Latar Belakang PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI KOMUNIKASI
4 memecahkan beragam permasalahan yang non rutin dan diperluas. Matematika
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan potensi pada diri siswa terutama kemampuan kognitif.
Kemampuan kognitif terdiri berbagai macam. Salah satu kemampuan dalam
matematika adalah kemampuan komunikasi matematika. Kemampuan ini adalah kemampuan untuk mampu mengungkapkan ide dari dalam pikiran baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Rescher dalam Wahyudin 2008:840 komunikasi adalah alat untuk menyistematiskan pengetahuan pribadi ke dalam
suatu domain dan dapat diterima sebagai pengetahuan baru. Kemampuan komunikasi diharapkan memiliki manfaat dalam kehidupan dan berperan penting
dalam matematika. Kemampuan komunikasi siswa merupakan kemampuan mengungkapkan
pemikiran dari masalah matematika yang diberikan menjadi bentuk lisan dan tulisan. Kemampuan komunikasi dalam pembelajaran matematika dapat terlihat
dari kemampuan siswa membuat pernyataan dalam bentuk notasi matematika. Kegiatan berkomunikasi mampu membuat siswa saling bertukar ide-ide dan hasil
pemikiran mereka sehingga dapat terjadi interaksi yang membuat pembelajaran matematika menjadi bermakna. Komunikasi memfasilitasi pertukaran ide yang
melatih siswa untuk bekerja sama dengan orang lain dan bersedia mendengarkan pendapat orang lain yang nantinya akan berguna bagi dunia kerja dan kehidupan
bermasyarakat. Menurut wawancara dengan guru matematika kemampuan komunikasi matematika siswa di SMP Negeri 9 Metro masih rendah dan hal ini
bisa dilihat dari kurangnya kemampuan memahami simbol dan menuliskan simbol
5 matematika. Siswa melupakan penulisan tanda sama dengan = dan kurang
memahami makna variabel. Menurut hasil wawancara dengan siswa, mereka kurang memahami tentang grafik. Persamaan Garis Lurus merupakan materi
sebelum SPLDV dan berfungsi sebagai penunjang dalam penyelesaian SPLDV. Materi Persamaan Garis Lurus memuat grafik-grafik yang terbentuk namun siswa
masih kurang memahami. Hal ini menunjukkan lemahnya kemampuan komunikasi matematika siswa.
Kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam belajar matematika tidak hanya kemampuan kognitif saja. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku dalam proses
belajar mengajar harus ditanamkan sikap afektif. Sikap afektif yang harus dimiliki siswa salah satunya adalah disposisi komunikasi karena kecenderungan
sikap ini adalah salah satu kecenderungan sikap yang diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran matematika yang maksimal. Kecenderungan sikap ini
diharapkan dapat berkembang dalam PBL karena dalam proses pembelajaran memuat kegiatan yang menyajikan masalah-masalah sehari-hari.
Disposisi komunikasi merupakan kecenderungan sikap berpikir seseorang ketika
berhadapan dengan masalah-masalah komunikasi. Disposisi ini harus dibarengi dengan kemampuan komunikasi sehingga dapat kemampuan ini dapat terbentuk
dengan baik. Sikap ini akan terlatih pada pembelajaran yang memanfaatkan LKPD dengan menggunakan model PBL. Model ini memiliki kegiatan belajar
yang dapat melatih kerja sama antar siswa dalam kelompok sehingga saling mengutarakan ide dari masalah yang diberikan. Penggunaan PBL diharapkan
mampu mengembangkan kemampuan disposisi komunikasi dikarenakan PBL
6 menyajikan masalah kontekstual yang membuat siswa merasa bahwa belajar
matematika berguna untuk kehidupan. Kegiatan belajar matematika di sekolah merupakan pengerjaan tugas berupa soal-
soal rutin dan bukan permasalahan nyata. Siswa diberikan tugas dari buku cetak atau buku LKS yang tidak menyediakan masalah nyata sehingga materi mudah
dipahami sedangkan tugas dari guru harus membantu siswa memahami materi. Hal ini sejalan dengan Olteano 2014 yaitu:
The findings suggest that construction of tasks can be a productive basis in helping teachers to make fundamental changes in their understanding of what
they should focus on in a teaching situation to improve mathematical communication.
Hal ini bermakna bahwa pemberian tugas dari guru dapat membuat siswa produktif dalam memperoleh pemahaman dengan pengerjaan tugas tersebut
sehingga mampu membantu guru untuk memberikan pemahaman yang bersifat mendasar pada siswa. Tugas yang diberikan guru mampu membuat siswa fokus
pada saat menciptakan situasi belajar yang dapat meningkatkan komunikasi matematika. Tugas-tugas yang diberikan guru menumbuhkan pemahaman materi
pelajaran. Tugas tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Tugas mampu mengembangkan kemampuan komunikasi baik dalam penulisan maupun
kata-kata.
LKPD memerankan peranan yang cukup penting dalam belajar matematika karena dalam LKPD berisi tugas yang dikerjakan siswa. LKPD yang tersedia saat ini
masih belum mampu menunjang kegiatan belajar dalam mengembangkan
7 kemampuan komunikasi dan pengembangan sikap afektif. LKPD merupakan
sebuah lembar kerja siswa yang dikerjakan secara mandiri maupun kelompok yang memuat panduan kegiatan belajar. Lembar kerja siswa ini bertujuan untuk
memaksimalkan kemampuan pemahaman siswa yang sesuai dengan indikator dalam pembelajaran. LKPD pada SMP Negeri 9 Metro memiliki kekurangan.
LKPD yang digunakan masih mengandalkan terbitan perusahan buku tertentu yang tidak mencantumkan dengan jelas kemampuan yang dikembangkan. LKPD
yang tersedia juga terlihat membosankan dengan banyak tulisan dan rumus-rumus yang belum tersaji dengan menarik.
Gambar dibawah ini menunjukkan Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan
oleh siswa kelas VIII. Menurut pendapat siswa LKPD tersebut tidak menarik. LKPD tersebut berupa soal dan diberitahu langkahnya dengan titik-titik. Menurut
siswa, mereka akan malas mengerjakan soal yang disajikan seperti ini dan tidak ada keterkaitan sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Penyajian tidak terdapat
warna dan hanya berupa angka dan rumus. Tugas yang diberikan hanya berupa soal pilihan ganda dan essay. Materi hanya berupa contoh soal dan jawaban yang
tidak menyertakan masalah nyata yang dapat membantu siswa lebih memahami konsep materi. Pendalaman materi merupakan upaya untuk membuat siswa
memahami konsep. Materi SPLDV dalam buku materi ini memiliki satu pendalaman materi saja sedangkan dalam materi ini ada beberapa indikator lain
yang harus diterima oleh siswa. Tugas tersebut kurang membantu siswa dalam memahami materi SPLDV. Tugas tersebut terlihat kurang menarik bagi siswa
dari segi penyajian.
8
Gambar 1.1 Tugas dari buku penerbit.
Matematika menekankan pada penguasaan sekumpulan rutinitas perhitungan dengan kertas dan pensil. Sebagian besar siswa menganggap pelajaran
matematika hanya berupa pengerjaan soal dan penghafalan rumus. Pembelajaran matematika membutuhkan kegiatan yang memberikan kesempatan bagi siswa di
semua tingkatan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran yang bertujuan mengurangi kejenuhan siswa. Kegiatan yang dimaksud yaitu game. Game
matematika dibuat berdasarkan permasalahan matematika dalam kehidupan sehingga merangsang siswa aktif dan merasa tidak terbebani dalam belajar
sehingga seolah-olah mereka tidak belajar namun sedang bermain. LKPD dikombinasikan dengan game sangat jarang diberikan terhadap siswa sehingga
dapat menarik minat mereka. Game yang dilaksanakan di dalam kelas cenderung tidak ada hubungannya dalam masalah matematika dan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dijelaskan sebelumnya adalah model Problem Based Learning PBL. Model pembelajaran
ini melibatkan siswa untuk melaksanakan diskusi secara kelompok yang dapat meningkatkan hubungan interpersonal siswa sehingga kemampuan komunikasi
9 dapat berkembang. Pelaksanaan diskusi pada pembelajaran ini membuat siswa
dapat belajar dari siswa lain yang memiliki kemampuan lebih tinggi sehingga mudah memahami materi dan mengembangkan kemampuan disposisi matematika.
Penggunaan PBL diharapkan mampu membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga kegiatan belajar tidak membosankan. Hal ini sesuai dengan
Fatade, Mogari, dan Arigbabu, 2014.
The study recommended that the PBL should be adopted as alternative instructional strategy to the TM in enhancing meaningful learning in Further
Mathematics classrooms and efforts should be made to integrate the philosophy of PBL
into the pre- service teachers’ curriculum.
Hal ini bermakna PBL dianjurkan sebagai strategi pembelajaran. PBL mampu memperkenalkan pembelajaran bermakna dalam kegiatan pembelajaran
matematika. Pembelajaran bermakna membuat siswa tertarik sehingga PBL mampu meningkatkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dalam
pembelajaran matematika. Guru diharapkan memiliki upaya lebih untuk menggunakan filosofi PBL ke dalam rancangan pembelajaran dalam pengajaran.
PBL merupakan model yang menggunakan masalah sekitar dan berdasarkan hal- hal nyata. Hal ini sesuai dengan Hanafiah Suhana 2010, PBL adalah model
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai suatu konteks sehingga peserta didik dapat belajar berpikir kritis dalam melakukan pemecahan masalah
yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan atau konsep yang esensial dari bahan pelajaran. PBL dapat membantu menumbuhkan pemahaman. Hal ini
sependapat dengan Padmavathy Mareesh 2013.
10 Problem based learning had effect in teaching mathematics and improve
students understanding, ability to use concepts in real life.
Hal ini bermakna proses pembelajaran menunjukkan bahwa PBL mampu membuat perubahan terhadap pembelajaran matematika. Perubahan pembelajaran
dalam hal baik terutama dalam kemampuan memahami. PBL mampu mengembangkan pemahaman siswa. PBL mampu meningkatkan kemampuan
sisiwa untuk memanfaatkan konsep matematika dalam kehidupan nyata. Siswa mampu memahami materi dalam pembelajaran matematika dengan model PBL
yang menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari. PBL merupakan model yang baik untuk diterapkan guru dalam pembelajaran
matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Delisle, 1997; Lambos, 2004; Torp Sage, 2002 dalam Fatade, Mogari, dan Arigbabu 2013 yaitu
PBL class performed better in the further mathematics topics treated during instruction than did their traditional counterparts. In PBL classroom, students’
were introduced to the problem before they had learned the necessary content knowledge. They then worked collaboratively to define the issues and their
learning needs, locating relevant information, questioning and researching to build a deeper understanding,evaluating possible solutions to the problem,
choosing a “best fit” solution and reflecting on both the process and the solutions
Hal ini bermakna PBL dilakukan lebih baik dalam pokok bahasan matematika. PBL diterapkan dalam pembelajaran lebih lanjut dengan diterapkan berdasarkan
petunjuk seseorang yang ahli. Kegiatan belajar dengan PBL membuat siswa mengenal masalah. PBL membuat siswa bekerja bersama-sama untuk
mendefinisikan masalah. PBL membuat siswa juga memenuhi kebutuhan belajar mereka dan membuat siswa mencari informasi yang relevan, siswa juga melatih
11 dirinya mempertanyakan dan meneliti untuk membangun pemahaman yang lebih
mendalam, membuat siswa mengevaluasi kemungkinan solusi untuk suatu masalah yang akan dipecahkan, membuat siswa memilih solusi paling cocok
diantara beberapa pilihan, dan membuat siswa mampu mencerminkannya pada proses dan solusi.
Model PBL harus memerlukan kelompok-kelompok kecil dalam belajar dengan anggota kelompok dapat saling berbagi pengetahuan dan ide-ide. Menurut Amir
2015:52 dengan adanya kelompok belajar kecil dari dan dengan orang lain dalam proses bekerja sama dengan orang lain dapat membentuk berbagai
kecakapan yang diperlukan pemelajar misalnya, kecakapan interpersoal dan kecakapan komunikasi, maupun kecakapan belajar itu sendiri. PBL akan
meningkat manfaatnya bila pendidik dan pemelajar dapat mengelola cara berinteraksi dengan antar-anggota kelompok berinteraksi, menempatkan diri atas
problem yang diberikan, dan sebagainya. Pembelajaran dengan PBL dapat menghasilkan kelompok pemelajar yang baik yaitu dengan syarat kelompok
belajar tersebut dapat memotivasi anggotanya agar terus belajar dan meningkatkan kecakapannya. PBL memfasilitasi cara menganalisis masalah, mendorong
berkomunikasi, dan belajar bekerja sama dengan orang lain. Menurut Donalds Woods dalam Amir 2009:13 PBL lebih dari sekadar lingkungan yang efektif
untuk mempelajari pengetahuan tertentu. PBL dapat membantu memfasilitasi pelajar membangun kecakapan sepanjang hidupnya dalam memecahkan masalah,
kerja sama dalam tim, dan berkomunikasi. Oleh karena hal di atas maka model PBL ini baik diterapkan dalam pembelajaran matematika.
12
Belajar matematika menggunakan masalah dan motivasi siswa yang rendah merupakan alasan dibutuhkankannya LKPD. LKPD memiliki tujuan membuat
suasana pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan dan termotivasi dengan model pembelajaran PBL yang dapat memfasilitasi berbagai kemampuan
yakni diantaranya kemampuan komunikasi dan disposisi komunikasi. Belajar akan lebih mudah jika disertai sumber belajar berupa LKPD yang dirancang
secara khusus. LKPD yang dibuat memiliki komponen-komponen yang dapat membantu dan menuntun mereka memahami isi serta mencapai tujuan
pembelajaran. Komponen-komponen yang dimaksud terdiri dari petunjuk, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, tugas, dam kesimpulan.
Dengan demikian, siswa dituntun agar mudah mencapai tujuan pembelajaran. LKPD yang dirancang berisi tugas-tugas yang membantu siswa memahami
kemampuan komunikasi dan disposisi komunikasi. Tugas-tugas tersebut yakni berisi masalah kehidupan yang terkadang disisipkan sebuah game sederhana
dalam belajar. Game ini bisa berupa permainan dalam mengerjakan soal yang divariasi sehingga siswa tidak merasa tertekan dalam pengerjaaan tugas. Dalam
pengerjaan tugas yang dilakukan secara bersama-sama dengan model PBL membuat siswa terjadi pertukaran informasi yang melatih komunikasi dengan
antar siswa dan dengan adanya presentasi di depan kelas melatih kemampuan komunikasi siswa dengan siswa dan guru dengan mengungkapkan hasil diskusi
dan pengerjaan tugas dengan memilih kata-kata yang tepat dalam penjelasannya.
13 Tuntutan kerja kelompok pada model PBL mengakibatkan peran komunikasi
menjadi sangat penting dan bisa terlatih dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir 2015:53 dengan adanya tuntutan-tuntutan kerja kelompok peran
komunikasi menjadi penting dalam PBL karena sebagian proses akan berisikan anggota yang akan memberikan saran, gagasan, dan keputusan yang akan diambil.
Dalam pembelajaran akan ada penyebaran informasi dari saling komunikasi antara anggota.
Proses pembelajaran dengan LKPD menggunakan model PBL akan terjadi perpindahan informasi yang melibatkan perasaan dan emosional yaitu ditunjukkan
secara verbal dan non verbal. Proses pembelajaran dengan berkelompok mengajarkan siswa untuk mendiskusikan apa yang harus dikerjakan, yakni
komunikasi terkait dengan pekerjaan pada LKPD dan bagaimana harus berinteraksi, yakni komunikasi-komunikasi yang terkait dengan tata cara kerja
kelompok.