Uji Akurasi Uji Presisi

36

4.6 Uji Validasi

Parameter validasi yang diuji adalah akurasi kecermatan, presisi keseksamaan, batas deteksi dan batas kuantitasi. Akurasi dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery yang ditentukan dengan menggunakan metode penambahan baku standard addition method Harmita, 2004.

4.6.1 Uji Akurasi

Uji akurasi dengan parameter persen perolehan kembali dilakukan dengan menggunakan sampel kornet daging sapi Pronas ® . Metode penambahan baku dilakukan dengan menambahkan sejumlah tertentu larutan baku ke dalam sampel. Kemudian larutan diukur serapannya pada panjang gelombang 536 nm. Contoh perhitungan dan hasil uji perolehan kembali kadar nitrit dan nitrat pada sampel kornet daging sapi Pronas ® dapat dilihat pada Lampiran 27 dan 28 halaman 97 dan 98. Persen perolehan kembali nitrit dan nitrat dengan metode penambahan baku pada kornet daging sapi Pronas ® dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Persen perolehan kembali nitrit dan nitrat dengan metode penambahan baku pada kornet daging sapi Pronas ® Kadar Nitrit Kornet Daging Sapi Pronas ® mgkg Perole- han Kemba- li Kadar Nitrat Kornet Daging Sapi Pronas ® mgkg Perole- han Kemba- li Sebelum Penam- bahan Baku mgkg Penam- bahan Baku µgml Setelah Penam- bahan Baku mgkg Sebelum Penam- bahan Baku mgkg Penam- bahan Baku µgml Setelah Penam- bahan Baku mgkg 16,7232 10 25,8869 91,73 23,8240 20 45,2480 107,17 Universitas Sumatera Utara 37 16,6360 10 26,4463 98,20 24,0709 20 44,8763 104,08 16,4745 10 26,9321 104,68 24,0827 20 44,6294 102,78 16,5742 10 27,0812 105,17 24,0216 20 44,1822 100,85 16,6113 10 26,3843 97,82 23,9971 20 43,6862 98,49 16,6115 10 26,3223 97,21 23,9603 20 44,0089 100,29 X �= 99,14 X �= 102,28 Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh rata-rata persen perolehan kembali untuk nitrit dan nitrat adalah 99,14, dan 102,28 secara berturut-turut. Persen perolehan kembali tersebut menunjukkan kecermatan atau akurasi yang baik pada saat pemeriksaan nitrit dan nitrat dalam sampel dengan metode perhitungan secara persamaan regresi. Hasil uji perolehan kembali tersebut memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, yaitu berada pada rentang 80 – 120 Ermer dan McB Miller, 2005.

4.6.2 Uji Presisi

Uji presisi dilakukan dengan perhitungan simpangan baku relatif. Perhitungan simpangan baku relatif dapat dilihat pada Lampiran 29 dan 30 halaman 101 dan 102. Berdasarkan data perhitungan terhadap kadar nitrit dan nitrat, diperoleh simpangan baku relatif untuk nitrit yaitu 5,11 dan nitrat 3,02 . Hasil simpangan baku relatif untuk nirit dan nitrat memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 20. Universitas Sumatera Utara 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

a. Nitrit dan kandungan nitrat terdapat dalam sampel kornet daging sapi dan daging sapi asap yang dianalisis. b. Dari hasil penelitian diperoleh kadar nitrit yang ditemukan dalam sampel berada pada kisaran 13,95-34,40 mgkg kornet daging sapi dan 6,63-17,19 mgkg daging sapi asap. Sedangkan kadar nitrat yang ditemukan dalam sampel berada pada kisaran 1,69-32,53 mgkg kornet daging sapi dan 4,73-6,37 mgkg daging sapi asap. Dengan demikian kadar nitrit dan nitrat yang diperoleh berada di bawah persyaratan menurut Permenkes No. 722MenkesIX1988, batas maksimum penggunaan nitrit pada kornet daging sapi adalah 50 mgkg dan pada daging olahan dan daging awetan termasuk daging asap adalah 125 mgkg. Sedangkan penggunaan nitrat pada daging olahan dan daging awetan termasuk kornet dan daging asap memiliki batas maksimum yakni 500 mgkg.

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memeriksa perubahan kadar nitrit dan nitrat terhadap pengaruh lama penyimpanan dan masa kadaluarsa pada kornet daging sapi dan daging sapi asap. Universitas Sumatera Utara