Fungsi Pelabuhan Perikanan Kajian produksi hasil tangkapan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan baku industri pengolahan

Selanjutnya dikatakan dalam Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Pengembangan Sentra-Sentra Perikanan, DKP tahun 2002, bahwa tanggung jawab pengelolaan pelabuhan perikanan pantai Ps. 22. UU. Desentralisasi th.1999 dipegang oleh propinsi. Peraturan untuk pelabuhan perikanan pantai ini antara lain Ijin Tonage Kapal PP No. 141 th. 2000 sebesar 10-30 GT, Ijin Mesin Kapal PP No. 141 th. 2000 sebesar 30-90 HP, dan Ijin Daerah Tangkapan sejauh 4-12 mil laut Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, 2004 vide BAPPENAS, 2008. Menurut Lubis 2006, lokasi pelabuhan perikanan pantai dicirikan oleh kondisi: 1 Daerah yang sudah berkembang dan mempunyai daya serap tinggi terhadap jumlah ikan yang didaratkan; 2 Pelabuhan perikanan tumbuh menjadi tempat pemusatan produk ikan dari berbagai daerah sekitar perkampungan nelayan fisheries community untuk didistribusikan ke hinterland atau interinsuler, dalam bentuk ikan segar atau ikan olahan melalui darat atau laut; 3 Volume ikan yang didaratkan mencapai skala ekonomis bagi pengembangan usaha perikanan tangkap, perdagangan dan industri pengolahan pasca panen; 4 Kapal ikan telah menggunakan tingkat teknologi maju yang beroperasi di perairan sekitar lokasi lebih 4 mil sd 12 mil atau wilayah perikanan lainnya. Karakteristik kapal akan didominasi pada ukuran yang lebih besar 10 GT.

2.2 Fungsi Pelabuhan Perikanan

Salah satu fungsi umum pelabuhan ialah fungsi untuk menangani barang- barang yang pusat penggerak sirkulasinya ada di hinterland. Fungsi ini terbagi menjadi fungsi transit dan fungsi industri. Fungsi industri dapat terjadi karena pelabuhan memberikan pelayanan terhadap pabrik-pabrik industri yang terletak di wilayah pelabuhan. Keuntungan dari pabrik-pabrik industri yang berlokasi di pelabuhan bahwa barang-barang yang dihasilkan oleh pabrik tersebut bila akan didistribusikan melalui transportasi laut, pengangkutannya tidak memerlukan perantara atau biaya transportasi dari pabrik ke pelabuhan Lubis, 2006. Menurut Lubis et al. 2010, fungsi pelabuhan perikanan ditinjau dari segi aktivitasnya secara khusus adalah merupakan pusat kegiatan ekonomi perikanan baik ditinjau dari aspek produksi, pengolahan, maupun pemasaran. Aspek tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1 Aspek produksi Dalam hal ini pelabuhan perikanan lebih ditekankan sebagai pemusatan sarana dan kegiatan produksi antara lain: tempat pemusatan armada penangkapan untuk mendaratkan hasil tangkapan, menyediakan tempat berlabuh yang aman, menjamin kelancaran membongkar hasil tangkapan, menyediakan suplai logistik. 2 Aspek pengolahan Pelabuhan perikanan sebagai tempat untuk membina peningkatan mutu serta pengendalian mutu ikan dalam menghindari kerugian dari pasca tangkap. 3 Aspek pemasaran Pelabuhan perikanan sebagai tempat untuk menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan nelayan. Dengan demikian struktur pemasaran dari tempat pelelangan ikan ke konsumen harus diorganisir secara baik dan teratur. Menurut Nugroho 2008, ditinjau dari aspek sosial ekonomi nelayan, keberadaan pelabuhan perikanan dan pemanfaatannya mendorong tumbuhnya industri pengolahan ikan. Faktor yang mendorong tumbuhnya industri pengolahan ikan antara lain ketersediaan bahan baku dengan kontinuitas yang terjamin, peluang pasar yang ditandai oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap produk olahan perikanan, dan dukungan pemerintah. Selain itu pemanfaatan pelabuhan perikanan sebagai pusat pemasaran dan distribusi hasil tangkapan nelayan diindikasikan dengan adanya tempat pelelangan ikan dan pasar ikan. Tempat pelelangan ikan menjadi tempat pertemuan antara nelayan dengan calon pembeli. Melalui mekanisme pelelangan, pemasaran hasil tangkapan nelayan lebih terjamin. Pasar ikan dapat berkembang di sekitar pelabuhan perikanan yang merupakan tempat pertemuan antara nelayan, pedagang, dan calon konsumen atau calon pembeli. Fungsi pelabuhan perikanan menurut UU No. 31 Tahun 2004 adalah tempat: 1 Tambat-labuh kapal perikanan 2 Pendaratan ikan 3 Pemasaran dan distribusi ikan 4 Pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan 5 Pengumpulan data tangkapan 6 Pelaksanaan penyuluhan serta pengembangan masyarakat nelayan, dan 7 Memperlancar kegiatan operasional kapal perikanan. 2.3 Produksi Hasil Tangkapan 2.3.1 Pengertian produksi hasil tangkapan