Populasi dan Sampel Penelitian

32 Azwar 2004, populasi dapat didefenisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Pertamina Medan. Sampel penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting kedudukannya dalam penelitian. Dalam sebuah penelitian, sampel memiliki peran yang sangat strategis karena pada sampel penelitian itulah data tentang variabel penelitian yang akan diamati dapat diperoleh. Menurut Arikunto 2006, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2013. Dalam teknik sampling non-probability, terdapat berbagai jenis metode pemilihan sampel lagi. Metode pemilihan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel didasarkan pada ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 111 orang. Adapun karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sudah bekerja lebih dari enam bulan di PT. Pertamina. 33

D. Metode Dan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan skala. Penggunaan skala merupakan metode untuk mendapatkan jawaban subjektif dari subjek dengan menempatkan respon pada titik-titik yang kontinum Azwar, 2010. Stimulus diberikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala yang akan diberikan di dalam penelitian ini merupakan skala Likert, yang menyediakan respon yang kontinum dari respon negatif sampai dengan respon positif. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala bullying dan skala burnout. 1. Skala Bullying Penyusunan skala bullying diadaptasi dari Negative Acts Questionnaire Revised NAQ-R yang merupakan skala yang dikembangkan oleh Einarsen, Hoel Notelaers 2009. Versi asli dari kuisioner ini diciptakan dalam bahasa Norwegia, kemudian kuisioner ini dikembangkan dalam bahasa Inggris serta direvisi lagi Tambur Vadi, 2009. Einarsen, Hoel Notelaers 2009 menyatakan bahwa kuisioner NAQ-R ini disusun berdasarkan tiga indikator yang mencakup work-related bullying, seperti memberikan tugas dengan deadline yang tidak memungkinkan, memberikan tugas diluar kemampuan korban, dan lain-lain, person-related bullying, seperti menyebarkan gosip mengenai korban, mengejek korban, dan lain-lain, dan physical intimidation bullying, contohnya memberikan perilaku intimidasi seperti mendorong, menunjuk-nunjuk korban atau 34 menghalangi jalannya, dan lain-lain Einarsen, Hoel Notelaers, 2009. NAQ-R merupakan kuisioner yang terdiri dari 22 aitem yang memuat daftar-daftar perilaku negatif dan partisipan harus merespon seberapa sering selama 6 bulan terakhir mereka mengalami peilaku- perilaku negatif tersebut. Skala bullying ini terdiri dari 30 aitem. Metode skala yang digunakan adalah metode likert. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu tidak pernah, jarang, setiap bulan, setiap minggu, dan setiap hari. Semakin tinggi skor skala bullying, maka semakin tinggi pula tingkat bullying yang di terima karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala bullying, maka semakin rendah pula tingkat bullying yang diterima karyawan. Aitem dalam skala ini memuat pernyataan favorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur Azwar, 2012. Tabel. 1 Blue Print Skala Bullying No. Indikator Nomor aitem 1. Work-related bullying 1,3,14,16,18,19,20,23,24,29. 2. Person-related bullying 2,4,5,6,7,10,11,12,15,21. 3. Physical intimidation bullying 8,9,13,17,22,25,26,27,28,30. Total aitem 30