Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos Forsk
Gambar 2. Ikan Bandeng Chanos chanos Forsk
2
Ikan bandeng memiliki ciri-ciri morfologi badan memanjang, agak pipih, tanpa skut pada bagian perutnya, mata diseliputi lender mempunyai sisik besar
pada sirip dada dan sirip perut, sirip ekor panjang dan bercagak, sisik kecil dengan tipe cycloid, tidak bergigi, sirip dubur jauh di belakang sirip punggung Sanin,
1984. Menurut Kordi dan Ghufron 2011, ikan bandeng Chanos chanos Forsk dapat tumbuh hingga mencapai 1,8 m, anak ikan bandeng Chanos chanos Forsk
yang biasa disebut nener yang biasa ditangkap di pantai panjangnya sekitar 1-3 cm, sedangkan gelondongan berukuran 5-8 cm.
Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau yang sangat potensial untuk dikembangkan. Jenis ikan ini mampu mentolerir salinitas
2
Sumber: http:pipp.kkp.go.idspecies.html?idkat=2idsp=757id_aoi=1 Diakses tanggal 12 Februari 2013
perairan yang luas 0-158 ppt sehingga digolongkan sebagai ikan euryhaline. Ikan bandeng juga mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti
suhu, pH, dan kekeruhan air, serta terhadap penyakit Kordi dan Ghufron, 2011.
2.2. Budidaya Polikultur Udang Windu dan Ikan Bandeng
Budidaya udang di tambak budidaya air payau adalah kegiatan usaha pemeliharaan atau pembesaran udang menggunakan campuran antara air laut dan
air kolam mulai dari ukuran benih benur sampai menjadi ukuran yang layak dikonsumsi Suyanto dan Mujiman, 2005.
Dahuri 2002 kegiatan budidaya perikanan diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha, penyediaan bahan baku industri mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, yang pada akhirnya dapat memberikan
kontribusi bagi penerimaan devisa negara. Namun demikian, pada saat yang sama kegiatan budidaya perikanan harus tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya
dan lingungan dalam rangka mewujudkan kawasan budidaya yang berkelanjutan, berdaya saing dan berkeadilan.
Budidaya udang windu di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1980- an. Indonesia merupakan salah satu produsen utama udang windu dunia yang
pada tahun 2009 memproduksi sekitar 120 ribu ton. Tahun 1994, Indonesia sudah berhasil memproduksi udang windu dari kegiatan budidaya sebanyak 250 ribu ton
Kordi dan Ghufron, 2011. Budidaya ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan laut yang sangat
popular diusahakan. Budidaya tambak yang dilakukan dengan sistem tradisional umumnya mengandalkan nener hasil penangkapan alam, padat peneneran rendah,
mengandalkan makanan alami, dan pengisian air tambak mengandalkan pasang- surut air laut. Pembudidayaan bandeng lebih aman ditinjau dari risiko kegagalan
panen maupun risiko fluktuatif harga pemasaran dibandingkan dengan komoditas udang Murtidjo, 2002. Oleh karena itu, budidaya udang windu dilakukan secara
polikultur dengan ikan bandeng.