xxxvi pertama tanpa pengolahan tanah dan setelah pengolahan tanah. Hal ini disebabkan
karena sudah datangnya musim hujan.
2. Bulk density
Pada umumnya bulk density berkisar antara 1.1-1.6 gcm
3
Hardjowigeno, 1987. Rata-rata bulk density P0, P1, P2, dan P3 yang didapat sebelum pengolahan tanah
adalah 0.82 gcm
3
. Hal ini menunjukkan tanah percobaan tidak terlalu buruk untuk penanaman.
Tabel 5. Nilai bulk density sebelum pengolahan tanah
Perlakuan Kedalaman
cm Rata-rata
Bulk Density gcm3
P0 A 0-5
0.80 B 5-10
0.84 P1
A 0-5 0.78
B 5-10 0.82
P2 A 0-5
0.90 B 5-10
0.83 P3
A 0-5 0.77
B 5-10 0.86
Tabel 6. Nilai bulk density setelah pengolahan tanah
Perlakuan Kedalaman Rata-rata Bulk
Density gcm3
P1 A
0.87 B
0.89 P2
A 0.94
B 0.90
P3 A
0.79 B
0.93 Sesudah pengolahan tanah, didapat rata-rata bulk density P1, P2, P3 untuk
kedalaman 0-5 cm, 5-10 cm, dan 10-20 cm sebesar 0.89 gcm
3
. Terjadi peningkatan bulk density
dari sebelumnya sebelum pengolahan tanah. Pada petak pertamalahan yang diolah dengan bajak saja P1, bulk density terbesar terdapat pada kedalaman 5-10
cm yaitu sebesar 0.89 gcm
3
dan bulk density terkecil terdapat pada kedalaman 10-20 cm yaitu sebesar 0.80 gcm
3
. Pada P2 bulk density terbesar terdapat pada kedalaman 0-5 cm sebesar 0.94 gcm
3
, bulk density terkecil terdapat pada kedalaman 10-20 cm sebesar
xxxvii 0.88 gcm
3
. Pada P3 bulk density terbesar terdapat pada kedalaman 10-20 cm sebesar 0.97 gcm
3
, dan bulk density terkecil terdapat pada kedalaman 0-5 cm sebesar 0.79 gcm
3
. Peningkatan bulk density dari sebelum pengolahan tanah ke-sesudah pengolahan tanah diakibatkan karena pengaruh hujan yang turun sebelum dilakukannya
pengambilan contoh bulk density pada sesudah pengolahan tanah.
Tabel 7. Nilai bulk density sesudah panen
Perlakuan Kedalaman
cm Rata-Rata Bulk
Density gcm3 P1
A 0-5 0.85
B 5-10 0.86
C 10-20 0.98
P2 A 0-5
0.86 B 5-10
0.90 C 10-20
0.91 P3
A 0-5 0.85
B 5-10 0.93
C 10-20 0.93
Rata-rata bulk density sesudah panen sebesar 0.90 gcm
3
. Rata-rata bulk density terbesar pada P1 adalah pada kedalaman 10-20 cm yaitu sebesar 0.98 gcm
3
, dan bulk density
terkecil terdapat pada kedalaman 0-5 cm yaitu sebesar 0.85 gcm
3
. Pada P2, rata-rata bulk density terbesar juga terdapat pada kedalaman 10-20 cm yaitu sebesar
0.91 gcm
3
dan bulk density terkecil terdapat juga pada kedalaman 0-5 cm yaitu sebesar 0.86 gcm
3
. Pada P3, rata-rata bulk density terbesar terdapat pada kedalaman 5-10 cm dan 10-20 cm yang bernilai sama yaitu 0.93 gcm
3
, bulk density terkecil terdapat pada kedalaman 0-5 cm yaitu 0.85 gcm
3
.
3. Tahanan Penetrasi