Tujuan dan Manfaat Penelitian

5 Selain dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan pendukung bagi para pengelola pesisir dan lautan pentingnya sumberdaya spons yang terdapat di terumbu karang, penelitian ini diharapkan juga dapat menghasilkan dan menambah informasi mengenai: 1. Aktivitas ekstrak spons yang telah melalui masa simpan selama 1 tahun; 2. Pengelolaan penyimpanan sampel spons. 6 7

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioprospeksi

Bioprospeksi didefinisikan sebagai pengambilan biota laut yang akan digunakan untuk proses penemuan, pengembangan dan jika memungkinkan, penyediaan bahan obat secara komersial Hunt Vincent 2006. Kajian bioprospeksi merupakan bagian dari penelitian penemuan dan pengembangan obat dari bahan alami laut dan bioprospeksi merupakan tahap awal dalam proses penemuan tersebut Dewi et al. 2008. Bioprospeksi melibatkan pengambilan ribuan biota laut telah dikoleksi dari habitatnya untuk memenuhi harapan dapat menemukan substansi bioaktif baru dan mengembangkannya menjadi obat. Pengambilan awal biasanya bersifat luas dan spekulatif untuk memaksimalkan kemungkinan ditemukannya substansi bioaktif atau metabolit sekunder. Proses selanjutnya melibatkan proses ekstraksi dan maserasi untuk memperoleh ekstrak. Kemudian ekstrak yang diperoleh dari sekian banyak sampel bahkan ribuan diuji aktivitas biologisnya terhadap berbagai target penyakit menular atau kanker melalui uji in vitro untuk memperoleh sejumlah kecil sampel yang memiliki aktivitas biologis dan disebut sebagai hit. Untuk mengembangkan hit menjadi kandidat untuk uji pra-klinis atau disebut sebagai lead, ekstrak dianalisis lebih lanjut melalui proses fraksinasi, isolasi, dan kromatografi untuk penentuan struktur senyawa aktif. Proses ini dapat saja membutuhkan sekitar 50.000 – 100.000 senyawa aktif untuk memperoleh satu lead Hunt Vincent 2006. Kunci utama bioprospeksi adalah menyediakan ribuan senyawa yang memiliki keunikan struktur kimia dan bioaktivitas Kursar et al. 2007 in Dewi et al. 2008. Secara umum, proses ini dapat terlihat pada Gambar 1. Hingga saat ini, sebagian besar sumber substansi bioaktif adalah metabolit sekunder yang berasal dari avertebrata laut yang bertubuh lunak dan menempel pada substrat sessile, seperti Porifera spons, Cnidaria ubur-ubur, karang batu, karang lunak, anemone laut, dan Urochordata ascidian. Hal ini disebabkan karena biota-biota tersebut relatif lebih mudah dikoleksi hanya dengan 8 menggunakan tangan pada saat penyelaman dari habitat dengan keanekaragaman yang tinggi, dangkal dan perairan yang hangat seperti terumbu karang Hunt Vincent 2006. Gambar 1 Gambaran umum tahap bioprospeksi yang ideal. Proses di atas disebut juga sebagai bioassay-guided fractionation atau fraksinasi dipandu uji bioaktivitas menggunakan sel lestari kanker atau pun biota lain seperti Artemia salina brine shrimp lethality test atau BSLT. Proses utama Aktif Tidak aktif Tidak aktif Senyawa Murni Sampel-sampel Spons Analisis Kromatografi Subfraksi Fraksinasi Ekstrak kasar Uji Aktivitas Sitotoksik Analisa tidak diteruskan Uji Aktivitas Sitotoksik Analisa tidak diteruskan Ekstraksi Aktif