perusahaan itu, dan sebagai penjual terhadap konsumen dan masyarakat yang ditawari produk perusahaan tersebut
20
.
B. Citra 1. Pengertian Citra
Citra merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan emosi dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia
atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenarannya
21
. Citra bagi sebuah organisasi atau instansi merupakan hal yang berperan penting,
karena citra merupakan salah satu tujuan utama yang hendak dicapai oleh public relations. Citra yang positif diharapkan dapat menciptakan
ketertarikan seseorang pada organisasi atau instansi sehingga seseorang dapat memberikan dukungannya terhadap organisasi atau instansi tersebut.
Citra public relations yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang baik dapat dimunculkan kapan saja, termasuk ditengah-tengah masalah. Caranya adalah dengan
menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru. Sehingga masyarakat
tidak memberikan kesan negatif tetapi masyarakat memberikan dorongan dan dukungan terhadap masalah tersebut.
20
Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Kritis dan Pemulihan Citra, Jakarta: Ghalta, 1999, h 45
21
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010, h. 98
Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepada publik oleh
seseorang, organisasi, dan sebagainya
22
. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya”
23
. Citra tidak hanya terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu tetapi juga
mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling terhubung yang terdiri dari banyak unsur atau obyek yang menyatu dan
diinterpretasikan melalui bahasa
24
. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui
25
. Citra yang positif bagi sebuah instansi sangat penting karena jika
citra tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima dengan baik jasa yang dihasilkan oleh instansi. Dari pengertian citra diatas dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa citra adalah gambaran mengenai segala hal yang ada di dunia ini. Kita dapat menilai suatu organisasi atau instansi
dalam keadaan positif atau negatif menurut apa yang kita dengar, rasakan, dan persepsi yang kita miliki.
Citra jika diterapkan pada setiap individu pasti hasilnya akan berbeda-beda, hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman seseorang
terhadap sesuatu juga berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman seseorang yang
dapat mempengaruhi penilaian seseorang. Citra juga tidak selamanya
22
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, Jakarta: PT. Erlangga, 2006, h. 50
23
Soemirat dan Ardianto, Strategi Membangun Citra Perusahaan, h. 38
24
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, Jakarta: PT. Erlangga, 2006, h. 51-52
25
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, Banduung: Remaja Rosda Karya, 2010, h. 99
mencerminkan kenyataan yang sebenarnya, hal ini disebabkan karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi-informasi yang tersedia,
dengan kata lain persepsi masyarakat terhadap instansi didasari pada apa yang mereka ketahui tentang instansi, dengan demikian informasi yang
benar, akurat, lengkap dan tidak memihak, sangat penting untuk menghasilkan citra yang positif.
Objek dari citra itu sendiri meliputi individu maupun instansi yang terdiri dari sekelompok orang di dalamnya. Citra dapat terbentuk dengan
memproses informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari adanya penerimaan informasi setiap
waktu. Besarnya kepercayaan objek terhadap sumber informasi dapat berasal dari instansi secara langsung dan atau pihak-pihak lain secara tidak
langsung. Citra instansi menunjukkan kesan objek terhadap instansi yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber
informasi terpercaya
26
.
2. Macam dan Jenis Citra
Praktisi public relations senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas itu
hitam ataupun putih. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para
personilnya dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain
26
Frank Jefkins, Public Relations Jakarta: PT. Erlangga, 2002 h, 27