Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Diskusi Kelompok melalui Layanan Bimbingan Kelompok

mengikutsertakan secara aktif siswa yang bersangkutan dan sumber-sumber lain yang diperlukan. Adapun arah, bentuk dan isi kegiatan tindak lanjut adala memberikan sepenuhnya memberikan pelayanan secara tuntas kepada siswa.

1.10 Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Diskusi Kelompok melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Keaktifan siswa adalah siswa berperan secara fisik, psikis, intelektual dan emosional secara terus menerus dalam proses pembelajaran maupun diskusi. Dalam kegiatan diskusi siswa terlibat secara intelektual maupun emosional sehingga siswa benar-benar berperan dan berpartisipasi dalam melakukan kegiatan diskusi. Siswa ditempatkan sebagai inti sebagai subjek sekaligus objek dalam kegiatan diskusi sehingga proses dilakukan oleh siswa dan hasilnya pun untuk siswa sendiri, guru pembimbing hanya sebagai fasilitator dan motivator. Dalam kegiatan diskusi keaktifan siswa tidak mudah untuk dimunculkan, banyak yang menjadi faktor keaktifan siswa terhambat diantaranya faktor siswa sendiri dan faktor lingkungan. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keaktifan siswa dapat ditempuh melalui berbagai cara. Menurut Hollingswort Lewis 2008: viii ada beberapa cara yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa yaitu: mengacu pada tujuan, melibatkan siswa, menggunakan seni, gerakan dan indera dan meragamkan langkah dan kegiatan. Kegiatan diskusi mempunyai tujuan yang jelas yaitu untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam berkomunikasi. Dengan hal tersebut maka siswa aktif tidak hanya dalam kegiatan diskusi tetapi diharapkan siswa mampu aktif pada proses belajar. Dengan demikian dapat menunjang ketercapaian siswa untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik. Untuk menumbuhkan keaktifan siswa tidak mudah, diperlukan inovasi yang berbeda agar siswa termotivasi serta tidak membosankan. Layanan bimbingan kelompok dirasa sangat tepat diberikan kepada siswa untuk menumbuhkan kekatifan siswa. Karena dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok diselingi permainan untuk lebih mengakrabkan anggota kelompok sehingga siswa lebih akrab dan tidak canggung ataupun malu dalam berkomunikasi khususnya siswa lebih terbuka dalam mengemukakan pendapatnya. Serta pada layanan bimbingan dan konseling materi yang dibahas merupakan materi yang berhubungan dengan diri individu, sehingga materi yang akan dibahas dibuat menarik sehingga siswa tertarik untuk membahasnya. Layanan bimbingan kelompok dirasa sangat tepat, karena melalui layanan layanan bimbingan kelompok siswa dilibatkan dalam kegiatan berkelompok yang mengharuskan siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide, gagasan, serta saling memberikan perhatian dan motivasi sehingga siswa dengan kegiatan diskusi dapat memperlancar komunikasinya dan mendapatkan penguatan untuk mengembangkan keaktifan dan potensi diri secara optimal. Melalui layanan bimbingan kelompok ini menuntut siswa untuk terlibat aktif, secara tidak langsung dapat melatih keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi. Untuk itulah layanan bimbingan kelompok ini diberikan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok.

1.11 Hipotesis Penelitian