Kerusakan Yang Ditimbulkan Oleh Erosi

3. Perusakan oleh penggembalaan, pencarian kayu bakar, kebakaran, dan lain lain

2.1.4. Kerusakan Yang Ditimbulkan Oleh Erosi

Menurut Ruslan 1979 dalam Gintings 1981 pengaruh jalan sarad terhadap erosi dan aliran permukaan di kesatuan usaha PT. Inhutani II Stagen, Pulau Laut Kalimantan Selatan memperlihatkan: 1. Jalan sarad yang baru dan telah dilakukan penyaradan akan mendatangkan erosi dan aliran permukaan paling besar dibandingkan dengan jalan sarad jalan sarad yang baru dan belum digunakan ataupun jalan sarad yang telah ditinggalkan 2 dan 3 tahun. 2. Pada hutan alam yang belum ada jalan saradnya, tidak memperlihatkan adanya erosi sedang aliran permukaannya hanya berkisar 0,01 – 0,05 dari jumlah curah hujan. 3. Jumlah erosi dan aliran permukaan pada jalan sarad yang sudah ditinggalkan 3 tahun, berkurang sekitar 50 dari jalan sarad yang sudah ditinggalkan 2 tahun. Menurut Wudianto 2000, secara garis besar kerusakan yang timbul akibat adanya erosi dapat dijelaskan sebagai berikut ini: a. Menurut kesuburan tanah Tanah yang subur umumnya terdapat pada lapisan tanah atas karena pada lapisan ini banyak tertimbun bahan-bahan organik dari sisa-sisa tanaman yang bisa menyuburkan tanah. Apabila terjadi hujan dan bisa menimbulkan erosi, maka lapisan tanah atas yang akan terkikis kemudian terbawa oleh aliran air. Dengan terangkutnya lapisan tanah atas, maka tertinggal lapisan tanah bawah. Dimana kita tahu lapisan tanah ini kurang subur. b. Menimbulkan pendangkalan Seperti yang telah disinggung di atas, akhir dari terjadinya erosi adalah proses pengendapan. Endapan yang terjadi di dalam sungai akan mengakibatkan pendangkalan, akibatnya pendangkalan bisa mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air. Jika sungai sudah tidak mampu lagi menampung air maka timbul luapan air yang kita kenal dengan istilah banjir. Disamping menimbulkan banjir, pendangkalan sungai bisa mengganggu alur pelayaran kapal di sungai-sungai. Karena sungai bermuara di laut, maka sekarang banyak pelabuhan yang mengalami pendangkalan dan ini jelas menimbulkan kerugian- kerugian. Pendangkalan di waduk juga sulit untuk dihindarkan. Dengan makin dangkalnya waduk maka dapat mengurangi waktu pakai waduk tersebut.

2.2. Nilai T, Indeks Bahaya Erosi, dan Tingkat Bahaya Erosi