Karakteristik Informan Upaya Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Kota Medan menunjukkan bahwa 10 sekolah tersebut meraih nilai yang sama yaitu 73, dimana nilai yang diberikan sesuai ketentuan dari kriteria penilian Adiwiyata dengan keadaan yang ada di setiap sekolah. Berdasarkan penilaian Adiwiyata menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata bahwa penetapan suatu sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata tingkat kabupatenkota apabila mencapai nilai paling rendah 56 lima puluh enam, yaitu 70 tujuh puluh perseratus dari total nilai paling tinggi 80 delapan puluh. Walaupun nilai yang diperoleh oleh masing-masing sekolah sama akan tetapi secara keseluruhan setiap sekolah memiliki pencapaian yang berbeda-beda pada tiap komponen Adiwiyata.

4.2 Karakteristik Informan

Karakteristik dari masing-masing informan pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Karakteristik Informan No Informan Jenis Kelamin Umur Tahun Pendidikan 1 Kepala Sekolah SD Negeri 064020 Laki-Laki 50 Tahun S1 2 Kepala sekolah SD Negeri 064956 Perempuan 53 Tahun S1 3 Kepala Sekolah SD Negeri 060927 Perempuan 55 Tahun S1 4 Kepala Sekolah SD Negeri 060928 Perempuan 57 Tahun S1 5 Guru SD Negeri 064034 Perempuan 44 Tahun S1 6 Kepala Sekolah SD Negeri 064969 Perempuan 51 Tahun S1 Universitas Sumatera Utara 7 Wakil Kepala Sekolah SD Swasta Kemala Bhayangkari 1 Perempuan 43 Tahun S1 8 Kepala sekolah SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Laki-Laki 37 Tahun S2 9 Wakil Kepala sekolah SD Swasta Al Azhar Laki-Laki 27 Tahun S1 10 Wakil Kepala sekolah SD Swasta Ummi Fatimah Perempuan 50 Tahun S1 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 informan, yang terdiri dari 1 informan kepala sekolah SDN No. 064020 yang berusia 50 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah SDN No. 064569 yang berusia 53 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah SDN No. 060927 yang berusia 55 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah SDN No. 060928 yang berusia 57 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan guru SDN No. 064034 yang berusia 44 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan kepala sekolah SDN No. 064969 yang berusia 51 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan Wakil Kepala Sekolah SD Swasta Kemala Bhayangkari 1 yang berusia 43 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan Kepala sekolah SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar yang berusia 37 tahun dengan pendidikan S2, 1 informan Wakil Kepala sekolah SD Swasta Al Azhar yang berusia 27 tahun dengan pendidikan S1, dan 1 informan Wakil Kepala sekolah SD Swasta Ummi Fatimah yang berusia 50 tahun dengan pendidikan S1. Universitas Sumatera Utara

4.3 Hasil Wawancara Upaya untuk Pencapaian Adiwiyata pada Sekolah

Dasar di Kota Medan Tahun 2015 4.3.1 Pernyataan Informan dalam Pencapaian Penghargaan Adiwiyata mengenai Kebijakan Berwawasan Lingkungan di Sekolah Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan dapat diketahui bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian Adiwiyata terkait dengan kebijakan berwawasan lingkungan diantaranya membuat visi atau misi sekolah yang mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan dan menyediakan pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Berikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan: a Informan 1 Berdasarkan pernyataan informan 1 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan dengan membuat visi sekolah yang mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan, dimana visi sekolah tersebut adalah “Menciptakan generasi penerus yang beriman, bertaqwa, berprestasi dan peduli lingkungan”. Selain itu, pihak sekolah juga mengalokasikan anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup sesuai kebijakan sekolah tersebut seperti penyediaaan peralatan kebersihan dan pembelian bibit tanaman untuk taman sekolah. Universitas Sumatera Utara b Informan 2 Berdasarkan pernyataan informan 2 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan adalah visi dan misi sekolah telah memuat tentang lingkungan. Hal ini ditunjuk kan dari visi sekolah yaitu “Mewujudkan sarana belajar yang memadai dan menyenangkan agar tercapai kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien dan berbudaya lingkungan” dan salah satu misi sekolah adalah “Membina dan memupuk generasi penerus bangsa yang mampu melestarikan lingkungan”. Selain itu, pihak sekolah juga telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup seperti pembuatan kolam ikan dan untuk keperluan tanaman di sekolah. c Informan 3 Berdasarkan pernyataan informan 3, pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan upaya dalam kebijakan berwawasan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan visi sekolah sebagai berikut “Menjadikan warga sekolah yang berprestasi dalam ilmu pengetahuan, beriman, bertaqwa, teladan dalam sikap ”. Visi sekolah tersebut belum mengarah pada lingkungan, begitu pula dengan misi sekolah yang masih umum. Namun, upaya untuk mengalokasikan anggaran terhadap kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, pihak sekolah telah menyediakan anggaran untuk perbaikan taman di sekolah. Universitas Sumatera Utara d Informan 4 Berdasarkan pernyataan informan 4, pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan upaya dalam kebijakan berwawasan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan visi sekolah sebagai berikut “Mewujudkan manusia yang berilmu, beriman, bertaqw a, trampil dan berpikir kritis”. Visi sekolah tersebut belum mengarah pada lingkungan, begitu pula dengan misinya. Namun, pihak sekolah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan ruang terbuka hijau di sekolah. e Informan 5 Berdasarkan pernyataan informan 5 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan adalah dengan membuat salah satu misi sekolah yang mengarah pada lingkungan yaitu “Menumbuh kembangkan potensi siswa dalam bidang, kesenian, olah raga, keag amaan, kepedulian sosial dan lingkungan hidup”. Selain itu pihak sekolah juga telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan menanam bunga dan pembelian bibit tanaman di sekolah. f Informan 6 Berdasarkan pernyataan informan 6, pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan upaya dalam kebijakan berwawasan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan visi sekolah sebagai berikut “Menjadi sekolah yang favorit di masyarakan yang unggul dalam prestasi dan IMTAQ” . Namun, pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup telah disediakan oleh pihak sekolah seperti anggaran untuk Universitas Sumatera Utara penyediaan peralatan kebersihan serta biaya untuk pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan. g Informan 7 Berdasarkan pernyataan informan 7 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan yaitu visi dan misi sekolah telah memuat tentang lingkungan. Hal ini ditunjukkan dari visi sekolah yaitu “Unggul dalam prestasi berdasarkan iman, ilmu dan taqwa serta berwawasan lingkunga n” dan salah satu misi sekolah adalah “Menumbuh kembangkan kepedulian terhadap lingkungan”. Selain itu, pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup juga telah disediakan oleh pihak sekolah salah satunya untuk pembibitan tanaman. h Informan 8 Berdasarkan pernyataan informan 8, pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan upaya dalam kebijakan berwawasan lingkungan, dimana salah satu misi sekolah adalah “Alam sebagai sumber pembelajaran”. Hal ini menunjukkan misi sekolah tersebut masih memuat secara umum, belum mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan, begitu pula dengan visi sekolah. Namun, pihak sekolah telah mengalokasikan anggaran untuk perawatan harian tanaman dan pohon-pohon juga dipangkas secara periodik. Universitas Sumatera Utara i Informan 9 Berdasarkan pernyataan informan 9 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan kebijakan berwawasan lingkungan adalah dengan membuat salah satu misi sekolah yang mengarah pada lingkungan yaitu “Menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap lingkungan”. Selain itu, pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan juga telah disediakan oleh yayasan, salah satunya untuk penataan tanaman dan lingkungan sekitar sekolah. j Informan 10 Berdasarkan pernyataan informan 10, pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan upaya dalam kebijakan berwawasan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan visi sekolah sebagai berikut “Menjadikan sekolah yang dapat menghasilkan generasi penerus yang ber-IMTAQ, menguasai IPTEK, dan berperilaku hidup sehat”. Hal ini menunjukkan visi sekolah tersebut masih memuat secara umum, belum mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan, begitu pula dengan misi sekolah. Namun, pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang berterkaitan dengan lingkungan telah disediakan oleh pihak sekolah seperti penyediaan alat perlengkapan kebersihan sekolah. Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa 5 dari 10 sekolah dasar telah memiliki visi ataupun misi yang mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan. Kemudian, untuk Universitas Sumatera Utara pengalokasian anggaran sekolah pada kegiatan yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah disediakan di 10 sekolah tersebut. 4.3.2 Pernyataan Informan dalam Pencapaian Penghargaan Adiwiyata mengenai Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan di Sekolah Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan dapat diketahui bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian Adiwiyata terkait dengan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan diantaranya melalui pengintegrasian materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan lingkungan hidup dan mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah. Berikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan: a Informan 1 Berdasarkan pernyataan informan 1 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan lingkungan hidup, kemudian dimana para siswa menuangkan apa yang telah dipelajari di kelas dengan membuat suatu puisi ataupun karya seni bertema lingkungan serta pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah seperti saat melakukan kegiatan yang bertema lingkungan di luar sekolah, pihak sekolah mengikutsertakan orang tua siswa untuk mendampingi anak- anaknya. Universitas Sumatera Utara b Informan 2 Berdasarkan pernyataan informan 2 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan setiap mata pelajaran yang disampaikan dengan lingkungan hidup. Tetapi, pihak sekolah belum mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah dikarenakan pihak sekolah mengalami kesulitan untuk mengajak para orang tua siswa untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. c Informan 3 Berdasarkan pernyataan informan 3 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan setiap mata pelajaran yang disampaikan dengan lingkungan. Tetapi, pihak sekolah belum mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah. d Informan 4 Berdasarkan pernyataan informan 4 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan pelajaran dengan lingkungan hidup. Selain itu, pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah. Universitas Sumatera Utara e Informan 5 Berdasarkan pernyataan informan 5 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan pelajaran dengan lingkungan, seperti saat menyampaikan materi pelajaran guru selalu mengingatkan bahwa tanaman itu juga memiliki kehidupan sama seperti manusia sehingga siswa semakin mengerti akan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan. Tetapi, pihak sekolah belum mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah. f Informan 6 Berdasarkan pernyataan informan 6 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan pelajaran dengan lingkungan. Tetapi, pihak sekolah belum mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah. g Informan 7 Berdasarkan pernyataan informan 7 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah membuat Rencana Pembelajaran yang telah diintegrasikan dengan Adiwiyata dan kurikulum, sehingga ketika guru mengajar sesuai rencana pembelajaran maka guru tersebut memasukkan materi Adiwiyata didalamnya dan setiap guru sudah paham untuk mengintegrasikan kurikulum pembelajaran dengan Adiwiyata. Selain itu, pihak sekolah juga Universitas Sumatera Utara mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah seperti para orang tua siswa ikut berpartisipasi dengan menyediakan tanaman ataupun tanah dari rumah untuk sekolah. h Informan 8 Berdasarkan pernyataan informan 8 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru menghubungkan pelajaran dengan Al- Qur’an dan juga lingkungan serta pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan mengenai lingkungan sekolah seperti ikut bergotong-royong di sekolah. i Informan 9 Berdasarkan pernyataan informan 9 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan beberapa pelajaran dengan lingkungan seperti bagaimana caranya membuat lingkungan tetap terjaga, kemudian apa peranan dari tumbuhan-tumbuhan dan pepohonan, kemudian mengajarkan siswa perbedaan tempat yang asri dengan yang tidak asri. Selain itu, pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan kegiatan gotong-royong di sekolah. j Informan 10 Berdasarkan pernyataan informan 10 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah para guru telah menghubungkan pelajaran dengan lingkungan hidup. Tetapi, Universitas Sumatera Utara pihak sekolah belum mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah sekolah. Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa semua sekolah dasar telah mengintegrasikan materi pelajaran dengan lingkungan hidup. Kemudian, terdapat 5 dari 10 sekolah yang telah mengikutsertakan orang tua siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai lingkungan di sekolah.

4.3.3 Pernyataan Informan dalam Pencapaian Penghargaan Adiwiyata

mengenai Kegiatan Berbasis Partisipatif di Sekolah Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan dapat diketahui bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian Adiwiyata terkait dengan kegiatan berbasis partisipatif, diantaranya mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dengan lingkungan hidup, memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah, adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah serta mengikuti aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. Berikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan: a Informan 1 Berdasarkan pernyataan informan 1 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu melalui pengembangkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan mengajarkan lingkungan di dalamnya, memanfaatkan lahan sekolah dengan menanam berbagai jenis pohon dan tanaman, adanya kreativitas siswa seperti gantungan tanaman di depan ruang kelas, serta mengikuti kegiatan aksi Universitas Sumatera Utara lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar mengenai daur ulang sampah. b Informan 2 Berdasarkan pernyataan informan 2 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu dengan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti melaksanakan kegiatan jum’at bersih, memanfaatkan lahan sekolah dengan menanam tanaman sayuran seperti kangkung dan singkong, membuat kolam ikan di sekolah serta adanya kreativitas siswa dalam memanfaatkan barang bekas seperti pembuatan pot bunga dari botol air mineral. Tetapi, pihak sekolah belum mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar. c Informan 3 Berdasarkan pernyataan informan 3 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu dengan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti melaksanakan kegiatan jum’at bersih, memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk lingkungan seperti menanam tanaman di halaman sekolah, mengikuti kegiatan sosialisasi mengenai lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar. Namun, pembuatan hasil karya atau kreativitas warga sekolah belum dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan alasan halaman sekolah yang terbatas. d Informan 4 Berdasarkan pernyataan informan 4 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu melalui Universitas Sumatera Utara penyampaian pengetahuan mengenai lingkungan kepada siswa pada saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, memanfaatkan lahan yang ada untuk ruang hijau walaupun dengan keterbatasan lokasi sekolah yang sempit, memanfaatkan koran bekas menjadi peta, dan mengikuti kegiatan kebersihan dengan masyarakat setempat. e Informan 5 Berdasarkan pernyataan informan 5 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu dengan menyampaikan materi lingkungan ketika kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, manfaatkan lahan sekolah untuk menanam tanaman yang dapat membuat sekolah jadi lebih rindang dan lebih hijau. Selain itu, pihak sekolah juga membuat taman sekolah, memanfaatkan botol-botol bekas air mineral menjadi pot bunga serta mengikuti kegiatan dan perlombaan sekolah sehat yang diselenggarakan oleh pihak luar. f Informan 6 Berdasarkan pernyataan informan 6 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu melalui penggabungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, memanfaatkan lahan sekolah untuk menanam tanaman sekitar sekolah, adanya kreativitas siswa yang biasanya di tempel di mading sekolah. Namun, pihak sekolah belum pernah mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. Universitas Sumatera Utara g Informan 7 Berdasarkan pernyataan informan 7 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu melalui pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti mengadakan program jum’at bersih. Program jum’at bersih adalah kegiatan pemeriksaan kebersihan diri para siswa seperti pemeriksaan kuku serta kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu sekolah memiliki fasilitas yang dimanfaatkan seperti ruang musholla, ruang klinik, ruangan lab, ruang tari dan ruang angklung. sekolah tersebut juga memiliki tanaman obat keluarga serta kolam ikan sebagai sarana untuk Adiwiyata. Terdapat juga hasil kreativitas yang di hasilkan oleh siswa dari pemanfaatan barang bekas menjadi barang berguna seperti pemanfaatan pipet dapat di buat menjadi bunga dan botol-botol air mineral juga dijadikan sebagai pot bunganya. Sekolah tersebut juga mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar yang bertema cinta lingkungan dan program penghijauan serta menumbuhkan kesadaran untuk bagaimana bisa melestarikan lingkungan dalam bentuk perkemahan. h Informan 8 Berdasarkan pernyataan informan 8 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu melalui dengan membuat peraturan denda untuk siswa yang ketahuan membuang sampah sembarangan, memanfaatkan lahan sekolah dengan tanaman- tanaman hijau di pekarangan sekolah, membuat prakarya dari bahan-bahan Universitas Sumatera Utara bekas juga alat perkusi dari bahan bekas. Namun, pihak sekolah belum pernah mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. i Informan 9 Berdasarkan pernyataan informan 9 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu dengan mengadakan ekstrakurikuler yang mengarah pada lingkungan, seperti membuat keterampilan siswa untuk memanfaatkan barang-barang bekas, sehingga adanya dihasilkan kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam bentuk hasil karya pemanfaatan botol air mineral menjadi bunga hias, kemudian pihak sekolah juga memanfaatkan lahan sekolah dengan menanam pohon-pohon dan apotik hidup, serta pihak sekolah juga mengikuti kegiatan aksi lingkungan sosialisasi tanam seribu pohon yang dilakukan oleh pihak luar. j Informan 10 Berdasarkan pernyataan informan 10 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yaitu dengan melestarikan lingkungan lewat setiap kegiatan termasuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, memanfaatkan lahan dengan menanam berbagai tanaman, para siswa membuat kreativitas yang memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Namun, pihak sekolah belum mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. Universitas Sumatera Utara Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa semua sekolah dasar telah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dengan lingkungan hidup dan memanfaatkan lahan atau fasilitas sekolah. Kemudian, terdapat 9 dari 10 sekolah yang telah membuat kreativitas dan inovasi warga sekolah yang memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang berguna serta terdapat 6 dari 10 sekolah yang mengikuti aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.

4.3.4 Pernyataan Informan dalam Pencapaian Penghargaan Adiwiyata

mengenai Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan di Sekolah Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan dapat diketahui bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian Adiwiyata terkait dengan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, diantaranya menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, melakukan penghematan air, listrik dan alat tulis kantor serta meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat. Berikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing informan: a Informan 1 Berdasarkan pernyataan informan 1 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan penyediaan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dengan sampah non-organik, membuat upaya pengelolaan lingkungan berupa pembuatan biopori di sekolah, melakukan penghematan Universitas Sumatera Utara air, listrik dan alat tulis kantor, serta selalu memantau jajanan yang di jual di kantin sekolah. b Informan 2 Berdasarkan pernyataan informan 2 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah, baik untuk sampah kering maupun sampah yang basah, upaya untuk pembuatan kompos sudah direncanakan tetapi belum terlaksana, melakukan penghematan air dan listrik, serta memperhatikan jajanan yang di jual di kantin sekolah serta melarang siswa untuk membeli makanan dari luar sekolah. c Informan 3 Berdasarkan pernyataan informan 3 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan penyediaan tempat sampah oleh sekolah, melakukan penghematan listrik, dan sekali dalam tiga bulan Badan Pengawas Obat dan Makanan datang untuk memeriksa makanan yang dijual di kantin sekolah. d Informan 4 Berdasarkan pernyataan informan 4 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah, melakukan penghematan air dan listrik, sedangkan untuk penghematan alat tulis kantor masih belum bisa dilaksanakan, serta memeriksa kantin jajanan yang di jual di kantin sekolah. Universitas Sumatera Utara e Informan 5 Berdasarkan pernyataan informan 5 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, pengadaan biopori, melakukan penghematan listrik, sedangkan untuk penghematan air dan alat tulis kantor masih belum bisa dilaksanakan, serta memeriksa kantin jajanan yang di jual di kantin sekolah. f Informan 6 Berdasarkan pernyataan informan 6 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, penghematan air, serta memeriksa kantin jajanan yang di jual di kantin sekolah. g Informan 7 Berdasarkan pernyataan informan 7 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, memiliki alat kompos, terdapat tanaman yang tergabung dalam apotek hidup, tanaman obat keluarga, saluran tinja lancar, saluran air tidak ada masalah, biopori sudah tersedia, melakukan upaya penghematan listrik, air dan alat tulis kantor serta melakukan upaya 4P pada kantin sekolah yaitu upaya agar makanan yag di jual bebas pengawet, bebas pewarna, bebas penyedap, dan bebas perasa dengan selalu mengawasi jajanan yang di jual di kantin sekolah. Universitas Sumatera Utara h Informan 8 Berdasarkan pernyataan informan 8 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, melakukan penghematan air, listrik, dan alat tulis kantor, serta melakukan sortir terhadap jajanan yang di jual di kantin sekolah. i Informan 9 Berdasarkan pernyataan informan 9 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah yang bisa didaur ulang dengan yang tidak bisa didaur ulang, kemudian sekolah juga memiliki tempat pembuangan pusat. Selain itu pihak sekolah juga melakukan penghematan listrik dan air, serta mengawasi makanan yang dijual di kantin sekolah. j Informan 10 Berdasarkan pernyataan informan 10 mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yaitu dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, membuat pengomposan sendiri, melakukan pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan memperhatikan makanan apa yang di jual di kantin sekolah. Universitas Sumatera Utara Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa semua sekolah dasar telah berupaya dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah seperti penyediaan tempat sampah organik dan anorganik dan melakukan upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat. Kemudian, terdapat 7 dari 10 sekolah yang telah melakukan upaya penghematan air di sekolah, terdapat 9 dari 10 sekolah yang telah melakukan upaya penghematan listrik di sekolah dan terdapat 3 dari 10 sekolah yang telah melakukan upaya penghematan alat tulis kantor di sekolah. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan masing-masing Sekolah Dasar tersebut ternyata masih ada sekolah yang belum memenuhi standar semua komponen Adiwiyata, akan tetapi secara keseluruhan masing-masing sekolah memiliki pencapaian yang berbeda-beda pada tiap komponen Adiwiyata. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Terdapat empat komponen yang harus dilaksanakan sekolah dalam menjalankan dan mengembangkan program Adiwiyata. Upaya untuk pengelolaan komponen-komponen tersebut diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program tersebut yaitu:

5.1 Upaya Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Hasil penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan menunjukkan bahwa masing-masing sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pencapaian Adiwiyata terkait dengan kebijakan berwawasan lingkungan diantaranya : A. Membuat Visi atau Misi Sekolah Berwawasan Lingkungan Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa 5 dari 10 sekolah dasar telah memiliki visi ataupun misi yang mengarah pada sekolah berwawasan lingkungan. Visi atau misi pada 5 sekolah tersebut telah mengarah pada sekolah yang berwawasan lingkungan diantaranya masing-masing sekolah telah memasukkan lingkungan dalam visi atau misi sekolah. Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang sedangkan misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang Akdon, 2006. Dalam hal ini, visi atau misi yang dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara masing-masing sekolah telah memuat tentang lingkungan hidup serta menunjukkan kepedulian sekolah terhadap lingkungan. Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab setiap manusia. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang dilakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi mendatang. B. Sekolah Mengalokasikan Anggaran untuk Lingkungan Penelitian pada 10 sekolah dasar di Kota Medan dengan wawancara menunjukkan bahwa semua semua sekolah tersebut telah pengalokasian anggaran sekolah pada kegiatan yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya kebijakan sekolah untuk membuat anggaran mengenai lingkungan sekolah seperti penyediaan anggaran untuk kebersihan sekolah, penyediaan biaya untuk pembuatan kolam ikan di sekolah, anggaran untuk pengadaan pot bunga, anggaran untuk pengadaan tanaman serta biaya perawatan tanaman. Semua itu diperlukan untuk penataan lingkungan di sekolah agar tercipta sekolah yang sehat, indah, bersih dan tertata rapi. Selain itu, kondisi lingkungan yang demikian juga membuat lingkungan sekolah menjadi nyaman serta tercipta suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar sehingga kualitas sekolah dapat ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata mengenai kebijakan berwawasan lingkungan memiliki standar: a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; diantaranya visi, misi dan tujuan sekolah memuat kebijakan sekolah berwawasan lingkungan b Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; diantaranya sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sekolah dasar tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar kebijakan berwawasan lingkungan dalam menjalankan program Adiwiyata. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Monalisa 2013 yang menyimpulkan bahwa Implementasi program Adiwiyata di SMPN 24 Padang meliputi Kebijakan berwawasan lingkungan melalui visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian Hidayati 2013 juga menyimpulkan bahwa keberhasilan Adiwiyata merupakan kerjasama dari semua warga sekolah. Sehingga terbentuk karakter dan budaya yang berwawasan lingkungan bagi warga sekolah dimanapun berada.

5.2 Upaya Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan