Metode Dan Alat Pengumpulan Data

34 menghalangi jalannya, dan lain-lain Einarsen, Hoel Notelaers, 2009. NAQ-R merupakan kuisioner yang terdiri dari 22 aitem yang memuat daftar-daftar perilaku negatif dan partisipan harus merespon seberapa sering selama 6 bulan terakhir mereka mengalami peilaku- perilaku negatif tersebut. Skala bullying ini terdiri dari 30 aitem. Metode skala yang digunakan adalah metode likert. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu tidak pernah, jarang, setiap bulan, setiap minggu, dan setiap hari. Semakin tinggi skor skala bullying, maka semakin tinggi pula tingkat bullying yang di terima karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala bullying, maka semakin rendah pula tingkat bullying yang diterima karyawan. Aitem dalam skala ini memuat pernyataan favorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur Azwar, 2012. Tabel. 1 Blue Print Skala Bullying No. Indikator Nomor aitem 1. Work-related bullying 1,3,14,16,18,19,20,23,24,29. 2. Person-related bullying 2,4,5,6,7,10,11,12,15,21. 3. Physical intimidation bullying 8,9,13,17,22,25,26,27,28,30. Total aitem 30 35 2. Skala Burnout Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala burnout yang terdiri dari 30 aitem. Skala ini dibuat berdasarkan dimensi- dimensi yang dibuat oleh Maslach, Leiter Schaufeli 2001 yaitu exhaustion, depersonalizationcynicism, dan low personal accomplishment. Metode skala yang digunakan adalah metode likert. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Netral N, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS. Semakin tinggi skor skala burnout, maka semakin tinggi tingkat burnout yang dialami seorang karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala burnout, maka semakin rendah tingkat burnout yang dialami karyawan. Aitem dalam skala ini memuat pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2000. 36 Tabel. 2 Blue Print Skala Burnout No. Dimensi Nomor aitem favorable Nomor aitem unfavorable 1. Exhaustion 7,21,24,25,27 1,5,10,15,19 2. Depersonalizationcynicism 2,6,14,16,30 12,13,18,20,26 3. Low Personal Accomplishment 3,4,9,11,28 8,17,22,23,29 Total 15 15

E. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur bertujuan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2000. 1. Validitas Alat Ukur Pada dasarnya, validitas berasal dari kata validity, yaitu sejauh mana sebuah alat ukur mampu menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 2010. Suatu tes atau instrumen pengukur akan dikatakan valid jika hasil pengukurannya sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2003. Anastasi dan Urbina 1997 juga mengatakan bahwa Sebuah alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya dan memberikan hasil pengukuran sesuai dengan tujuan yang dimasudkan. Validitas yang terpenuhi dalam penelitian ini yaitu validitas isi content validity. 37 Validitas isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur Hadi, 2000. Anastasi Urbina 1997, juga menyatakan bahwa validitas isi pada dasarnya berhubungan dengan pengujian yang sistematis terhadap isi konten dari tes untuk mengetahui apakah tes tersebut secara representatif telah mencakup konsep yang ingin diukur. Validitas isi dalam penelitian ini diperoleh dengan bertanya kepada professional judgement, pendapat profesional diperoleh dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing. 2. Uji Daya Diskriminasi Aitem Uji daya diskriminasi aitem digunakan untuk melihat apakah aitem yang digunakan mampu membedakan individu yang memiliki atribut yang diukur dan individu yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Nilai daya beda aitem yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.3 sehingga hanya aitem-aitem yang memiliki nilai beda aitem di atas 0.3 yang akan lolos seleksi.