengan pendidikan  S2,  1  informan  Wakil  Kepala  sekolah  SD  Swasta  Al  Azhar  yang
berusia 27 tahun dengan pendidikan S1, dan 1 informan Wakil Kepala sekolah SD Swasta Ummi Fatimah yang berusia 50 tahun dengan pendidikan S1.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil  Wawancara  Upaya  untuk  Pencapaian  Adiwiyata  pada  Sekolah
Dasar di Kota Medan Tahun 2015 4.3.1   Pernyataan  Informan  dalam  Pencapaian  Penghargaan  Adiwiyata
mengenai Kebijakan Berwawasan Lingkungan di Sekolah
Berdasarkan  hasil  wawancara  terhadap  informan  dapat  diketahui  bahwa masing-masing  sekolah  telah  melakukan  berbagai  upaya  dalam  pencapaian
Adiwiyata  terkait  dengan  kebijakan  berwawasan  lingkungan  diantaranya membuat  visi  atau  misi  sekolah  yang  mengarah  pada  sekolah  berwawasan
lingkungan dan menyediakan pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang terkait dengan  perlindungan  dan  pengelolaan  lingkungan  hidup.  Berikut  ini  adalah
pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan: a
Informan 1 Berdasarkan  pernyataan  informan  1  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  melaksanakan  kebijakan  berwawasan  lingkungan  dengan membuat  visi  sekolah  yang  mengarah  pada  sekolah  berwawasan
lingkungan,  dimana  visi  sekolah  tersebut  adalah  “Menciptakan  generasi penerus  yang  beriman,  bertaqwa,  berprestasi  dan  peduli  lingkungan”.
Selain  itu,  pihak  sekolah  juga  mengalokasikan  anggaran  bagi  kegiatan yang  terkait  dengan  lingkungan  hidup  sesuai  kebijakan  sekolah  tersebut
seperti  penyediaaan  peralatan  kebersihan  dan  pembelian  bibit  tanaman untuk taman sekolah.
Universitas Sumatera Utara
b Informan 2
Berdasarkan  pernyataan  informan  2  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  melaksanakan  kebijakan  berwawasan  lingkungan  adalah
visi  dan  misi  sekolah  telah  memuat  tentang  lingkungan.  Hal  ini ditunjuk
kan  dari  visi  sekolah  yaitu  “Mewujudkan  sarana  belajar  yang memadai dan menyenangkan agar tercapai kegiatan belajar mengajar yang
efektif,  efisien  dan  berbudaya  lingkungan”  dan  salah  satu  misi  sekolah adalah  “Membina  dan  memupuk  generasi  penerus  bangsa  yang  mampu
melestarikan  lingkungan”.  Selain  itu,  pihak  sekolah  juga  telah mengalokasikan  anggaran  untuk  kegiatan  yang  terkait  dengan  lingkungan
hidup  seperti  pembuatan  kolam  ikan  dan  untuk  keperluan  tanaman  di sekolah.
c Informan 3
Berdasarkan  pernyataan  informan  3,  pihak  sekolah  belum  sepenuhnya melaksanakan  upaya  dalam  kebijakan  berwawasan  lingkungan.  Hal  ini
ditunjukkan  dengan  visi  sekolah  sebagai  berikut “Menjadikan  warga
sekolah  yang  berprestasi  dalam  ilmu  pengetahuan,  beriman,  bertaqwa, teladan  dalam  sikap
”.  Visi  sekolah  tersebut  belum  mengarah  pada lingkungan,  begitu  pula  dengan  misi  sekolah  yang  masih  umum.  Namun,
upaya  untuk  mengalokasikan  anggaran  terhadap  kegiatan  yang  berkaitan dengan  lingkungan,  pihak  sekolah  telah  menyediakan  anggaran  untuk
perbaikan taman di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
d Informan 4
Berdasarkan  pernyataan  informan  4,  pihak  sekolah  belum  sepenuhnya melaksanakan  upaya  dalam  kebijakan  berwawasan  lingkungan.  Hal  ini
ditunjukkan  dengan  visi  sekolah  sebagai  berikut “Mewujudkan  manusia
yang berilmu, beriman, bertaqw a, trampil dan berpikir kritis”. Visi sekolah
tersebut  belum  mengarah  pada  lingkungan,  begitu  pula  dengan  misinya. Namun,  pihak  sekolah  telah  mengalokasikan  anggaran  untuk  pengadaan
ruang terbuka hijau di sekolah. e
Informan 5 Berdasarkan  pernyataan  informan  5  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  melaksanakan  kebijakan  berwawasan  lingkungan  adalah dengan membuat salah satu misi sekolah yang mengarah pada lingkungan
yaitu “Menumbuh  kembangkan  potensi  siswa  dalam  bidang,  kesenian,
olah raga, keag amaan, kepedulian sosial dan lingkungan hidup”. Selain itu
pihak  sekolah  juga  telah  mengalokasikan  anggaran  untuk  kegiatan menanam bunga dan pembelian bibit tanaman di sekolah.
f Informan 6
Berdasarkan  pernyataan  informan  6,  pihak  sekolah  belum  sepenuhnya melaksanakan  upaya  dalam  kebijakan  berwawasan  lingkungan.  Hal  ini
ditunjukkan  dengan  visi  sekolah  sebagai  berikut  “Menjadi  sekolah  yang favorit di masyarakan yang unggul dalam prestasi dan IMTAQ” . Namun,
pengalokasian  anggaran  bagi  kegiatan  yang  terkait  dengan  lingkungan hidup  telah  disediakan  oleh  pihak  sekolah  seperti  anggaran  untuk
Universitas Sumatera Utara
penyediaan  peralatan  kebersihan  serta  biaya  untuk  pengangkutan  sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan.
g Informan 7
Berdasarkan  pernyataan  informan  7  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan yaitu  visi
dan  misi  sekolah  telah  memuat  tentang  lingkungan.  Hal  ini  ditunjukkan dari visi sekolah yaitu
“Unggul dalam prestasi berdasarkan iman, ilmu dan taqwa  serta  berwawasan  lingkunga
n”  dan  salah  satu  misi  sekolah  adalah “Menumbuh  kembangkan  kepedulian  terhadap  lingkungan”.  Selain  itu,
pengalokasian  anggaran  bagi  kegiatan  yang  terkait  dengan  lingkungan hidup  juga  telah  disediakan  oleh  pihak  sekolah  salah  satunya  untuk
pembibitan tanaman. h
Informan 8 Berdasarkan  pernyataan  informan  8,  pihak  sekolah  belum  sepenuhnya
melaksanakan  upaya  dalam  kebijakan  berwawasan  lingkungan,  dimana salah satu misi sekolah adalah  “Alam sebagai sumber pembelajaran”. Hal
ini menunjukkan misi sekolah tersebut masih memuat secara umum, belum mengarah  pada  sekolah  berwawasan  lingkungan,  begitu  pula  dengan  visi
sekolah.  Namun,  pihak  sekolah  telah  mengalokasikan  anggaran  untuk perawatan  harian  tanaman  dan  pohon-pohon  juga  dipangkas  secara
periodik.
Universitas Sumatera Utara
i Informan 9
Berdasarkan  pernyataan  informan  9  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  melaksanakan  kebijakan  berwawasan  lingkungan  adalah
dengan membuat salah satu misi sekolah yang mengarah pada lingkungan yaitu
“Menumbuh  kembangkan  rasa  cinta  terhadap  lingkungan”.  Selain itu, pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan
juga telah disediakan oleh yayasan, salah satunya untuk penataan tanaman dan lingkungan sekitar sekolah.
j Informan 10
Berdasarkan  pernyataan  informan  10,  pihak  sekolah  belum  sepenuhnya melaksanakan  upaya  dalam  kebijakan  berwawasan  lingkungan.  Hal  ini
ditunjukkan  dengan  visi  sekolah  sebagai  berikut  “Menjadikan  sekolah yang  dapat  menghasilkan  generasi  penerus  yang  ber-IMTAQ,  menguasai
IPTEK,  dan  berperilaku  hidup  sehat”.  Hal  ini  menunjukkan  visi  sekolah tersebut  masih  memuat  secara  umum,  belum  mengarah  pada  sekolah
berwawasan  lingkungan,  begitu  pula  dengan  misi  sekolah.  Namun, pengalokasian  anggaran  bagi  kegiatan  yang  berterkaitan  dengan
lingkungan  telah  disediakan  oleh  pihak  sekolah  seperti  penyediaan  alat perlengkapan kebersihan sekolah.
Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara menunjukkan  bahwa  5  dari  10  sekolah  dasar  telah  memiliki  visi  ataupun  misi
yang  mengarah  pada  sekolah  berwawasan  lingkungan.  Kemudian,  untuk
Universitas Sumatera Utara
pengalokasian anggaran sekolah pada kegiatan  yang terkait dengan  perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah disediakan di 10 sekolah tersebut.
4.3.2  Pernyataan  Informan  dalam  Pencapaian  Penghargaan  Adiwiyata mengenai Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan di Sekolah
Berdasarkan  hasil  wawancara  terhadap  informan  dapat  diketahui  bahwa masing-masing  sekolah  telah  melakukan  berbagai  upaya  dalam  pencapaian
Adiwiyata terkait dengan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan diantaranya melalui pengintegrasian materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan
lingkungan  hidup  dan  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan pembelajaran  mengenai  lingkungan  di  sekolah.  Berikut  ini  adalah  pernyataan
yang disampaikan oleh masing-masing informan: a
Informan 1 Berdasarkan  pernyataan  informan  1  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru  telah  menghubungkan  pelajaran  yang  disampaikan  kepada  siswa
dengan  lingkungan  hidup,  kemudian  dimana  para  siswa  menuangkan  apa yang  telah  dipelajari  di  kelas  dengan  membuat  suatu  puisi  ataupun  karya
seni bertema lingkungan serta pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  mengenai  lingkungan  di  sekolah
seperti saat melakukan kegiatan yang bertema lingkungan di luar sekolah, pihak sekolah mengikutsertakan orang tua siswa untuk mendampingi anak-
anaknya.
Universitas Sumatera Utara
b Informan 2
Berdasarkan  pernyataan  informan  2  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para
guru  telah  menghubungkan  setiap  mata  pelajaran  yang  disampaikan dengan  lingkungan  hidup.  Tetapi,  pihak  sekolah  belum  mengikutsertakan
orang  tua  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  mengenai  lingkungan  di sekolah  dikarenakan  pihak  sekolah  mengalami  kesulitan  untuk  mengajak
para orang tua siswa untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. c
Informan 3 Berdasarkan  pernyataan  informan  3  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru  telah  menghubungkan  setiap  mata  pelajaran  yang  disampaikan
dengan  lingkungan.  Tetapi,  pihak  sekolah  belum  mengikutsertakan  orang tua  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  mengenai  lingkungan  di  sekolah
sekolah. d
Informan 4 Berdasarkan  pernyataan  informan  4  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru telah menghubungkan pelajaran dengan lingkungan hidup. Selain itu,
pihak  sekolah  juga  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
e Informan 5
Berdasarkan  pernyataan  informan  5  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para
guru  telah  menghubungkan  pelajaran  dengan  lingkungan,  seperti  saat menyampaikan materi pelajaran guru selalu mengingatkan bahwa tanaman
itu juga memiliki kehidupan sama seperti manusia sehingga siswa semakin mengerti  akan  pentingnya  menjaga  dan  mencintai  lingkungan.  Tetapi,
pihak  sekolah  belum  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah.
f Informan 6
Berdasarkan  pernyataan  informan  6  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para
guru  telah  menghubungkan  pelajaran  dengan  lingkungan.  Tetapi,  pihak sekolah  belum  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan
pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah. g
Informan 7 Berdasarkan  pernyataan  informan  7  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru  telah  membuat  Rencana  Pembelajaran  yang  telah  diintegrasikan
dengan  Adiwiyata  dan  kurikulum,  sehingga  ketika  guru  mengajar  sesuai rencana  pembelajaran  maka  guru  tersebut  memasukkan  materi  Adiwiyata
didalamnya  dan  setiap  guru  sudah  paham  untuk  mengintegrasikan kurikulum pembelajaran dengan Adiwiyata. Selain itu, pihak sekolah juga
Universitas Sumatera Utara
mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan  di  sekolah  seperti  para  orang  tua  siswa  ikut  berpartisipasi
dengan menyediakan tanaman ataupun tanah dari rumah untuk sekolah. h
Informan 8 Berdasarkan  pernyataan  informan  8  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru  menghubungkan  pelajaran  dengan  Al-
Qur’an  dan  juga  lingkungan serta pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan
mengenai lingkungan sekolah seperti ikut bergotong-royong di sekolah. i
Informan 9 Berdasarkan  pernyataan  informan  9  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru telah menghubungkan  beberapa pelajaran dengan lingkungan  seperti
bagaimana  caranya  membuat  lingkungan  tetap  terjaga,  kemudian  apa peranan dari tumbuhan-tumbuhan dan pepohonan, kemudian mengajarkan
siswa perbedaan tempat yang asri dengan yang tidak asri. Selain itu, pihak sekolah  juga  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan  kegiatan
gotong-royong di sekolah. j
Informan 10 Berdasarkan  pernyataan  informan  10  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pelaksanaan  kurikulum  berbasis  lingkungan  adalah  para guru  telah  menghubungkan  pelajaran  dengan  lingkungan  hidup.  Tetapi,
Universitas Sumatera Utara
pihak  sekolah  belum  mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah.
Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara menunjukkan bahwa semua sekolah dasar telah mengintegrasikan materi pelajaran
dengan  lingkungan  hidup.  Kemudian,  terdapat  5  dari  10  sekolah  yang  telah mengikutsertakan  orang  tua  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  mengenai
lingkungan di sekolah.
4.3.3   Pernyataan  Informan  dalam  Pencapaian  Penghargaan  Adiwiyata
mengenai Kegiatan Berbasis Partisipatif di Sekolah
Berdasarkan  hasil  wawancara  terhadap  informan  dapat  diketahui  bahwa masing-masing  sekolah  telah  melakukan  berbagai  upaya  dalam  pencapaian
Adiwiyata terkait
dengan kegiatan
berbasis partisipatif,
diantaranya mengembangkan
kegiatan ekstrakurikuler
dengan lingkungan
hidup, memanfaatkan  lahan  dan  fasilitas  sekolah,  adanya  kreativitas  dan  inovasi  warga
sekolah  serta  mengikuti  aksi  lingkungan  hidup  yang  dilakukan  oleh  pihak  luar. Berikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan:
a Informan 1
Berdasarkan  pernyataan  informan  1  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  melalui
pengembangkan  kegiatan  ekstrakurikuler  pramuka  dengan  mengajarkan lingkungan  di  dalamnya,  memanfaatkan  lahan  sekolah  dengan  menanam
berbagai  jenis  pohon  dan  tanaman,  adanya  kreativitas    siswa  seperti gantungan  tanaman  di  depan  ruang  kelas,  serta  mengikuti  kegiatan  aksi
Universitas Sumatera Utara
lingkungan  hidup  yang  dilakukan  oleh  pihak  luar  mengenai  daur  ulang sampah.
b Informan 2
Berdasarkan  pernyataan  informan  2  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  dengan
mengembangkan  kegiatan  ekstrakurikuler  seperti  melaksanakan  kegiatan jum’at  bersih,  memanfaatkan  lahan  sekolah  dengan  menanam  tanaman
sayuran  seperti  kangkung  dan  singkong,  membuat  kolam  ikan  di  sekolah serta  adanya  kreativitas  siswa  dalam  memanfaatkan  barang  bekas  seperti
pembuatan  pot  bunga  dari  botol  air  mineral.  Tetapi,  pihak  sekolah  belum mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar.
c Informan 3
Berdasarkan  pernyataan  informan  3  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  dengan
mengembangkan  kegiatan  ekstrakurikuler  seperti  melaksanakan  kegiatan jum’at  bersih,  memaksimalkan  pemanfaatan  lahan  untuk  lingkungan
seperti  menanam  tanaman  di  halaman  sekolah,  mengikuti  kegiatan sosialisasi  mengenai  lingkungan  yang  dilakukan  oleh  pihak  luar.  Namun,
pembuatan hasil karya atau kreativitas warga sekolah belum dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan alasan halaman sekolah yang terbatas.
d Informan 4
Berdasarkan  pernyataan  informan  4  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  melalui
Universitas Sumatera Utara
penyampaian  pengetahuan  mengenai  lingkungan  kepada  siswa  pada  saat mengikuti  kegiatan  ekstrakurikuler  di  sekolah,  memanfaatkan  lahan  yang
ada untuk ruang hijau walaupun  dengan keterbatasan lokasi sekolah yang sempit, memanfaatkan  koran  bekas  menjadi  peta,  dan  mengikuti  kegiatan
kebersihan dengan masyarakat setempat. e
Informan 5 Berdasarkan  pernyataan  informan  5  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  dengan menyampaikan  materi  lingkungan  ketika  kegiatan  ekstrakurikuler  di
sekolah,  manfaatkan  lahan  sekolah  untuk  menanam  tanaman  yang  dapat membuat  sekolah  jadi  lebih  rindang  dan  lebih  hijau.  Selain  itu,  pihak
sekolah juga membuat taman sekolah, memanfaatkan botol-botol bekas air mineral  menjadi  pot  bunga  serta  mengikuti  kegiatan  dan  perlombaan
sekolah sehat yang diselenggarakan oleh pihak luar. f
Informan 6 Berdasarkan  pernyataan  informan  6  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  melalui penggabungan  antara  kegiatan  ekstrakurikuler  dengan  kegiatan  yang
berkaitan  dengan  lingkungan,  memanfaatkan  lahan  sekolah  untuk menanam tanaman sekitar sekolah, adanya kreativitas siswa yang biasanya
di  tempel  di  mading  sekolah.  Namun,  pihak  sekolah  belum  pernah mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
g Informan 7
Berdasarkan  pernyataan  informan  7  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  melalui
pengembangan  kegiatan  ekstrakurikuler  di  sekolah  seperti  mengadakan program  jum’at  bersih.  Program  jum’at  bersih  adalah  kegiatan
pemeriksaan  kebersihan  diri  para  siswa  seperti  pemeriksaan  kuku  serta kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu sekolah  memiliki  fasilitas  yang
dimanfaatkan seperti ruang musholla, ruang klinik, ruangan lab, ruang tari dan    ruang  angklung.  sekolah  tersebut  juga  memiliki  tanaman  obat
keluarga serta kolam ikan  sebagai sarana untuk  Adiwiyata. Terdapat juga hasil    kreativitas  yang  di  hasilkan  oleh  siswa  dari  pemanfaatan  barang
bekas  menjadi  barang  berguna  seperti  pemanfaatan  pipet  dapat  di  buat menjadi  bunga  dan  botol-botol  air  mineral  juga  dijadikan  sebagai  pot
bunganya. Sekolah tersebut juga mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang  dilakukan  oleh  pihak  luar  yang  bertema  cinta  lingkungan  dan
program penghijauan serta menumbuhkan kesadaran untuk bagaimana bisa melestarikan lingkungan dalam bentuk perkemahan.
h Informan 8
Berdasarkan  pernyataan  informan  8  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  melalui
dengan  membuat  peraturan  denda  untuk  siswa  yang  ketahuan  membuang sampah  sembarangan,  memanfaatkan  lahan  sekolah  dengan  tanaman-
tanaman hijau di pekarangan sekolah, membuat prakarya dari bahan-bahan
Universitas Sumatera Utara
bekas  juga  alat  perkusi  dari  bahan  bekas.  Namun,  pihak  sekolah  belum pernah  mengikuti  kegiatan  aksi  lingkungan  hidup  yang  dilakukan  oleh
pihak luar. i
Informan 9 Berdasarkan  pernyataan  informan  9  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  dengan mengadakan  ekstrakurikuler  yang  mengarah  pada  lingkungan,  seperti
membuat  keterampilan  siswa  untuk  memanfaatkan  barang-barang  bekas, sehingga  adanya  dihasilkan  kreativitas  dan  inovasi  warga  sekolah  dalam
bentuk  hasil  karya  pemanfaatan  botol  air  mineral  menjadi  bunga  hias, kemudian  pihak  sekolah  juga  memanfaatkan  lahan  sekolah  dengan
menanam  pohon-pohon  dan  apotik  hidup,  serta  pihak  sekolah  juga mengikuti  kegiatan  aksi  lingkungan  sosialisasi  tanam  seribu  pohon  yang
dilakukan oleh pihak luar. j
Informan 10 Berdasarkan  pernyataan  informan  10  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  kegiatan  lingkungan  berbasis  partisipatif  yaitu  dengan melestarikan  lingkungan  lewat  setiap  kegiatan  termasuk  kegiatan
ekstrakurikuler  di  sekolah,  memanfaatkan  lahan  dengan  menanam berbagai  tanaman,  para  siswa  membuat  kreativitas  yang  memanfaatkan
barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Namun, pihak sekolah belum mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara menunjukkan  bahwa  semua  sekolah  dasar  telah  mengembangkan  kegiatan
ekstrakurikuler  dengan  lingkungan  hidup  dan  memanfaatkan  lahan  atau  fasilitas sekolah.  Kemudian,  terdapat  9  dari  10  sekolah  yang  telah    membuat  kreativitas
dan  inovasi  warga  sekolah  yang  memanfaatkan  barang  bekas  menjadi  sesuatu yang  berguna  serta  terdapat  6  dari  10  sekolah  yang  mengikuti  aksi  lingkungan
hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
4.3.4  Pernyataan  Informan  dalam  Pencapaian  Penghargaan  Adiwiyata
mengenai  Pengelolaan  Sarana  Pendukung  Ramah  Lingkungan  di Sekolah
Berdasarkan  hasil  wawancara  terhadap  informan  dapat  diketahui  bahwa masing-masing  sekolah  telah  melakukan  berbagai  upaya  dalam  pencapaian
Adiwiyata  terkait  dengan  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan, diantaranya  menyediakan  tempat  sampah  organik  dan  anorganik,  melakukan
penghematan  air,  listrik  dan  alat  tulis  kantor  serta  meningkatkan  kualitas pelayanan  kantin  sehat.  Berikut  ini  adalah  pernyataan  yang  disampaikan  oleh
masing-masing informan: a
Informan 1 Berdasarkan  pernyataan  informan  1  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu dengan  penyediaan  tempat  sampah  yang  memisahkan  antara  sampah
organik  dengan  sampah  non-organik,  membuat  upaya  pengelolaan lingkungan berupa pembuatan biopori di sekolah, melakukan penghematan
Universitas Sumatera Utara
air, listrik dan alat tulis kantor, serta selalu memantau jajanan yang di jual di kantin sekolah.
b Informan 2
Berdasarkan  pernyataan  informan  2  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan  menyediakan  tempat  sampah,  baik  untuk  sampah  kering  maupun sampah  yang basah, upaya untuk pembuatan kompos sudah direncanakan
tetapi  belum  terlaksana,  melakukan  penghematan  air  dan  listrik,  serta memperhatikan jajanan yang di jual di kantin sekolah serta melarang siswa
untuk membeli makanan dari luar sekolah. c
Informan 3 Berdasarkan  pernyataan  informan  3  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu dengan penyediaan tempat sampah oleh sekolah, melakukan penghematan
listrik,  dan  sekali  dalam  tiga  bulan  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan datang untuk memeriksa makanan yang dijual di kantin sekolah.
d Informan 4
Berdasarkan  pernyataan  informan  4  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan  menyediakan  tempat  sampah,  melakukan  penghematan  air  dan listrik,  sedangkan  untuk  penghematan  alat  tulis  kantor  masih  belum  bisa
dilaksanakan,  serta  memeriksa  kantin  jajanan  yang  di  jual  di  kantin sekolah.
Universitas Sumatera Utara
e Informan 5
Berdasarkan  pernyataan  informan  5  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan  menyediakan  tempat  sampah  organik  dan  anorganik,  pengadaan biopori, melakukan penghematan listrik, sedangkan untuk penghematan air
dan  alat  tulis  kantor  masih  belum  bisa  dilaksanakan,  serta  memeriksa kantin jajanan yang di jual di kantin sekolah.
f Informan 6
Berdasarkan  pernyataan  informan  6  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, penghematan air, serta memeriksa kantin jajanan yang di jual di kantin sekolah.
g Informan 7
Berdasarkan  pernyataan  informan  7  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan  menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, memiliki alat kompos,  terdapat  tanaman  yang  tergabung  dalam  apotek  hidup,  tanaman
obat  keluarga,  saluran  tinja  lancar,  saluran  air  tidak  ada  masalah,  biopori sudah  tersedia,  melakukan  upaya  penghematan  listrik,  air  dan  alat  tulis
kantor  serta  melakukan  upaya  4P  pada  kantin  sekolah  yaitu  upaya  agar makanan yag di jual bebas pengawet, bebas pewarna, bebas penyedap, dan
bebas  perasa  dengan  selalu  mengawasi  jajanan  yang  di  jual  di  kantin sekolah.
Universitas Sumatera Utara
h Informan 8
Berdasarkan  pernyataan  informan  8  mengenai  upaya  yang  dilakukan sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu
dengan  menyediakan  tempat  sampah  organik  dan  anorganik,  melakukan penghematan  air,  listrik,  dan  alat  tulis  kantor,  serta  melakukan  sortir
terhadap jajanan yang di jual di kantin sekolah. i
Informan 9 Berdasarkan  pernyataan  informan  9  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu dengan menyediakan tempat sampah yang bisa didaur ulang dengan  yang
tidak  bisa  didaur  ulang,  kemudian  sekolah  juga  memiliki  tempat pembuangan pusat. Selain itu pihak sekolah juga melakukan penghematan
listrik dan air, serta mengawasi makanan yang dijual di kantin sekolah. j
Informan 10 Berdasarkan  pernyataan  informan  10  mengenai  upaya  yang  dilakukan
sekolah  dalam  pengelolaan  sarana  pendukung  ramah  lingkungan  yaitu dengan  menyediakan  tempat  sampah  organik  dan  anorganik,  membuat
pengomposan  sendiri,  melakukan  pemakaian  listrik  sesuai  kebutuhan  dan memperhatikan makanan apa yang di jual di kantin sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara menunjukkan  bahwa  semua  sekolah  dasar  telah  berupaya  dalam  menyediakan
sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah seperti  penyediaan  tempat  sampah  organik  dan  anorganik  dan  melakukan  upaya
dalam peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat. Kemudian, terdapat 7 dari 10 sekolah yang telah melakukan upaya penghematan air di sekolah, terdapat 9 dari
10  sekolah  yang  telah  melakukan  upaya  penghematan  listrik  di  sekolah  dan terdapat  3  dari  10  sekolah  yang  telah  melakukan  upaya  penghematan  alat  tulis
kantor di sekolah. Berdasarkan  upaya-upaya  yang  telah  dilakukan  masing-masing  Sekolah
Dasar tersebut ternyata masih ada sekolah  yang belum memenuhi standar  semua komponen  Adiwiyata,  akan  tetapi  secara  keseluruhan  masing-masing  sekolah
memiliki pencapaian yang berbeda-beda pada tiap komponen Adiwiyata.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Terdapat  empat  komponen  yang  harus  dilaksanakan  sekolah  dalam menjalankan dan mengembangkan program Adiwiyata. Upaya untuk pengelolaan
komponen-komponen  tersebut  diarahkan  pada  indikator  yang  telah  ditetapkan dalam program tersebut yaitu:
5.1 Upaya Kebijakan Berwawasan Lingkungan
Hasil  penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  menunjukkan bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian
Adiwiyata terkait dengan kebijakan berwawasan lingkungan diantaranya : A.
Membuat Visi atau Misi Sekolah Berwawasan Lingkungan Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara
menunjukkan  bahwa  5  dari  10  sekolah  dasar  telah  memiliki  visi  ataupun  misi yang  mengarah  pada  sekolah  berwawasan  lingkungan.  Visi  atau  misi  pada  5
sekolah  tersebut  telah  mengarah  pada  sekolah  yang  berwawasan  lingkungan diantaranya  masing-masing  sekolah  telah  memasukkan  lingkungan  dalam  visi
atau  misi  sekolah.  Visi  merupakan  gambaran  tentang  masa  depan  yang  realistik dan  ingin  diwujudkan  dalam  kurun  waktu  tertentu.  Visi  adalah  pernyataan  yang
diucapkan  atau  ditulis  hari  ini,  yang  merupakan  proses  manajemen  saat  ini  yang menjangkau masa yang akan datang sedangkan misi adalah pernyataan mengenai
hal-hal  yang  harus  dicapai  organisasi  bagi  pihak-pihak  yang  berkepentingan  di masa  datang  Akdon,  2006.  Dalam  hal  ini,  visi  atau  misi  yang  dimiliki  oleh
Universitas Sumatera Utara
masing-masing  sekolah  telah  memuat  tentang  lingkungan  hidup  serta menunjukkan kepedulian sekolah terhadap lingkungan.
Melestarikan  lingkungan  merupakan  kebutuhan  yang  tidak  bisa  ditunda lagi  dan  bukan  hanya  menjadi  tanggung  jawab  pemerintah  saja,  melainkan
tanggung  jawab  setiap  manusia.  Setiap  orang  harus  melakukan  usaha  untuk menyelamatkan  lingkungan  hidup  sesuai  dengan  kapasitasnya  masing-masing.
Sekecil apa pun usaha yang dilakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi mendatang.
B. Sekolah Mengalokasikan Anggaran untuk Lingkungan
Penelitian  pada  10  sekolah  dasar  di  Kota  Medan  dengan  wawancara menunjukkan bahwa semua semua sekolah tersebut telah pengalokasian anggaran
sekolah  pada  kegiatan  yang  terkait  dengan  perlindungan  dan  pengelolaan lingkungan  hidup,  diantaranya  kebijakan  sekolah  untuk  membuat  anggaran
mengenai  lingkungan  sekolah  seperti  penyediaan  anggaran  untuk  kebersihan sekolah,  penyediaan  biaya  untuk  pembuatan  kolam  ikan  di  sekolah,  anggaran
untuk  pengadaan  pot  bunga,  anggaran  untuk  pengadaan  tanaman  serta  biaya perawatan  tanaman.  Semua  itu  diperlukan  untuk  penataan  lingkungan  di  sekolah
agar tercipta sekolah yang sehat, indah, bersih dan tertata rapi. Selain itu, kondisi lingkungan  yang  demikian  juga  membuat  lingkungan  sekolah  menjadi  nyaman
serta  tercipta  suasana  yang  kondusif  dalam  proses  belajar  mengajar  sehingga kualitas sekolah dapat ditingkatkan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Lingkungan  Hidup  Republik  Indonesia Nomor  05  Tahun  2013  Tentang  Pedoman  Pelaksanaan  Adiwiyata  mengenai
kebijakan  berwawasan  lingkungan  memiliki  standar:  a  Kurikulum  Tingkat Satuan  Pendidikan  KTSP  memuat  upaya  perlindungan  dan  pengelolaan
lingkungan  hidup;  diantaranya  visi,  misi  dan  tujuan  sekolah  memuat  kebijakan sekolah  berwawasan  lingkungan  b  Rencana  Kegiatan  dan  Anggaran  Sekolah
RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;  diantaranya  sekolah  memiliki  anggaran  untuk  upaya  perlindungan  dan
pengelolaan lingkungan. Berdasarkan  hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  10  sekolah  dasar
tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar kebijakan berwawasan lingkungan dalam  menjalankan  program  Adiwiyata.  Penelitian  ini  sejalan  dengan  penelitian
Monalisa 2013 yang menyimpulkan bahwa Implementasi program Adiwiyata di SMPN  24  Padang  meliputi  Kebijakan  berwawasan  lingkungan  melalui  visi,  misi
dan  tujuan  sekolah  yang  memuat  kebijakan  perlindungan  dan  pengelolaan lingkungan  hidup.  Penelitian  Hidayati  2013  juga  menyimpulkan  bahwa
keberhasilan  Adiwiyata  merupakan  kerjasama  dari  semua  warga  sekolah. Sehingga terbentuk karakter dan budaya yang berwawasan lingkungan bagi warga
sekolah dimanapun berada.
5.2 Upaya Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan