maka harus dinyatakan sebab dan akibatnya serta dinyatakan efeknya bagi perusahaan. Pengungkapan laporan hasil audit berupa opini dan harus ada
informasi yang lengkap. Legal officer sangat dibutuhkan dalam kelangsungan perusahaan. Legal
officer harus dapat menganalisis dalam mengumpulkan data-data dan bukti-bukti terhadap kecurangan yang terjadi di perusahaan. Pelaksanaan audit sesuai dengan
standar yang telah ditentukan serta keberadaan legal auditor menjadi pendukung bagi legal officer untuk melaksanakan tugasnya.
C. Jenis-jenis Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan
Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dibedakan atas :
58
1. Management audit operational audit, yaitu suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
2. Compliance audit pemeriksaan ketaatan, yaitu pemeriksaanyang dilakukan
untuk mengetahui apakah perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahan manajemen, dewan
komisaris maupun pihak ekstern.
58
Sukrisno Agoes, Op.Cit., hlm.10 dan 12.
Universitas Sumatera Utara
3. Internal Audit pemeriksaan intern, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian pemeriksaan intern perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen yang telah ditentukan. Laporan internal auditor berisi temuan pemeriksaan audit findings mengenai penyimpanan dan kecurangan yang
ditemukan, kelemahan pengadilan intern, beserta saran-saran perbaikannya recommendations.
4. Computer Audit audit komputer, yaitu pemeriksaan oleh Kantor Akuntan
Publik KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing EDP sistem.
Audit yang dilakukan oleh perusahaan termasuk ke dalam internal audit pemeriksaan intern. Laporan hasil pemeriksaan auditor ekstern independen
terhadap laporan keuangan perusahaan bermanfaat dalam mengurangi information risks yang dihadapi para stockholder dan stakeholder mengenai laporan keuangan
perusahaan. Top management juga menghadapi information risks dalam lingkungan perusahaan apabila laporan-laporan para manajer dibawahnya ternyata
tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Resiko yang dihadapi manajemen dapat lebih luas, seperti resiko bahwa perusahaan tidak dikelola dengan baik atau
kinerja perusahaan di bawah standar, adanya kesalahan atau penyalahgunaan di organisasi, terjadi penyimpangan atau tidak mengikuti aturan yang berlaku, serta
kecurangan laporan keuangan yang menyebabkan kerugian.
59
59
Sanyoto Gondodiyoto dkk, Audit Sistem Informasi Lanjutan Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, hlm.11.
Universitas Sumatera Utara
Audit keuangan akan memberikan keyakinan kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan dapat mengurangi resiko informasi dan karena itu resiko
secara keseluruhan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat berbagai tipe keputusan ekonomi dengan dasar data atau laporan keuangan yang
telah diaudit tersebut dapat diantisipasi dengan baik.
60
Audit laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik sebagai wadah atau organisasi pelayanan jasa profesi
akuntan publik. Pelayanan jasa audit terutama dilakukan oleh kantor akuntan publik sebagai pihak eksternal dan independen terhadap perusahaan yang
diaudit.
61
International Standards on Auditing selanjutnya disebut dengan ISA menegaskan bahwa tujuan auditor adalah memberikan jaminan yang memadai
reasonable assurance bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material yang disebabkan oleh kesalahan error maupun kecurangan fraud.
62
Menurut Black Law Dictionary, fraud adalah kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari
Error dan fraud memiliki perbedaan dalam hal niat atau keinginan. Error merupakan kesalahan yang dimana tidak ada niat atau tujuan tertentu sedangkan,
fraud merupakan kesalahan yang mengandung niat jahat atau tujuan tertentu yang merugikan pihak lain.
60
Ibid., hlm.6.
61
Sanyoto Gondodiyoto, Audit Sistem Informasi+Pendekatan CobIT Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, hlm.28.
62
Theodorus M. Tuanakotta, Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan Jakarta: Salemba Empat, 2014, hlm. 27.
Universitas Sumatera Utara
sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikannya, biasanya merupakan kesalahan
namun dalam beberapa kasus khususnya dilakukan secara disengaja memungkinkan merupakan suatu kejahatan.
63
Menurut The IIA di Amerika mendefinisikan fraud mencakup kesatuan ketidakberesan irreguralarities dan tindakan ilegal yang mencirikan
penipuanyang disengaja , dilakukan untuk manfaat danatau kerugian orang di luar atau dalam perusahaan.
64
Fraud auditing merupakan proses audit yang memfokuskan pada keanehan atau keganjilan sesuatu yang nampaknya di luar kebiasaan kemudian
menelusuri dan mendalami transaksi untuk merekonstruksi bagaimana terjadinya dan apa yang mengikuti transaksi tersebut. Peran dari seorang fraud auditor
adalah preventing fraud mencegah, detecting fraud mendeteksi, dan investigating fraud investigasi.
65
Association of Certified Fraud Examiners selanjutnya disebut dengan ACFE membagi kecurangan dalam audit laporan keuangan menjadi 2 dua
macam, yaitu :
66
1. Financial;
2. Non-financial.
Contoh dari kecurangan tersebut adalah :
67
63
Fitrawansyah, Op.Cit., hlm.8.
64
Sanyoto Gondodiyoto, Op.Cit., hlm.74.
65
Ibid.
66
Fitrawansyah, Op.Cit., hlm.9.
Universitas Sumatera Utara
1. memalsukan bukti transaksi;
2. mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya;
3. menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan
atau menurunkan laba; 4.
menerapkan metode pengakuan aset sedemikian rupa sehingga aset menjadi nampak lebih besar dibandingkan yang seharusnya;
5. menerapkan metode pengakuan aset sedemikian rupa sehingga liabilitas
menjadi nampak lebih kecil dibandingkan yang seharusnya. Kecurangan dalam laporan keuangan memberikan keuntungan bagi para
pelaku usaha. Kecurangan yang disengaja dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan untuk memberikan laporan palsu yang menyesatkan pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan tersebut untuk kepentingan tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh the Committee of Sponsoring
Organizationa of the Treadway Commission yang selanjutnya disebut dengan COSO, fraud dalam pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di
Amerika Serikat memberikan konsekuensi negatif yang signifikan terhadap para investor dan eksekutif. Penelitian COSO menelaah tuduhan kecurangan laporan
keuangan yang diselidiki oleh Securities and Exchange Commission yang selanjutnya disebut dengan SEC dalam kurun waktu sepuluh tahun antara tahun
1998-2007 menemukan fakta bahwa berita dugaan kecurangan telah mengakibatkan penurunan abnormal harga saham rata-rata 16.7 dalam dua hari
setelah diumumkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan
67
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
seringkali mengalami kebangkrutan, delisting dari bursa efek atau harus menjual aset, dan Sembilan dari sepuluh kasus-kasus SEC tersebut menyebutkan petinggi-
petinggi perusahaan yang bersangkutan diduga terlibat dalam kecurangan.
68
Penelitian COSO menelaah hampir 350 kasus dengan kecurangan pelaporan keuangan yang diselidiki oleh SEC yang menunjukkan bahwa
kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran. Berikut adalah contoh kasus fraud atau kecurangan yang terjadi dalam suatu perusahaan
produk elektronik yang secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya ketika keanehan dalam data-data penjualan perusahaan terdeteksi. Modus pola
fraud yang dilakukan adalah dengan cara :
69
1. Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat;
2. pengeluaran tagihan palsu;
3. barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-olah akan
dikirimkan ke pembeli melainkan pada nyatanya barang tersebut dijual sendiri oleh direktur keuangan dan keuntungan dari hasil penjualan tersebut disimpan
untuk kepentingan pribadi; 4.
penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian dihapus menjadi ‘non-inventory return credits’ atau retur penjualan non-
persediaan. Selain fraud atau kecurangan dalam laporan keuangan, terdapat juga
management fraud. Menurut Jack C. Roberston, hal ini mengacu kepada
68
Ibid., hlm.80.
69
Ibid., hlm.82.
Universitas Sumatera Utara
kejahatan-kejahatan organisasional, perbuatan para manajer untu membuat laporan keuangan secara curang, memalsukan, membesar-besarkan atau
mengecilkan aktiva atau keuntungan dengan tujuan untuk menipu pihak-pihak di luar perusahaan.
70
C. Tahap-Tahap untuk Pelaksanaan Legal Audit dan Legal Opinion dalam Perseroan Terbatas