35
2.6. Pergantian Manajemen
Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham untuk pihak manajemen berhenti karena kemampuan
sendiri sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru yaitu direktur utamana atau CEO chief executive officer. Adanya CEO
yang baru memungkinkan akan menyebapkan adanya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP
Damayanti dan Suidarma, 2008. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Nagy 2005 yang menyatakan
bahwa pergantian manajemen dalam perusahaan serring kali diikuti oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan. Begitu pula dalam hal pemilikan
KAP, jika manajemen baru berharap bahwa KAP baru bisa diajak bekerjasama dan lebih bisa membetikan opini serta yang diharapakan oleh
manajemen disertai dengan adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakannya, pergantian KAP dapat terjadi dalam perusahaan.
Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya.
Menurut Joher et al 2000 manajemen memerlukan auditor yang
lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan tumbuhan perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak terpenuhi kemungkiunan besar perusahan
akan mengganti auditornya.
Universitas Sumatera Utara
36
Berdasarkan urain di atas maka dapat disimpulkan adanya pergantian manajemen memungkinkan klien untuk memilih auditor baru yang lebih
berkualitas dan selaras dengan kebijakan akuntansi perusahaan.
2.7. Keputusan Investasi
Investasi adalah pengelola sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang, menurut Martono dan
Agus 2005 merupakaan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset aktiva dengan harapan memperoleh
pendapatan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Secara garis besar keputusan
investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang dan surat berharga
maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung, peralatan produksi, tanah, kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Keputusan investasi
ini akan tercermin pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan
keputusan investasi antara lain Myers 1977 yang memperkenalkan Investment Opportunities Set IOS. IOS memberi petunjuk yang lebih
luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari
investment oppurtunity set IOS, yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki assets in place dan pilihan investasi dimasa
Universitas Sumatera Utara
37
yang akan datang dengan net present value positif. Gaver dan Gaver, 1993.
Investment Opportunities Set IOS merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang
besar. Dari pendapat ini sejalan dengan pendapat Smith dan Watts, 1992. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang
luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan
di masa yang akan datang. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus
dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut capital budgeting yakni
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
satu tahun. Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup oleh penerimaan-penerimaan dimasa
yang akan datang. Dimana penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
38
2.8. Komite Audit